Ipar Adalah Maut jadi salah satu film rilisan tahun 2024 yang cukup mengejutkan karena jumlah penontonnya terus merangkak naik. Saat tulisan ini dibuat, Ipar Adalah Maut sudah tayang 12 hari dan merengkuh 2.6 juta penonton. Dari sekian film keluaran tahun 2024 yang sudah rilis, baru ada empat film non horor yang dapat lebih dari sejuta penonton.
Ipar Adalah Maut adalah salah satunya yang angka penontonnya terus melaju. Mungkin ada beberapa faktor kenapa film ini bisa berhasil merengkuh banyak penonton, KINCIR coba menulis beberapa alasan kenapa Ipar Adalah Maut jadi film yang laku di semester awal 2024.
6 Alasan yang Membuat Ipar Adalah Maut Ditonton Jutaan Orang
1. Diangkat dari kisah nyata
Salah satu faktor yang membuat sebuah film laku adalah ketika cerita yang terjadi adalah dari sebuah kejadian di dunia nyata. Biasanya film seperti ini lebih mudah dikenali publik. Nah Ipar Adalah Maut juga demikian, film ini berangkat dari sebuah kisah nyata yang viral di masyarakat.
Beberapa tahun lalu kisah perselingkuhan ini viral di media sosial. Ketika seorang bernama Elizasifaa membagikan pengalaman menyakitkannya ketika seorang suami kenalan dekatnya berselingkuh dengan adik kandungnya sendiri. Rasa sesak itu ia sampaikan di media sosial dan menjadi buah bibir yang ramai dibicarakan. Hal tersebut jadi salah satu faktor berhasilnya Film Ipar Adalah Maut.
2. Marketing di medsos yang berhasil
Saat ini media sosial juga jadi sarana untuk mempromosikan film. Ada banyak cara yang dilakukan oleh tim marketing production house supaya cerita filmnya dibicarakan terus menerus, nah marketing tim Ipar Adalah Maut sepertinya berhasil mengirimkan pesan pada para pengguna sosial media.
Selain itu, pergerakan obrolan soal Film Ipar Adalah Maut juga cukup tumbuh secara organik di Tiktok, Facebook dan Instagram membuat film ini terus dibicarakan setiap hari. Hasilnya seperti yang kita lihat, banyak penonton datang ke bioskop.
3. Isu perselingkuhan yang lagi marak
Disadari atau enggak dan disukai atau enggak tapi hari ini isu perselingkuhan tengah marak diperbincangkan oleh banyak orang di media sosial. Berulang kali berita tentang isu perselingkuhan kita tengok. Pelakunya mulai dari orang biasa sampai artis terkenal. Isu ini jadi isu yang tengah hangat.
Bersamaan dengan isu tersebut, sebuah film tentang perselingkuhan muncul. Seperti daun kering yang tersulut api, obrolan soal Ipar Adalah Maut juga akhirnya turut terangkat. Hal ini berkaitan juga dengan cara marketing film mempromosikan filmnya di media sosial. Alhasil banyak penonton penasaran dan menyaksikan film tersebut di bioskop kesayangannya.
4. Rilis di momen libur sekolah
Pasar terbesar dari film Ipar Adalah Maut adalah perempuan. Untuk segi usia mungkin film ini bisa dinikmati oleh beragam kalangan mulai dari orang tua sampai anak muda. Nah kebetulan film ini rilis pada momen libur sekolah. Walau secara segmen enggak tepat karena liburan sekolah identik dengan film anak. Tapi di situlah letak menariknya.
Ipar Adalah Maut mendapat potensi penonton yang lebih besar karena anak-anak remaja SMA yang kini sebagian sedang libur sekolah bisa datang dan menonton. Selain itu libur sekolah juga jadi waktu libur untuk banyak pekerja. Jadilah mall dan bioskop lebih ramai dari biasanya. Obrolan media sosial yang gencar dan ada waktu kosong menonton membuat film ini memang berpotensi mendatangkan banyak penonton.
5. Akting para pemainnya
Selain faktor eksternal, secara penceritaan film ini memang mengisahkan perselingkuhannya dengan baik dan rapih. Faktor internal ini tentu memengaruhi kesukaan penonton yang akhirnya merekomendasikan film ini pada orang lain.
Selain itu akting tiga pemeran utama dalam film ini juga patut diapresiasi, sebab ketiganya lah yang menjadi pilar cerita Film Ipar Adalah Maut. Michelle Ziudith meyakinkan penonton atas patah hati yang ia rasakan di depan matanya. Deva Mahendra berhasil membuat penonton kecewa berat karena karakter yang dia mainkan berubah dari baik jadi brengsek. Sementara Davina Karamoy berhasil membuat penonton naik pitam karena tega mengkhianati kakaknya sendiri. Intinya, faktor internal juga jadi alasan film ini laku.
6. Sentuhan religi
Di Indonesia film-film yang ada sentuhan religi punya pasarnya sendiri. Film-film yang berkisah tentang rumah tangga Islami kadang memang punya trend baik untuk mencetak jumlah penonton yang banyak. Dulu ada Ayat-Ayat Cinta juga Ketika Cinta Bertasbih. Kemudian ada Surga yang Tak Dirindukan hingga Film 172 Days mendapat jumlah penonton yang lumayan.
Sentuhan religi pada film ini enggak hanya terdapat pada jalan ceritanya saja tapi juga terdapat pada judulnya. Istilah ipar adalah maut sebetulnya adalah bagian dari hadist Nabi Muhammad SAW. Faktor pasar penonton roman religi tentu punya pengaruh dalam naiknya pamor film besutan Hanung Bramantyo tersebut.
Sederet faktor di atas jadi alasan mengapa Ipar Adalah Maut jadi film yang berhasil di pasaran. Menurut kamu faktor apa yang paling menentukan dalam keberhasilan Ipar Adalah Maut?