Kemunculan Kraven The Hunter memang mendapatkan nilai buruk di berbagai platform ulasan film. Hingga saat ini, kritikus RottenTomatoes mencatatkan skor yang kurang baik untuk Kraven The Hunter, yakni 15% untuk Tomatometer.
Namun, kebalikan dari skor tersebut, Popcornmeter alias rating dari penonton memberikan skor 72%, yang artinya, meskipun kualitasnya sebagai film kurang baik, tetapi Kraven The Hunter adalah tontonan yang menarik untuk mengisi waktu luang.
Hal itu memang enggak bisa dilepaskan dari sosok Kraven yang memang menarik. Pertama kali muncul dalam The Amazing Spider-Man #15 (1964), Kraven adalah villain yang punya masa lalu rumit dan kekuatan fisik bak predator mematikan di alam lepas.
Siapa sebenarnya Kraven dan kiprahnya di semesta Marvel? Apa yang membuatnya menjadi musuh dari Spider-Man? Ayo cari tahu di sini.
Fakta Kraven The Hunter, musuhnya Spider-Man
Seorang anak aristokrat Rusia yang gila berburu
Kraven adalah anak dari aristokrat Rusia yang pindah ke Amerika Serikat setelah jatuhnya Tsar Nicholas II.
Film Kraven The Hunter bercerita cukup banyak tentang latar belakang keluarga Kraven. Nama aslinya adalah Sergei Kravinoff. Ayahnya punya bisnis di dunia gelap dan tergila-gila pada maskulinitas, membuat anak-anaknya tersiksa secara psikologis.
Dalam film, perubahan Sergei Kravinoff menjadi Kraven The Hunter dimulai saat ia diajak berburu oleh sang Ayah. Ayahnya menembaki singa legendaris, kemudian singa tersebut membawa Sergei untuk menyelamatkannya. Pada saat itu, Calypso yang masih remaja menyelamatkannya dengan ramuan khusus dari sang nenek. Hal ini membuat Sergei memiliki kekuatan bak singa setelah sadar dari koma.
Sergei kemudian memiliki kekuatan bak predator. Fisiknya awet muda, larinya cepat, dan lukanya mudah sembuh. Sergei juga sangat jago menyelinap layaknya singa yang akan memangsa buruannya.
Kekuatannya ini ia manfaatkan untuk menegakkan hukum dengan caranya sendiri sekaligus membalas kekejaman Ayahnya selama membesarkan ia dan adiknya.
Predator yang suka fair game
Komik Ka-Zar (1997) menceritakan bahwa Kraven dilatih oleh tentara bayaran misterius bernama Gregor yang pernah melawan Ka-Zar. Ia pun kemudian tumbuh menjadi sosok hunter yang gila akan adrenalin. Buku Marvel Year By Year: A Visual History (2017) menyebutkan bahwa Kraven mengincar Spider-Man hanya karena ia ingin membuktikan diri sebagai pemburu terbaik di dunia.
Dalam perjalanannya, Kraven menerapkan prinsip fair game. Dia enggak memburu lawannya dengan menggunakan senjata tertentu. Ia benar-benar melawan musuhnya pakai tangan kosong.
Dalam film, ada alasan kenapa Kraven enggan memakai senjata. Ayahnya, yang gemar berburu hewan secara enggak etis, selalu menggunakan senapan. Hal itu membuat Kraven trauma, bahkan membuatnya sangat ingin membalas dendam kepada para pemburu yang serakah. Kebenciannya pada sang ayah justru perlahan mengubahnya menjadi sosok yang punya sifat predator seperti ayahnya sendiri.
Memiliki kekasih seorang dukun voodoo
Komik Daredevil nomor 312 (1992) menyebutkan bahwa Kraven memiliki kekasih bernama Calypso, yang merupakan dukun Voodoo. Calypso muncul pertama kali dalam komik Amazing Spiderman #209 (1980), sebagai musuh Spider-Man dari Haiti.
