Seperti yang kita tahu, Indonesia merupakan negara yang sangat luas, yang terdiri dari berbagai suku dan kebudayaan. Indonesia bahkan dikelompokkan lagi ke dalam tiga wilayah berdasarkan zona waktu, yaitu Indonesia Barat, Indonesia Tengah, dan Indonesia Timur. Saking banyaknya suku dan kebudayaan Indonesia, masih banyak kebudayaan Indonesia yang belum mendapatkan kesempatan untuk terepresentasikan dalam film Indonesia.
Kebudayaan yang bisa dibilang masih jarang diangkat dalam sebuah film adalah kebudayaan Indonesia Timur, yang terdiri dari Nusa Tenggara Timur, Sulawesi, Maluku, dan Papua. Memang sudah ada film Indonesia yang berlatarkan kebudayaan Indonesia Timur, tetapi jumlahnya belum sebanyak film berlatar kebudayaan dari Jawa atau Sumatera.
Nah, apa saja film Indonesia yang berlatarkan tempat atau kebudayaan Indonesia Timur?
Film Indonesia berlatarkan kebudayaan Indonesia Timur
1. Denias, Senandung di Atas Awan (2006)
Sebagai orang keturunan Papua, Ari Sihasale bisa dibilang cukup aktif dalam menggarap film berlatar Indonesia Timur lewat rumah produksinya, yaitu Alenia Pictures. Pada 2006, Alenia Pictures merilis film pertama mereka yang berjudul Denias, Senandung di Atas Awan. Disutradarai oleh John de Rantau, Denias, Senandung di Atas Awan juga dibintangi oleh Albert Fakdawer, Mathias Muchus, Nia Zulkarnaen, dan Pevita Pearce.
Denias, Senandung di Atas Awan berkisah tentang Denias, anak suku pedalaman Papua yang ingin mendapatkan pendidikan yang layak. Fakta menariknya, Denias, Senandung di Atas Awan merupakan film yang diadaptasi dari kisah nyata anak Papua bernama Janias. Saking berkesannya Denias, Senandung di Atas Awan, film ini sampai mendapatkan penghargaan “Pemeran Pria Terbaik”, “Skenario Asli Terbaik”, dan “Tata Sinematografi Terbaik” Festival Film Indonesia 2006.
2. Tanah Air Beta (2010)
Empat tahun setelah perilisan Denias, Senandung di Atas Awan, Alenia Pictures kembali merilis film berlatar Indonesia Timur lainnya, yang berjudul Tanah Air Beta. Di film ini, Ari Sihasale berperan sebagai sutradara sekaligus pemain. Bukan berlatar Papua, Tanah Air Beta mengambil konflik tentang berpisahnya Timor Timur dari Indonesia. Film ini dibintangi oleh Alexandra Gottardo, Lukman Sardi, Arul Dahlan, dan Robby Tumewu.
Tanah Air Beta berkisah tentang bagaimana banyak keluarga yang mengalami konflik internal untuk memutuskan tetap di Indonesia atau berpindah ke Timor Leste, setelah Timor Timur resmi berpisah dari Indonesia. Merry memutuskan untuk tetap di Indonesia dan belajar di sekolah kecil yang diajar oleh Tatiana. Di sisi lain, kakaknya Merry, yaitu Mauro, malah memutuskan untuk pindah ke Timor Leste bersama pamannya.
3. Atambua 39 Derajat Celcius (2012)
Tidak hanya Alenia Pictures yang pernah menggarap film berlatar Indonesia Timur. Rumah produksi di balik seri film Petualangan Sherina dan seri film Ada Apa dengan Cinta?, yaitu Miles Films, juga pernah merilis film berlatar Indonesia Timur, yang berjudul Atambua 39 Derajat Celcius. Dari judulnya, sudah jelas bahwa Atambua 39 Derajat Celcius berlatar pada Nusa Tenggara Timur.
Cukup mirip dengan Tanah Air Beta, cerita Atambua 39 Derajat Celcius juga berdasarkan pada pisahnya Timor Timur dari Indonesia. Disutradarai oleh Riri Riza, film ini berkisah tentang ayah dan anak yang tinggal di Atambua, NTT. Ayah dan anak tersebut harus menghadapi trauma karena mereka terpisah dari anggota keluarga mereka lainnya yang berada di Timor Leste.
4. Women from Rote Island (2024)
Women from Rote Island menjadi salah satu film yang memeriahkan bioskop di awal 2024. Dari judulnya sudah jelas bahwa Women from Rote Island berlatar tempat di Kepulauan Rote, Nusa Tenggara Timur. Kerennya lagi, film yang disutradarai oleh Jeremias Nyangoen ini menampilkan aktor-aktor baru yang merupakan orang asli Rote. Jeremias menemukan aktor-aktor ini lewat proses audisi.
Women from Rote Island berkisah tentang Orpa yang bersikeras menunggu anak sulungnya, yang bekerja sebagai TKI ilegal, pulang dari Malaysia sebelum menguburkan suaminya. Namun ketika Martha (anak sulungnya Orpa) pulang menghadiri pemakaman ayahnya, dia tiba dalam kondisi mental yang tidak baik. Kerennya, Women from Rote Island memborong banyak penghargaan pada Festival Film Indonesia 2023.
5. Kaka Boss (2024)
Apa persamaan dari keempat film berlatar Indonesia yang telah disebutkan di atas? Keempat film tersebut hadir dengan genre drama yang menyentuh hati. Itulah sebabnya, Imajinari Pictures mau memberikan gebrakan dengan merilis film berlatar Indonesia Timur yang tidak menjual kesedihan, yaitu Kaka Boss. Disutradarai oleh Arie Kriting, Kaka Boss hadir dengan genre komedi dengan cerita bertema keluarga.
Kaka Boss berkisah tentang Ferdinand Omakare atau akrab dipanggil Kaka Boss, pemilik sebuah perusahaan jasa sekuriti. Walau terlihat sangar, dia sebenarnya adalah sosok yang adil, taat peraturan, dan sayang keluarga apalagi ke anaknya, Angel. Sayangnya, Angel malah malu kepada ayahnya karena teman-temannya selalu mengira ayahnya adalah preman. Demi menyenangkan Angel, Kaka Boss bertekad menjadi penyanyi sehingga bisa dibanggakan oleh anaknya.
***
Itulah deretan film Indonesia yang berlatarkan tempat atau kebudayaan Indonesia Timur. Selain kelima film di atas, sebenarnya masih ada judul-judul film berlatar Indonesia Timur lainnya. Di antara kelima film di atas, manakah yang sudah kamu tonton dan jadi favorit kamu?