Memenangi piala citra tentu adalah sebuah kebanggaan. Sampai saat ini piala citra adalah penghargaan dunia perfilman paling bergengsi di Indonesia. Namun, terkadang film-film yang mendapat kesempatan untuk menjadi juara sebagai film terbaik di Indonesia tayang terbatas dan enggak mendapat kesemaptan yang besar untuk tayang secara leluasa di bioskop.
Kincir coba merangkum sejumlah film pemenang FFI dari sedekade lalu yang tayang terbatas di bioskop. Ada yang memang enggak mendapat layar yang banyak ada juga yang penyangannya berhenti karena pencekalan. Berikut ini adalah sederet film Indonesia pemanag piala citra sebagai film terbaik namun tayang terbatas di bioskop.
Film jawara FFI yang justru tayang terbatas di bioskop
1. Siti – 2014
Melanglangbuana ke berbagai ajang festival film mancanegara. Akhirnya Siti mendapat jadwal tayangnya sendiri di tanah air pada Januari 2016. Film ini beberapa kali diberitakan masuk nominasi sejumlah penghargaan internasional. Namun ketika filmnya diputar di Indonesia, film ini ternyata hanya tayang terbatas. Film Siti hanya tayang sekitar empat hari saja di bioskop.
Keterbatasan layar untuk Siti bukan enggak beralasan, film ini sedikit sekali jumlah penontonnya. Sampai akhirnya selesai di bioskop. Siti hanya merengkuh 4 ribu penonton saja. Beberapa bulan sebelumnya, Siti justru perkasa di FFI, film karya sutradara Eddie Cahyono ini bolak balik dipanggil ke atas panggung untuk terima berbagai penghargaan piala citra. Salah satunya adalah film terbaik.
2. Night Bus – 2017
Mengambil sudut pandang dari kerusuhan di sebuah daerah di Sumatera. Night Bus dikreasikan oleh sutradara Emil Heradi Merekrut sejumlah aktor seperti Teuku Rifnu Wikana Alex Abbad dan Torro Margens. Film ini akhirnya berhasil memukau banyak juri FFI. Night Bus diumumkan sebagai film Indonesia terbaik pada tahun 2017.
Sayangnya atensi ini enggak terasa ketika Film Night Bus tayang di bioskop. Film ini sepi peminat dan hanya bertahan beberapa hari saja. Night Bus akhirnya hanya bercokol sebentar di bioskop Indonesia dengan jumlah penayangan studio yang begitu terbatas. Sampai saat ini Night Bus jadi salah satu film yang belum tayang secara legal di platform OTT.
3. Kucumbu Tubuh Indahku – 2019
Pada 2018 lalu, Film Kucumbu Tubuh Indahku karya Garin Noegroho keluar sebagai pemenang film panjag terbaik FFI. Pemilihan ini sempat berujung pada pro kontra. Alasannya karena ada sejumlah masyarakat yang merasa jika film ini punya cerita kurang baik untuk ditonton.
Karena itulah ketika filmnya tayang di bioskop beberapa waktu sebelum FFI, film ini tayang begitu terbatas. Filmnya mendapat layar yang cukup banyak, namun karena pencekalan yang terjadi membuat Kucumbu Tubuh Indahku jadi bertahan beberapa hari saja sebelum akhirnya terusir dari semua studio bioskop di Indonesia.
4. Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak – 2018
Mouly Surya sutradara Film Fiksi tahun 2008 kembali membuat film di mana ia berhasil memenangkan piala citra. Film itu adalah Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak. Film ini berkisah tentang Marlina yang membunuh kawanan pencuri untuk melindugi dirinya sendiri. Ia membawa kepala si pencuri sebagai barang bukti.
Film Marlina mendapat penghargaan di luar negeri dan dalam negeri. Film ini dikultuskan menjadi film Indonesia terbaik dalam FFI tahun 2018. Sayangnya saat film ini tayang di bioskop, Marlina hanya kebagian sedikit jadwal tayang. Alhasil penayangan terbatas ini membuat Film Marlina hanya bertahan sebentar dan mendapat jumlah penonton yang enggak banyak.
5. Women From Rote Island – 2023
Selanjutnya ada Film Women From Rote Island yang secara mengejutkan berhasil merengkuh banyak penghargaan piala citra tahun 2023. Dibilang mengejutkan karena film ini belum tayang di bioskop dan sainganya adalah beberapa film potensial. Women From Rote Island sendiri berkiah tentang seorang perempuan bernama Orpa yang pulang ke kampung halamannya setelah jadi TKW di luar negeri. Namun kondisinya lambat laun menghawatirkan karena sederet fakta yang terjadi dalam hidupnya.
Saat tulisan ini ditulis, Film Women From Rote Island sedang tayang di bioskop. Hanya saja enggak semua kota menayangkan film karya Jeremias Nyangoen ini. Film Women From Rote Island tayang terbatas dengan jumlah studio yang enggak banyak.
6. Eksil – 2023
Eksil mungkin berbeda dengan beberapa list di atas. Jika sebelumnya ada film cerita panjang terbaik. Kali ini ada film dokumenter terbaik. Eksil memenangi piala citra sebagai film dokumenter terbaik 2023. Film ini pun akhirnya tayang di bioskop pada Februari ini. Sayangnya film ini tayang terbatas.
Rilis tanggal 1 Februari, film ini mendapat layar yang terus turun seiring waktu bergulir. Selain itu film ini juga dibatasi penayangannya ketika hendak diputar dalam acara-acara nonton bareng.
Jadi itu tadi sedeert film pemenang piala citra dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir yang penayangannya justru terbatas. Dari sederet judul film di atas, film mana saja yang sudah pernah kamu tonton?