Seperti yang lo tahu pembajakan film saat ini semakin marak terjadi. Baik film Indonesia maupun film Hollywood. Maka dari itu, Asosiasi Produser Film Indonesia (APROFI) bekerja sama dengan Motion Pictures Association (MPA), Cinema XXI, CGV, dan Cinemaxx meluncurkan kampanye anti pembajakan film. Karena seperti lo tahu, pembajakan sangat merugikan banyak orang, baik konsumen maupun produser, dan negara kita sendiri.
Ketua Umum APROFI sendiri, Fauzan Zidnu, mengatakan bahwa Indonesia telah mengalami kerugian sebesar Rp1,4 triliun karena pembajakan film secara illegal ini. Makanya dengan adanya kampanye diharapkan mampu mengurangi atau bahkan menghilangkan segala tindakan pembajakan tersebut.
"Kampanye ini merupakan program tahunan kami dengan menggunakan IP milik produser anggota APROFI. Tahun ini kami menggunakan tema dari film Wiro Sableng yang merupakan kerja sama antara Lifelike Pictures dan 20th Century Fox yang merupakan anggota MPA," ungkap Fauzan Zidnu saat jumpa pers di XXI Plaza Indonesia.
Produser Wiro Sableng sendiri, Lala Timothy, mengungkapkan bahwa dia berharap dengan adanya kampanye anti pembajakan film ini bisa membangun kesadaran kepada orang-orang bahwa membajak itu enggak baik. Sangat merugikan sekali bagi produser film dan para tim pekerja yang ada di balik layar.
"Tindakan membajak film baik bukan hanya merugikan banyak produser film aja, tetapi efek buruknya akan menghambat pertumbuhan industri film khususnya di Indonesia. Nah, di film Wiro Sableng, Wiro kan jadi pembela kebenaran. Makanya kampanye ini pas banget dengan film kita yang akan rilis akhir bulan ini. Siap sableng siap melawan pembajakan," ungkap Lala Timothy.
Bahkan, pemeran utama film Wiro Sableng, Vino G. Bastian diminta oleh APROFI untuk menjadi duta anti pembajakan bersama dengan Fariz Alfarizi dan Jessica Veranda. Kampanye ini merupakan bentuk sosialisasi bahwa pentingnya menghargai hak kekayaan intelektual. Iklan ini nantinya akan diputar di bioskop-bioskop seluruh Indonesia dan di sosial media.
Kampanye anti pembajakan film ini didukung oleh berbagai stakeholder perfilman Indonesia seperti Badan Perfilman Indonesia (BPI), Flix Cinema, Kota Sinema, Parfi 56, Rumah Aktor Indonesia, Indonesia Film Director Club (IFDC), Indonesia Film Editor (Inafed), Perusahaan Film Negara (PFN), dan masih banyak lagi. Sementara untuk iklan kampanyenya disutradarai oleh Teguh Raharjo dengan voice over Marsha Timothy.
Nah, penasaran mau lihat seperti apa isi iklan kampanyenya? Langsung aja lo simak videonya di bawah ini.