7 Hal yang Bikin Film The Substance Terasa Creepy

Film The Substance hadir dengan konsep body horror, sebuah karya yang memberikan ketakutan dengan menggunakan media tubuh. Konsep ini kadang tricky dan lebih kompleks daripada sekadar jumpscare supernatural, sehingga eksekusi yang buruk bisa membuat film menjadi kentang.

Untungnya, The Substance mampu menyajikan kengerian yang maksimal tanpa harus menjejalkan efek supernatural. Dengan media tubuh dan kecemasan, The Substance enggak hanya menjadi tontonan yang mengerikan, tetapi juga mampu menyampaikan pesan yang kuat perihal krisis kepercayaan diri dan dampaknya terhadap penonton.

Di IMDb, film yang dirilis pada tanggal 16 Oktober 2024 ini mendapatkan skor 7,6. Sementara itu, di RottenTomatoes, film ini menyabet skor 91% untuk Tomatometer dari kritikus. 

Teror yang diberikan oleh The Substance membuat film yang dibintangi Demi Moore ini mendapatkan skor yang bagus. Seperti apa teror-teror yang dapat membuat kamu terganggu bahkan trauma saat menonton film ini? Perhatikan hal-hal ini dulu sebelum menonton.

Artikel ini berisi spoilers yang membuat kamu mungkin merasa enggak nyaman sebelum menonton filmnya.

Alasan mengapa film Substance sangat creepy

Menceritakan tentang solusi kecantikan abadi yang aneh

The Substance via Istimewa

The Substance menceritakan tentang seorang aktris kelas A pemenang Oscar, Elisabeth Sparkle, yang mulai menua. Kariernya turun, ia dipecat dari program aerobik, dan apesnya lagi, ia mengalami kecelakaan.

Saat dirawat di rumah sakit, Sparkle mendapatkan rekomendasi serum ajaib dari seorang perawat. Serum itu punya cara kerja yang aneh dan mengerikan. Serum ini menghasilkan versi dirinya yang jauh lebih muda dan muncul dari celah di punggungnya.

Proses keluarnya tubuh muda ini digambarkan dengan visualisasi yang kurang enak, seolah ingin menegaskan pernyataan bahwa beauty is pain. Banyak orang yang rela “menyakiti” tubuhnya, lewat operasi estetika, untuk bisa mendapatkan versi dirinya yang selalu muda.

Perawatan yang Enggak Terputus

Visualisasi yang mengganggu ini enggak berhenti hanya setelah tubuh baru keluar dari tubuh asli Sparkle. Setelah Sparkle mendapatkan tubuh baru tersebut, ia harus memindahkan kesadarannya antar tubuh setiap tujuh hari. Tubuh yang ditinggalkan berada di dalam fase tidur alias dormant. 

Nah, tubuh baru Sparkle ini enggak bisa berdiri sendiri. Ia memerlukan suntikan “cairan penstabil” setiap hari yang diambil dari tubuh asli melalui tusukan lumbal buat mencegah kerusakan. 

Perawatan ini harus dilakukan secara terus-menerus. Sparkle bisa mendapatkan tubuh yang jauh lebih muda, yang dinamai “Sue”, tetapi ia toh tetap enggak dapat benar-benar lepas dari tubuh aslinya. Penggambaran tubuh asli dalam kondisi dormant ini cukup bikin enggak nyaman, sama seperti enggak nyamannya Sparkle setiap mengingat kalau tubuh aslinya memang sudah berumur.

Insecurity yang Menjadi Toksik

Apakah serum ajaib ini kemudian menghilangkan insecurity Sparkle? Setelah menjadi konsumen dari serum tersebut, nyatanya hidup Sparkle malah semakin enggak tenang.

Sparkle cuma bisa hidup di tubuh mudanya, Sue, selama tujuh hari saja. Seiring dengan berjalannya waktu, ia ingin lebih. Ia ingin selalu muda dan enggan kembali ke tubuh tuanya, padahal, syarat keamanan penggunaan serum itu adalah selalu disiplin buat melakukan pergantian tubuh.

