7 Virus di Serial dan Film Hollywood yang Terlihat Nyata

– Jenis virus di bawah ini hanya ada dalam serial dan film Hollywood.
– Meski fiktif, virus-virus ini terlihat sangat ilmiah.

Dalam Ted Talks 2015, Bill Gates mengatakan bahwa hal yang bakal mengancam manusia bukanlah perang, tetapi virus. Kebanyakan orang membayangkan bahwa Perang Dunia III bakal terjadi dan menyebabkan chaos serta pengurangan populasi. Namun, ide itu –merujuk pada pernyataan Gates– udah basi.

Tahun 2020 seolah mewujudkan ramalan Bill Gates soal virus. Manusia enggak berperang dengan manusia lain, tetapi dengan sesuatu yang begitu mikroskopis, yakni virus COVID-19. Kisah tentang virus yang menyebabkan pandemi ini udah bukan barang baru lagi di dalam dunia serial dan film Hollywood.

Sudah banyak pandemi mengerikan yang menyebabkan kemusnahan manusia di dalam layar, terlihat mematikan, realistis, tetapi ternyata bohongan. Yap, berbagai virus yang kelihatan nyata hanya buatan para sineas. Virus-virus itu enggak beneran ada di dunia nyata, meskipun terlihat sangat ilmiah.

Nah, kenalan, yuk, sama virus-virus di serial dan film Hollywood di bawah ini dan bagaimana dampak mengerikan yang dibawa oleh mereka.

1. Thornburg, bikin mata meleleh dan mati seketika (Psych)

Via Istimewa

Serial komedi kriminal Psych (2006) bercerita tentang dua detektif kekanak-kanakkan yang menjadi konsultan cenayang di kepolisian. Dalam serial tersebut terdapat salah satu episode tentang virus berbahaya yang tiba-tiba menyerang kota Santa Barbara.

Virus itu dilepaskan oleh laboratorium dengan misi jahat khusus dan sangat mematikan. Ia menular lewat sentuhan dan cairan. Siapa saja yang terkena virus Thornburg bakal mengalami lemas, mata berdarah, kemudian meninggal dunia.

Salah satu virus yang agak mirip sama Thornburg adalah Ebola. Dilaporkan bahwa beberapa pengidap Ebola mengalami pendarahan di bagian mata. Namun, kejadiannya enggak akan seekstrem virus Thornburg.

2. Chimera, pembunuh dalam 20 jam (Mission: Impossible)

Via Istimewa

Waralaba film Mission: Impossible membuat kita percaya kepada banyak hal yang ternyata fiktif, salah satunya adalah virus Chimera. Dalam Mission: Impossible 2 (2000), diceritakan bahwa Chimera merupakan virus yang sengaja disebarkan oleh pihak tertentu untuk mendapatkan keuntungan ekonomi.

Siapa saja yang terkena atau disuntik virus itu akan merasakan gejala cemas, berkeringat, kemudian mati perlahan setelah 20 jam karena virus membunuh sel darah merah.

Satu-satunya cara buat menyembuhkan orang dari virus ini adalah dengan menyuntikkan antidote-nya sebelum ia mematikan semua sel di dalam tubuh manusia. Nah, misi Ethan Hunt dalam seri ini adalah buat menyelamatkan semua orang dari virus tersebut dan membunuh pelaku konspirasi di baliknya.

3. ALZ-113, keren buat monyet, mematikan buat manusia (Planet of the Apes)

Via Istimewa

Flu sering banget dijadikan inspirasi buat bikin virus-virus fiktif di dalam film, salah satunya adalah dalam Simian Flu dalam seri Planet of the Apes. Simian Flu atau ALZ-113 adalah virus yang disuntikkan ke primata seperti kera dan gorila, terbukti bisa meningkatkan kinerja otak mereka. Namun, ketika disuntikkan ke manusia, virus itu malah merusak sistem pernapasan, menyebabkan kematian, dan menular menjadi pandemi serius.

4. Andromeda, virus dari alien mikroskopis (The Andromeda Strain)

Via Istimewa

Film The Andromeda Strain (1971) mungkin bakal mengubah pandangan kita soal invasi alien. Alien di film ini enggak digambarkan sebagai makhluk sebesar manusia atau raksasa layaknya di film lain. Ia bahkan berukuran sangat kecil dan menginvasi manusia dengan strategi bak virus!

Alien kecil ini masuk ke tubuh manusia, membuat darah mereka menjadi kristal dan otomatis meninggal dunia dalam waktu cepat. Selain kematian, manusia yang terinfeksi juga menjadi gila dan bunuh diri. Hanya orang yang darahnya asam saja yang enggak rentan sama alien mikroskopik menular ini.

5. Motaba, bikin pendarahan hebat (Outbreak)

Via Istimewa

Dalam Outbreak (1995), terdapat virus fiktif yang mirip banget sama Ebola bernama Motaba. Namun, ia memberikan dampak lebih parah karena pengidapnya akan mengalami pendarahan parah dalam waktu cepat dan meninggal dunia. Cara buat menyembuhkan pasien adalah dengan menggunakan antiserum dari antibodi monyet pembawa Motaba yang dicampur sama zat khusus lainnya

6. Amoria Phlebitis, mengganggu sendi kehidupan (The Simpsons)

Via Istimewa

Amoria Phlebitis adalah virus fiktif dari The Simpsons. Gejalanya adalah nyeri di bagian perut dan lengan serta kehilangan penglihatan secara temporer.

Tanpa pengobatan, pasien dengan virus ini bakal meninggal dalam waktu cepat dan kerap mengalami gejala ini berulang-ulang, mengganggu hidup mereka. Dengan pengobatan intensif, mereka bisa punya harapan hidup 10—15 tahun lagi.

7. Rage Virus, bikin gila dan pemarah (28 Days Later)

Via Istimewa

Dalam film horor 28 Days Later (2002), terdapat virus yang menyebar lewat darah, membuat pasien menjadi gila dan sangat marah. Kemarahan di dalam diri mereka begitu besar sampai mereka ingin membunuh.

Tentu, virus ini bakal menyebabkan chaos dan penurunan populasi yang drastis. Namun, layaknya COVID-19, ada beberapa orang tanpa gejala yang terjangkit virus tetapi enggak menjadi gila dan membunuh orang lain.

Bonus: Rotting Flesh, bikin daging membusuk (Cabin Fever)

Via Istimewa

Waralaba seri Cabin Fever memberikan teror yang begitu mengerikan dengan virus Rotting Flesh. Virus ini hanya bisa tertular lewat cairan dan awalnya terdapat pada air yang beracun.

Siapa saja yang meminum air ini bakalan mengalami gejala daging yang berkerut dan kering, seolah ia diperas dan cairan di dalam tubuhnya hilang. Setelah dagingnya kering, manusia otomatis akan dehidrasi parah dan meninggal dunia dalam kondisi seperti mayat yang membusuk.

***

Apakah menurut kalian virus-virus fiktif itu bakalan ada? Enggak ada hal yang enggak mungkin, karena nyatanya Contagion (2011) sudah menunaikan ramalannya dengan keberadaan COVID-19.

Stay safe, ya!

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.