film horor disangka bunuh sungguhan

7 Film Horor yang Disangka Membunuh Sungguhan saat Produksi Saking Sadisnya

Meski memiliki elemen yang menyeramkan di dalamnya, film horor masih menjadi salah satu jenis tontonan kesukaan banyak orang di seluruh dunia. Cara film horor menakuti penontonnya pun enggak selalu harus dengan menghadirkan sosok hantu, melainkan juga menampilkan momen penyiksaan manusia yang mampu bikin penonton merasa ngilu.

Namun, saking sadisnya elemen gore pada sebuah film horor terkadang sampai membuat orang lain menganggapnya sebagai insiden penyiksaan dan pembunuhan sungguhan. Bahkan, tak jarang kreator dari filmnya dilaporkan ke pihak polisi karena diduga telah melakukan pembunuhan sungguhan terhadap aktor di filmnya.

Nah, berikut ini KINCIR akan membahas deretan film horor yang bikin kreatornya diduga membunuh sungguhan.

Film horor yang diduga membunuh sungguhan

1. A Lizard in a Woman’s Skin (1971)

Istimewa

A Lizard in a Woman’s Skin merupakan film horor yang melibatkan Carlo Rambaldi dalam pembuatan efek visualnya. Buat kamu yang belum tahu, Carlo Rambaldi adalah ahli efek visual ternama Hollywood yang dua kali menang piala Oscar di kategori “Efek Visual Terbaik” untuk film E.T. (1982) dan Alien (1979). Akan tetapi, keahlian Rambaldi dalam membuat efek visual ternyata pernah bikin dia terlibat dengan pihak kepolisian.

Dalam film A Lizard in a Woman’s Skin, ada sebuah adegan ketika beberapa anjing terlihat dibelah menjadi dua dengan bagian kepala yang masih bergerak. Hal ini pun membuat penonton menuding kreator dari filmnya telah melakukan pembunuhan terhadap binatang karena anjing yang ada pada film horor tersebut diduga adalah hewan sungguhan.

Untuk membuktikan bahwa mereka enggak bersalah, Rambaldi pun membawa sejumlah anjing mekanik yang menjadi properti dari film horor tersebut ke pengadilan. Insiden ini pun membuat Rambaldi mencetak sejarah sebagai ahli efek visual pertama yang diharuskan untuk membuktikan bahwa proyek yang dikerjakannya tersebut bukanlah sungguhan kepada publik.

2. Snuff (1976)

Istimewa

Snuff film merupakan istilah dalam dunia perfilman untuk menggambarkan sebuah film yang berisi rekaman tindakan pembunuhan sungguhan yang dilakukan seseorang. Nah, judul dari film horor yang satu ini pun terinspirasi dari istilah tersebut. Bahkan, film ini juga dipromosikan layaknya sebuah snuff film, sehingga berbagai insiden pembunuhan di dalam filmnya seolah adalah kejadian sungguhan.

Hal inilah yang kemudian membuat Snuff menuai kontroversi. Beberapa orang juga ada yang menganggap kalau kreator serta kru yang terlibat dalam produksi film ini benar-benar membunuh orang sewaktu proses syuting.

Akibatnya, Robert M. Morgenthau selaku Jaksa Distrik New York sampai melakukan investigasi untuk membuktikan dugaan tersebut. Morgenthau pun enggak menemukan bukti apapun bahwa produksi film Snuff benar-benar membunuh orang. Namun, Morgenthau merasa kalau film Snuff berpotensi menginspirasi tindakan kekerasa terhadap perempuan lewat adegannya yang sangat sadis.

3. Cannibal Holocaust (1980)

Istimewa

Cannibal Holocaust merupakan salah satu film horor yang paling kontroversial sepanjang sejarah. Bagaimana enggak, film garapan Ruggero Deodato ini dicekal di lebih dari 50 negara. Enggak cuma itu, Deodato juga sampai dituduh melakukan pembunuhan terhadap sejumlah aktor yang terlibat dalam film tersebut.

Hal ini berawal ketika para aktor dari film horor ini diberikan kontrak agar enggak muncul di media manapun selama satu tahun setelah film dirilis. Tujuannya untuk mempromosikan pola pikir kepada penonton bahwa film ini adalah dokumenter asli terkait suku kanibal layaknya premis dari Cannibal Holocaust. Namun, hal ini justru menjadi petaka bagi sang sutradara yang dituduh atas pembunuhan dan menghilangkan para aktornya.

Deodato kemudian menyuruh para aktornya untuk tampil di acara TV untuk membuktikan dia enggak bersalah. Selain itu, Deodato juga menjelaskan berbagai efek visual terkait adegan sadis dalam filmnya saat berada di pengadilan. Setelah bukti tersebut terkumpul, Deodato pada akhirnya dibebaskan dari hukuman pidana atas pembunuhan.