Bahkan, Sparkle pun mulai membenci tubuh tuanya. Ia melanggar cara pakai dari serum itu dengan memperpanjang kesadarannya di dalam tubuh Sue, tubuh muda yang membuatnya kembali mendapatkan perhatian dan ketenaran. Sparkle nekat buat mengambil lebih banyak substance alias zat dari tubuh tuanya untuk menghidupi tubuh mudanya, membuat tubuh tuanya mengalami komplikasi, menua dengan cepat dan dengan cara yang enggak wajar.

Insecurity Sparkle ini juga didukung dengan latar kamar mandi putih yang memberikan kesan “dingin” dan “sunyi”. Di sanalah tempat Sparkle memakai serumnya dan bergelut sama dirinya sendiri.

Kesadaran yang Terbelah Dua

Titik di mana kesadaran Sparkle menjadi terbelah dua akibat kondisi kejiwaannya yang enggak stabil menambah elemen horor psikologis di dalam film ini. Musuh dari Sparkle bukan lagi kekuatan supernatural, bukan pula psikopat yang terobsesi dengannya, melainkan dirinya sendiri.

Saat berada di tubuh Elisabeth, Sparkle iri dengan Sue yang muda. Sementara itu, dalamSue merasa jijik dengan Elisabeth, terlebih Elisabeth memiliki gangguan makan hingga terus-menerus membenci dirinya sendiri. Kesadaran yang terbelah dua ini membuat Sparkle seolah terlepas dari kenyataan dan enggak bisa menjalani hidup dengan wajar.

Kejadian ini membuat kesadaran Sparkle memutuskan buat mendobrak aturan pakai dengan lebih gila. Alih-alih berganti-gantian selama tujuh hari, pada akhirnya Sue memutuskan buat mengambil semua substance dari tubuh Elisabeth dan menggunakannya terus-menerus.

Visualisasi Ketagihan Akan Kecantikan yang Menjijikkan

Inilah bagian dari The Substance yang enggak cuma menegangkan, tetapi juga keras mencerminkan kritik sosial. Saat kembali ke tubuh Elisabeth, ia mengalami pembungkukkan yang mengerikan seperti Quasimodo akibat substance di dalam dirinya terlalu banyak diambil untuk menghidupi Sue.

Sue dan Elisabeth pun menjadi dua individu yang berbeda dan Elisabeth mengalami penuaan yang parah. Untuk mengatasi hal ini, sebetulnya Sparkle bisa menyuntikkan cairan termination ke tubuh Sue sehingga Elisabeth bisa menjadi manusia yang utuh seperti dulu.

Namun, obsesi Sparkle buat forever young mengacak-acak logikanya. Ia malah enggak menyelesaikan proses penyuntikkan sehingga akhirnya Sue pun menjadi individu utuh dan menyiksa Elisabeth sampai mati. Kemarahan yang diperlihatkan Sue ini terasa beringas, seolah menyimbolkan kebencian Sparkle terhadap tubuh 50 tahun-nya itu.

Kehilangan Akal dan Hancur Lebur

Serum khusus itu punya aturan main lain, yakni dilarang untuk menyalin tubuh baru dari tubuh kedua. Namun, Sparkle di dalam tubuh Sue yang sudah telanjur panik malah membuat versi dirinya yang baru. Hal itu menciptakan versi hibrida Elisabeth dan Sue yang mengerikan, yang seperti monster, membuat orang-orang di perhelatan Oscar ketakutan.

Belum selesai sampai di situ, teror yang terasa gore dan menjijikkan itu kemudian hadir saat tubuh Sue hancur lebur, mencipratkan darah dan daging ke banyak orang.

Akhir Cerita yang Satir dan Gila

Film body horror ini tetap menyisipkan sesuatu yang traumatis bahkan hingga ke akhir cerita. Bagian wajah dari tubuh hibrida Sue dan Elisabeth terlempar ke walk of fame tempat nama Elisabeth Sparkle berada. Wajah itu memberikan tawa yang begitu mengerikan, sebelum pada akhirnya menjadi darah dan disapu oleh mobil kebersihan.

The Substance adalah versi hiperbola dari bagaimana obsesi akan awet muda dan kecantikan, baik dari individu mau pun industri, bisa merusak mental seseorang. Walaupun dikemas dalam bentuk horor-fantasi, tetapi pesannya begitu mudah buat melekat dan menjadi sebuah kritik sosial akan keinginan memperbaiki diri yang justru berujung pada kerusakan diri. Sudah menonton di bioskop?

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.