Film Hollywood

5 Film Hollywood yang Cukup Brutal tetapi Malah Dapat Rating 13+

Bukan rahasia lagi bahwa setiap film, termasuk film Hollywood, pastinya bakal diklasifikasikan ke dalam kategori umur yang berbeda. Soalnya, enggak semua film punya konten yang bisa dinikmati oleh semua umur. Bukan rahasia lagi bahwa cukup banyak film yang menampilkan muatan kekerasan, bahasa kasar, hingga hal berbau seksual yang tentunya tidak patut ditonton anak-anak.

Itulah gunanya ada sistem rating umur untuk film supaya orang-orang tahu mana film yang pantas ditonton sesuai dengan umurnya. Walau sudah ada sistem rating umur, kita sebagai penonton juga harus jeli terhadap konten suatu film. Buktinya, ada beberapa film yang menampilkan kekerasan cukup brutal tetapi malah lolos jadi film 13+ bukan 17+.

Nah, apa saja film Hollywood yang cukup brutal tetapi malah hanya dapat rating 13+?

Film Hollywood brutal tetapi rating-nya 13+

1. Beowulf (2007)

Film Hollywood

Kamu yang menghabiskan masa kecil di era 2000-an pastinya tahu film animasi The Polar Express (2004) yang disutradarai oleh Robert Zemeckis. Tiga tahun setelah perilisan The Polar Express, Zemeckis merilis film animasi lainnya yang berjudul Beowulf. Walau sama-sama animasi, Beowulf jelas bukanlah film yang ditujukan oleh anak-anak seperti The Polar Express.

Beowulf merupakan film yang diadaptasi dari puisi Inggris Kuno berjudul sama. Film ini memperlihatkan lika-liku kehidupan prajurit Beowulf setelah dia melakukan perjalanan ke Denmark untuk membunuh monster. Sutradara Zemeckis membuat film animasi ini terlihat serealistis mungkin, termasuk menampilkan kekerasan intens yang tentunya berlebihan untuk ditonton oleh anak-anak.

Yang lebih mengejutkan lagi, karakter yang diperankan Angelina Jolie di film ini, yaitu ibunya Grendel, memiliki penampilan yang hampir telanjang. Tentu saja penampilan karakternya Jolie terlihat semakin tidak senonoh karena gaya animasi Beowulf yang begitu realistis.

2. Batman Returns (1992)

Film Hollywood

Jauh sebelum Michael Keaton comeback sebagai Batman di film The Flash (2023), aktor tersebut terlebih dulu memerankan Bruce Wayne lewat dua film, di antaranya Batman (1989) dan Batman Returns. Film Batman sukses besar dengan pendapatan 412 juta dolar (sekitar Rp6,2 triliun) dari bujet 48 juta dolar (sekitar Rp732 miliar).

Sayangnya, sekuelnya, yaitu Batman Returns, tidak bisa mengulang kembali kesuksesan film pertamanya. Batman Returns hanya mendapatkan 267 juta dolar (sekitar Rp4,07 triliun) dari bujet 80 juta dolar (sekitar Rp1,2 triliun). Salah satu alasan yang membuat Batman Returns gagal pada saat itu adalah filmnya dianggap jauh lebih gelap dari film sebelumnya.

Banyak orang tua yang kecewa karena Batman Returns dianggap tidak cocok mendapatkan rating 13+. Soalnya, film ini hadir dengan nuansa yang lebih gelap, kekerasan lebih brutal, bahkan cenderung vulgar untuk anak-anak. Gara-gara protes dari banyak orang tua, McDonald’s bahkan sampai menarik mainan edisi Batman Returns dari paket Happy Meal mereka.

3. The Ring (2002)

Film Hollywood

Hollywood sudah beberapa kali membuat film yang di-remake dari film produksi Jepang, salah satunya adalah The Ring yang di-remake dari film Ring (1998). Di versi Hollywood-nya, The Ring berkisah tentang seorang jurnalis bernama Rachel Keller yang harus mencari cara menghindari kematian setelah menonton video terkutuk.

Film horor yang mendapatkan rating 13+ memang cukup banyak, tetapi The Ring bisa dibilang cukup brutal untuk ukuran film 13+. Video terkutuk yang ditonton oleh Rachel menampilkan banyak hal sadis. Lalu, siapa pun yang pernah menonton The Ring pasti dibuat terbayang-bayang dengan hantu yang keluar dari layar TV. Enggak diragukan lagi bahwa The Ring menjadi salah satu film remake terbaik yang dibuat Hollywood.

4. Insidious (2010)

Film Hollywood

Kamu pastinya setuju bahwa James Wan merupakan sutradara yang ahli dalam menggarap film horor. Tampaknya tidak ada film horor buatan Wan yang tidak seram, termasuk film pertama Insidious (2010). Insidious berkisah tentang pasangan suami-istri yang mana anak mereka memasuki keadaan koma, sehingga menjadi wadah untuk dirasuki berbagai iblis.

Dibandingkan film-film horor Wan sebelumnya, Insidious memang tidak terlalu berdarah-darah karena film ini mengandalkan jump scare dan suasana untuk membuat penontonnya ketakutan. Walau begitu, tetap saja kemunculan Lipstick-Face Demon bisa dibilang terlalu menakutkan untuk anak di bawah usia 17 tahun, apalagi dengan cakarnya yang tanpa ragu menyerang korbannya.

5. Drag Me to Hell (2009)

Film Hollywood

Kamu mungkin lebih mengenal Sam Raimi sebagai sutradara trilogi film Spider-Man yang dibintangi oleh Tobey Maguire. Padahal, Raimi memulai kariernya sebagai sutradara film horor. Dua tahun setelah merilis Spider-Man 3 (2007), Raimi kembali menggarap film horor yang berjudul Drag Me to Hell.

Drag Me to Hell berkisah tentang petugas bank bernama Christine Brown yang memutuskan tidak memperpanjang hipotek seorang perempuan tua, untuk membuktikan kepada bosnya bahwa dia bisa membuat keputusan sulit. Sebagai pembalasan, perempuan tua tersebut mengutuk Christine dan kutukan tersebut pun terjadi.

Kamu yang pernah menonton film-film horornya Raimi versi jadul pastinya tahu bahwa dia sama sekali enggak takut untuk terlihat brutal di filmnya, termasuk Drag Me to Hell. Film ini memperlihatkan banyak darah bahkan sampai ada momen bola mata keluar, yang tentunya sangat berlebihan untuk film 13+.

***

Itulah deretan film Hollywood yang cukup brutal tetapi malah dapat rating 13+. Di antara kelima film di atas, manakah yang menurut kamu paling tidak cocok untuk mendapatkan rating 13+?

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.