4. Guinea Pig: Flowers of Flesh and Blood (1985)

Masalah yang dialami film Guinea Pig: Flowers of Flesh and Blood berawal ketika aktor Charlie Sheen menonton film horor asal Jepang tersebut. Akibat banyak adegan sadis di filmnya yang terlihat sangat nyata, Sheen melaporkan film ini kepada pihak FBI karena diduga menampilkan pembunuhan sungguhan. Apalagi, cara pengambilan dari film ini seolah-olah dilakukan oleh orang yang amatir di dunia perfilman.

Akibatnya, FBI sempat menginvestigasi Charles Balun selaku distributor dari film horor ini di Amerika Serikat. Namun, FBI akhirnya menghentikan investigasi ketika kreatornya dari Jepang memberikan dokumentasi yang menampilkan proses pembuatan dari filmnya, termasuk bagian efek visual. Meski begitu, film ini digadang-gadang jadi inspirasi dari pembunuh berantai asal Jepang yang menghabisi nyawa sejumlah anak TK.

5. August Underground (2001)

Pada saat hendak datang ke acara Rue Morgue Festival of Fear di Kanada, sutradara sekaligus penulis film horor August Underground, Fred Vogel, ditahan oleh petugas bea cukai. Sebab, dalam barang bawaan Vogel terdapat salinan dari film garapannya yang memang ingin ditampilkan di festival filmnya. Namun, yang menjadi masalah adalah isi dari film horor tersebut yang menampilkan adegan vulgar serta sadis.

Hal ini karena film August Underground memiliki konsep penggambaran cerita dari sudut pandang seorang pembunuh berantai. Maka, enggak mengherankan jika di dalamnya terdapat sejumlah adegan penyiksaan, pembunuhan, serta seks yang brutal dan vulgar. Apalagi, kabarnya potongan adegan dari film horor ini juga dipublikasikan di darkweb yang membuatnya seolah menjadi sungguhan.

Insiden ini pun membuat Fred Vogel sempat ditahan oleh pihak bea cukai selama 10 jam di bandara, sebelum akhirnya dibebaskan setelah terbukti enggak bersalah. Namun, salinan film August Underground yang dibawa Vogel tetap ditahan oleh pihak bea cukai untuk investigasi lebih lanjut.

6. The Carnage Collection (2015)

Permasalahan yang dialami The Carnage Collection sebenarnya tak terlalu beda dengan yang dialami oleh film Guinea Pig. Bedanya, kali ini masalahnya datang dari seorang ibu mengunduh film tersebut untuk ditonton bersama anak-anaknya. Padahal, film horor antologi ini menampilkan adegan sadis, seperti menusuk alat vital dengan benda tajam yang pastinya enggak cocok untuk anak-anak.

Sang ibu pun kemudian melaporkan film The Carnage Collection kepada pihak kepolisian karena menganggap berbagai adegan kekerasan dan pembunuhan di dalamnya sungguh terjadi.Hal ini membuat Bob Ferreira dan Derek Ferreira selaku sutradaranya ditahan sementara karena diduga melakukan pembunuhan benaran.

Lalu, meski tuntutan dari sang ibu sudah dicabut, kedua sutradara tersebut juga tetap ditahan oleh pihak kepolisian. Sebab, adanya undang-undang lama di Amerika Serikat yang melarang materi cabul. Pada akhirnya, Bob Ferreira dan Derek Ferreira berhasil lepas dari jeratan jeruji besi setelah membayar denda sebesar 20 ribu dolar atau sekitar Rp314 juta.

7. Saw X (2023)

Mungkin banyak dari kamu yang sudah tahu dengan franchise Saw, ‘kan? Yap, franchise film horor yang satu ini memang sangat populer, khususnya karena keberadaan adegan penyiksaan yang rumit dan sadis yang jadi ciri khas dari sang tokoh utama, yaitu Jigsaw. Saking sadisnya, editor dari film kesepuluh franchise tersebut, yaitu Saw X, bahkan sampai diduga melakukan pembunuhan oleh tetangganya.

Insiden ini berawal ketika Steve Forn selaku asisten editor Saw X saat sedang menyelesaikan sound design untuk salah satu adegan penyiksaan filmnya di kantornya. Adegan penyiksaan ini kabarnya memang penuh dengan teriakan manusia serta sejumlah suara mengerikan lainnya. Tak lama setelah itu Forn mendengar suara ketukan di pintu masuk kantornya, dan melihat ada polisi lewat kamera pintunya.

Sang polisi kemudian mengatakan bahwa ia telah merima laporan dari sejumlah tetangga Forn bahwa sedang ada seseorang yang sedang disiksa hingga tewas di kantornya. Forn pun memberi penjelasan bahwa ia adalah editor film yang sedang mengerjakan suatu proyek. Beruntungnya, sang polisi mempercayai perkataan Forn dan membiarkan ia untuk melanjutkan pekerjaannya kembali.

***

Nah, itulah sejumlah film horor yang bikin kreatornya disangka melakukan pembunuhan sungguhan. Dari sejumlah kasus tersebut, manakah yang menurut kamu paling konyol? Share pendapat kamu dan ikuti terus KINCIR untuk artikel menarik seputar film lainnya, ya!

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.