Pada 2013, sutradara James Wan pertama kali merilis film pertama The Conjuring (2013). Dengan hanya bermodal 20 juta dolar (sekitar Rp307 miliar), The Conjuring sukses besar dengan pendapatan 320 juta dolar (sekitar Rp4,9 triliun). Kesuksesan film pertamanya membuat The Conjuring berkembang menjadi waralaba film horor yang kini telah terdiri dari sembilan film.
Belum lama ini, Warner Bros. merilis film kesembilan di waralaba The Conjuring, yaitu The Nun II (2023), yang merupakan sekuelnya The Nun (2018). Jika kita kilas balik ke film pertamanya, The Nun sebenarnya mendapatkan banyak kritikan dengan skor 24% di Rotten Tomatoes. Walau secara kualitas dianggap kurang, The Nun tetap sukses besar sehingga Warner Bros. percaya diri membuat sekuelnya.
Elemen agama bikin The Conjuring sukses
Berhubung semua film yang ada di waralaba The Conjuring dibuat dengan bujet yang cukup kecil, bisa dibilang hampir semua film The Conjuring terhitung sukses besar. Lantas, apa yang membuat The Conjuring begitu sukses dan kini menjadi salah satu waralaba film horor terpopuler? Sutradara The Nun II, yaitu Michael Chaves, buka suara menjawab pertanyaan tersebut!
Dilansir The Hollywood Reporter, Chaves berkata, “Film The Conjuring selalu menakutkan dan selalu menghadirkan pengalaman inti yang menakutkan tersebut. Hal lain yang benar-benar membuat waralaba film ini berhasil adalah adanya banyak kesungguhan hati di dalamnya. Ada karakter yang sangat orang sukai dan juga ada unsur agama. Agama selalu menjadi elemen penting yang ada di The Conjuring dan terkadang lebih banyak dibandingkan elemen lain.”
Benar seperti yang dikatakan sutradara Michael Chaves, seri film The Nun begitu jelas memiliki elemen Katolik pada ceritanya, yang mana menceritakan kisah yang berhubungan dengan biarawati. Apakah kamu setuju bahwa elemen agama yang membuat The Conjuring begitu sukses? Jangan lupa ikuti terus KINCIR buat dapatin berbagai informasi seputar film lainnya, ya!