Academy Awards atau Oscar memang identik dengan penghargaan untuk film-film terbaik yang diterima secara positif oleh masyarakat. Film-film tersebut biasanya dibuat dengan perencanaan matang, terutama dalam hal di mana film tersebut dinominasikan untuk penghargaan Academy Awards. Melihat fakta tersebut, tentu saja wajar apabila film-film Academy Awards mendapatkan rating tinggi di platform penilaian film seperti IMDb, RottenTomatoes, atau Metacritics.
Nyatanya, ada film-film nominasi Oscar yang mendapatkan skor rendah di platform penilaian film, lho. Apa alasannya dan film-film apa saja itu? Mari simak di sini!
Deretan film dengan skor rendah yang mendapatkan nominasi Oscar
Norbit (2007)
Norbit adalah film yang mendapatkan begitu banyak cemooh dari mana-mana. Ya, selain cerita yang enggak karuan, film ini semata-mata dibuat untuk lucu-lucuan belaka lewat kisah pria yatim piatu teraniaya yang menikah dengan perempuan overweight yang abusive. Dialog-dialognya murni dibuat untuk menimbulkan gelak tawa dan kurang menginspirasi.
Dengan tujuan semacam itu, maka wajar apabila Norbit mendapatkan skor yang sangat rendah. Di IMDb, skor untuk Norbit hanya 4,2/10. Sementara itu, di RottenTomatoes, skornya hanya 9/100!
Kendati panen kritik dari pengamat film hingga penonton, tetapi Norbit masuk ke dalam nominasi Oscar Best Achievement in Makeup pada Academy Awards 2008! Hal tersebut enggak mengherankan mengingat Eddie Murphy berhasil bertransformasi dari Norbit yang kurus dan berambut keriting menjadi tokoh istrinya sendiri, Rasputia Latimore, yang berjenis kelamin perempuan dan mengalami obesitas serta menjadi Mr. Wong yang berdarah Tionghoa! Selain akting ciamik Murphy, riasan yang profesional membuat ketiga karakter ini seolah diperankan tiga orang berbeda.
Click (2006)
Dengan Adam Sandler sebagai tokoh utama, Click menjadi karya Sandler lain yang murni dibuat untuk tujuan joke dan menyenangkan para penggemarnya. Click bercerita tentang seorang arsitek bernama Michael Newman yang merasa jenuh dengan kehidupannya saat ini. Ia pun menemukan remot kontrol universal yang bisa dipakai untuk mengatur kehidupan seperti mempercepatnya atau melewatkan hal-hal berat.
Menjadi tipikal film komedi keluarga dengan ending menyenangkan sekaligus penuh pesan moral, Click memang bukan film terburuk Sandler, tetapi skornya di IMDb enggak terlalu baik, yakni 6,4/10 Sementara itu, skor yang diberikan oleh RottenTomatoes lebih parah lagi, yakni 30/100. Meskipun begitu, Click mendapatkan nominasi Oscar untuk Best Make-Up pada Academy Awards tahun 2007, walaupun kalah dari Pan’s Labyrinth.
Suicide Squad (2016)
Memiliki konsep unik dan trailer yang bagus enggak lantas membuat Suicide Squad menjadi film yang berkualitas. Nyatanya, Suicide Squad flopped, plotnya dianggap kurang menarik, karakterisasinya standar, dan CGI-nya terbilang jelek untuk film superhero dengan bujet tinggi. Bahkan, karena trailer-nya sangat menarik dengan backsound Bohemian Rhapsody yang legendaris, film ini kerap dianggap “menipu”.
Di IMDb, Suicide Squad mendapatkan skor sekitar 5,9/10 dan 26/100 dari RottenTomatoes, lebih rendah daripada Click yang merupakan film komedi yang seperti main-main. Namun, ia mendapatkan nominasi Oscar untuk Best Makeup and Hairstyling dalam Academy Awards tahun 2017.
50 Shades of Grey (2015)
Kendati sangat laris dan memiliki basis penggemar besar terutama dari kalangan perempuan, tetapi 50 Shades of Grey bukan film yang berkualitas di mata kritikus dan penonton film yang serius. Film ini juga diangkat dari novel chicklit populer, bukan karya sastra yang berat. Novelnya pun juga kerap mendapatkan kritik pedas karena dianggap meromantisasi perilaku abusif dalam hubungan –selama pelaku tampan, kaya raya, dan berpengaruh seperti tokohnya, Christian Grey.
Menjadi adaptasi yang dianggap lebih buruk dari novelnya, film 50 Shades of Grey yang berkisah tentang kisah cinta mahasiswi biasa, Anastasia Steel dengan pengusaha kaya raya yang menyukai aktivitas sadomasokis dalam hubungan seks. Saking dianggap buruknya, film ini mengantongi lima penghargaan terburuk Razzie Awards, mendapatkan skor 4,2/10 di IMDb, dan skor 25/100 di Rotten Tomatoes. Namun, film ini juga mendapatkan tempat di nominasi Best Original Song pada Academy Awards 2016. Lagu Earned It oleh The Weeknd-lah yang mengantarkan film ini ke nominasi Oscar.
Transformer: Revenge of The Fallen (2009)
Penonton memang seharusnya enggak menganggap installments Transformer sebagai tontonan serius. Ceritanya selalu standar dan enggak memiliki value lain selain perang baik vs jahat dengan keberadaan robot-robot. Namun, Transformer: Revenge of The Fallen memang merupakan installment yang dianggap paling jelek, bahkan enggak bisa menyenangkan fans yang memang hanya mencari hiburan dan merupakan penggemar berat sosok Optimus Prime sejak zaman series-nya.
Film ini berkisah tentang Sam yang mau memiliki hidup normal dengan meninggalkan Autobots-nya, tetapi adanya pikiran tentang simbol-simbol menarik Decepticons untuk menyerangnya, membuatnya masuk ke dalam peperangan antarrobot.
Plot-nya membosankan dan berantakan. Di IMDb, ia mendapatkan skor 5,9/10 dan 20% di Rotten Tomatoes. Razzie Awards pun ia borong. Namun, nyatanya Revenge of The Fallen mendapat nominasi Best Sound Mixing dalam Academy Awards 2009, karena memang efek suara film ini keren, berbanding terbalik dengan ceritanya.
***
Kalau kamu lihat, film-film di atas memang mendapatkan nominasi di luar kategori-kategori yang berkaitan dengan plot atau akting. Jadi, enggak semua film yang berskor jelek memang enggak niat dibuat. Ada faktor-faktor lain yang menegaskan bahwa para kru memang bekerja keras untuk menciptakan sesuatu. Nah, kalau menurutmu, apakah film-film di atas layak untuk nominasi-nominasi itu?