Dalam komik, Calypso digambarkan sebagai seorang perempuan yang manipulatif. Ia kerap memengaruhi Kraven supaya semakin membenci Spider-Man dan memenuhi isi kepalanya dengan dendam. Diceritakan juga bahwa ia mendapatkan kekuatannya dari ritual yang mengharuskannya mengorbankan sang adik.
Dalam film, Calypso diceritakan pernah bertemu Kraven (Sergei Kravinoff) saat ia masih remaja. Waktu itu, Calypso sedang berlibur di sabana dan menemukan Sergei yang tengah sekarat setelah dibawa singa. Ia kemudian meneteskan ramuan ajaib sang nenek pada luka Sergei dan menyelipkan kartu tarot.
Calypso tumbuh dewasa sebagai pengacara idealis yang mempertanyakan motivasi Kraven menjadi vigilante, tetapi selalu mendampingi Kraven untuk menyelesaikan misi dan menyelamatkan sang adik.
Punya saudara yang jago nyamar
Kraven punya saudara yang juga tercatat sebagai salah satu villain di jagad Marvel, yakni Chameleon. Di komik, Chameleon alias Dmitri Smerdyakov adalah saudara beda ayah Kraven yang kerap mendapatkan perlakuan abusif dari kakaknya tersebut.
Chameleon awalnya enggak memiliki kemampuan super. Ia hanya manusia biasa dengan bakat menyamar hebat. Kemudian, ia mendapatkan teknologi yang bikin topengnya bisa menyerupai wajah orang dan kemudian, mengalami mutasi yang bikin wajahnya putih dan bisa berubah-ubah.
Cerita di film berbeda dengan cerita yang ada di komik. Dmitri alias Chameleon sama-sama bermarga Kravinoff alias saudara kandung Kraven. Ia enggak punya kemampuan super, bahkan cenderung lemah, tetapi ia mampu menirukan mimik dan suara orang lain dengan benar.
Berbeda pula dengan komik, dalam film, Sergei (Kraven) sangat mencintai dan melindungi adiknya. Walaupun di akhir film hubungan keduanya menjadi kurang harmonis, tetapi Sergei enggak menjadikan Dmitri budak layaknya di versi komik.
Bergabung dalam The Sinister Six untuk mengalahkan Spider-Man
Doctor Octopus pernah merekrut beberapa penjahat untuk bisa mengalahkan Spider-Man, salah satunya adalah Kraven. Dalam The Amazing Spider-Man Annual #1, diceritakan bahwa Kraven adalah salah satu anggota pertama di The Sinister Six yang selalu terobsesi mengalahkan Spider-Man.
Obsesi Kraven untuk mengalahkan Spided-Man agak kurang realistis. Pada komik Fearful Symmetry: Kraven’s Last Hunt, Kraven menembak Spider-Man dan menguburnya hidup-hidup. Setelah itu, ia mencoba buat menjadi pahlawan di kota New York.
Saat Spider-Man kembali bangkit, Kraven menerima kekalahannya dan bunuh diri untuk menutupi rasa malu. Namun, ia kemudian dibangkitkan lagi oleh keluarganya menggunakan darah Spided-Man, membuatnya abadi dan hanya bisa mati di tangan Spider-Man. Ia menjadi frustrasi, bahkan membunuh banyak villains untuk kesenangannya.
Kematiannya terjadi saat ia mencoba menyamar menjadi Spider-Man untuk melawan anaknya sendiri. Telah menjadi Spider-Man at heart, Kraven berhasil mematahkan kutukannya sendiri dan meninggal dunia dengan tenang, mewariskan mantel bulu singa ke anaknya.
***
Sederet fakta dari sosok Kraven The Hunter ini menunjukkan bahwa sosok predator tersebut memang punya karakter yang kompleks. Walaupun digambarkan sebagai villain di dalam komik dan antihero di filmnya, tetapi Kraven sendiri punya kode etik dalam bertarung yang membuatnya menjadi terhormat.