Bagi penggemar X-Men, kesempatan untuk melihat kisah Dark Phoenix yang fenomenal di layar lebar mungkin menjadi hal yang ditunggu-tunggu. Apalagi kisah yang ditawarkan membuat semua penggemar antusias. X-Men: Dark Phoenix merupakan film live action X-Men ke-11 dan akan berlatar setelah kejadian dalam film X-Men: Apocalypse (2016).
X-Men: Dark Phoenix disutradarai oleh Simon Kinberg dan di film ini pun akan kembali menampilkan aktris Olivia Munn yang berperan sebagai mutan bernama Psylocke. Seperti dilansir dari Screen Rant, dalam sebuah interview tentang kelanjutan produksi film X-Men: Dark Phoenix, Munn sempat mengatakan jika film ini akan tampak seperti dua bagian.
Dark Phoenix Saga sendiri merupakan salah satu Komik Marvel yang paling populer sepanjang masa. Bercerita mengenai kejadian saat Jean Grey kehilangan kontrol untuk alter egonya yang dikenal sebagai The Dark Phoenix yang dikenal jadi salah satu mutan paling kuat di dunia, bahkan lebih dari Profesor X. Tentunya kisah yang disajikan dalam film harus bisa menjelaskan keseluruhan cerita. Maka dari itu, bukan hal yang mustahil jika film ini benar-benar dibuat dalam dua bagian.
“Gua enggak tahu apa yang harus gue katakan. Ini masih belum jelas. Itulah jawaban gua. Ini seperti terbagi dalam dua bagian, film ini. Itu lebih dari yang seharusnya gua katakan,” ungkap Munn.
Meskipun belum ada konfirmasi resmi mengenai masalah ini oleh Fox atau sang sutradara, Simon Kinberg, namun rasanya enggak ada alasan untuk meragukan Munn, yang berperan sebagai salah satu villain utama (atau kemungkinan anti-hero) dalam film ini.
Ngomongin soal film yang dibagi menjadi dua bagian, jadi teringat pada waralaba Harry Potter yang membagi film terakhirnya menjadi dua bagian. Lalu, banyak studio yang mengikuti konsep tersebut, dan tentu aja hal ini dikarenakan penghasilan yang didapatin kemungkinan bisa lebih banyak. Seenggaknya, beberapa film yang mengikuti konsep waralaba Harry Potter ini telah berhasil secara finansial, misalnya aja Twilight dan The Hunger Games.
Nah, kira-kira akankah konsep ini bisa diterapkan dengan baik dalam X-Men: Dark Phoenix? Kalau tanggapan lo gimana, guys?