Berbeda dengan film-film Hollywood. Indonesia punya potensi besar dalam menggali premis untuk film horor. Salah satu alasannya adalah karena ada banyak sekali hantu yang ada di Indonesia. Mulai dari pocong, kuntilanak, genderuwo sampai tuyul. Namun yang enggak kalah fenomenal adalah mitos Mak Lampir.
Mak Lampir sempat jadi perbincangan banyak orang pada awal 2000an. Semua itu berawal dari sinetron kolosal berjudul Misteri Gunung Merapi yang tayang dan berhasil membuat banyak orang menyukainya. Belakangan sosok hantu legendaris ini akhirnya kembali bioskop sebagai premis film panjang. Meski enggak terlalu berhasil tapi menarik mengulik perjalanan sosoknya dari mitos sampai jadi film panjang. Penasaran? Ini dia ringkasannya.
Jalan panjang Mak Lampir dari mitos, sinetron sampai film
1. Berkembang sebagai mitos di daerah Sumatera Barat
Sosok Mak Lampir berasal dari sebuah cerita masyarakat yang berkembang di daerah Sumatera Barat. Legenda ini tumbuh subur sebagai bahan obrolan bagi Masyarakat di bawah kaki gunung Marapi. Ia dicitrakan sebagai sosok yang buruk rupa, dengan wajah nenek tua yang seram.
Enggak hanya punya wajah seram, sosok ini juga ternyata dicitrakan sebagai sosok yang jahat dan kerap mencelakai orang lain. Meski begitu, jika dirunutkan dari ceritanya sebetulnya Mak Lampir ini bukanlah hantu dia adalah sosok perempuan yang terkena kutukan. Cerita dibalik kutukan itu penuh getir dan sebetulnya potensial untuk dibuatkan film.
2. Semua karena cinta bertepuk sebelah tangan
Mak Lampir punya nama asli Siti Lampir Maemunah. Diceritakan jika ia mempunyai darah ningrat. Dia adalah seorang putri yang disegani. Sampai akhirnya dia bertemu dengan seorang pria tampan yang ia sukai. Sayangnya cinta bertepuk sebelah tangan. Pria yang ia sukai bernama Datuk Panglima Kumbang itu sebetulnya juga tertarik dengan Lampir tapi orang tuanya enggak setuju.
Lampir yang terpisah dengan Panglima Kumbang pergi ke gunung Marapi untuk mencari wangsit supaya dapat bertemu pujaan hatinya lagi. Hal itu berhasil, namun sayangnya perjumpaan keduanya itu justru terjadi di medan perang di mana pasukan dia dan pasukan Panglima Kumbang berhadapan. Celakanya Panglima Kumbang terluka dan nyaris tewas.
Lampir yang cinta mati sama Pangllima Kumbang kembali pergi ke Gunung Marapi untuk mencari cara menyelamatkan nyawa pujaan hatinya. Ia pun akhirnya mendapatkan jalan keluar. Ia bisa menyembuhkan Panglima Kumbang namun dengan syarat wajahnya akan jadi terlihat tua dan buruk.
Hal itu ia terima, tapi yang enggak ia sangka, Panglima Kumbang justru enggak mengenalinya dan menjauhi dia. Karena itulah Lampir dikenal sebagai Mak Lampir dan akhirnya memilih untuk jadi sosok yang jahat karena merasa dikecewakan ketika berbuat baik
3. Kisah Mak Lampir diangkat dalam banyak media
Cerita legenda Mak Lampir akhirnya enggak sekedar jadi perbincangan orang-orang di kaki gunung Marapi saja. Kisahnya menyebar lewat berbagai macam media. Awalnya cerita Mak Lampir dibuat versi sandiwara radio yang cukup dikenal. Lambat laun potensi itu digeserkan dan dibuat versi film panjang yang dibuat pada tahun 1980an. Saat itu bintang utamanya adalah Farida Pasha, Fendy Pradana dan Ida Iasha.
Berselang sepuluh tahun setelah filmnya cukup berhasil. Misteri Gunung Merapi kemudian dibuat versi sinetronya. Sama dengan film, sinetron ini begitu dicintai banyak orang. Saampai-sampai memiliki jumlah episode sebanyak 437 episode dan tayang sejak tahun 1998.
Uniknya cerita di film hingga sinetronya bergeser dari kisah legenda asalnya. Mak Lampir yang dikenal berasal dari Gunung Marapi di Sumatera Barat kini dikenal sebagai sosok dari Gunung Merapi di Yogyakarta. Premis ceritanya juga bergeser dan lebih terasa “lebih Jawa” ketimbang Sumatera. Apalagi di sinetron, sosok Mak Lampir benar-benar terkesan jahat.
4. Lekat dengan sosok Farida Pasha
Sosok Mak Lampir pada akhirnya enggak bisa dipisahkan dari aktris Farida Pasha, sejak pertama kali membintanginya pada tahun 1983 dalam Film Misteri Gunung Merapi. Sosoknya terus dipercaya memerankan karakter itu dalam waktu yang lama. Terutama dalam sinetronnya yang punya banyak musim dan episode.
Farida selalu tampil dengan riasan menyeramkan. Aktingnya berhasil membuat penonton ketakutan. Tapi uniknya suara yang kita dengar di sinetron bukanlah suara asli Farida Pasha. Ia didubing oleh seorang bernama Asriati yang terus mendampingi Farida.
5. Kembali dibuat film panjang
Pada Februari ini, film panjang tentang sosok Mak Lampir kembali dibuat. Kali ini ada sebuah film berjudul Lampir yang tayang pada 11 Februari lalu. Filmnya menggunakan pendekatan yang berbeda dengan cerita sinetron maupun mitos aslinya. Mak Lampir disini lebih ditekankan sebagai sosok yang hendak hidup abadi sebagai seorang yang cantik jelita.
Hanya saja untuk mendapatkan itu, ia mesti melakukan ritual khusus dan mencelakai orang lain. Film ini sepertinya enggak terlalu membuat gaung di masyarkat.
Itu tadi cerita panjang sosok Mak Lampir dari mitos cerita rakyat sampai dibuatkan beberapa filmnya. Kalau kamu sendiri apa yang terlintas di otak kamu ketika mendengar nama Mak Lampir?