Meskipun film Tiga Dara sempat dibuat ulang 2015 lalu, kemunculan film asli hasil restorasi di 2016 ini tetap menarik perhatian para pecinta film di Indonesia. Memang sih apa yang digambarkan di film ini mungkin sudah enggak terlalu sesuai sama zaman sekarang. Akan tetapi, akting para pemain yang menarik serta soundtrack-soundtrack lawas yang mengalun merdu bikin film ini manis banget untuk ditonton. Dan enggak heran sih kalo alunan lagu tersebut adem di telinga, soalnya film ini meraih penghargaan Tata Musik Terbaik di Festival Film Indonesia tahun 1960.
Dari segi cerita, film ini terbilang cukup sederhana. Cuma mengisahkan cinta segitiga antara kakak beradik. Jadi begini, tersebutlah tiga kakak beradik pada tahun 1956 yang sama-sama hits, cantik, pokoknya bakal jadi queen bee banget deh di zaman sekarang. Si sulung bernama Nunung, si tengah bernama Nana, dan si bungsu bernama Nenny. Ketiganya dibesarkan oleh sang nenek dan sang ayah setelah ibu mereka meninggal.
Konflik dimulai ketika Nana mendekati Toto, cowok yang merasa bersalah karena telah nyerempet Nunung pakai skuter. Nana yang sebetulnya sudah punya pacar bernama Herman malah tertarik sama Toto dan bilang kalo dia dan Toto mau tunangan. Mengetahui kalo hati Herman hampa, Nenny pun mendekatinya. Sementara itu di balik sikap cueknya si Nunung, diam-diam dia menyimpan rasa cemburu. Hmmm, rebutan pacar antar geng itu biasa. Tapi antar kakak-adik? Waduh, susah juga ya saingannya. Nah, hal ini nih yang justru bikin film komedi romantis berdurasi 1 jam 50 menit ini jadi menarik. Biar lo makin yakin dan enggak ketinggalan zaman, enam hal ini Viki rasa bisa jadi alasan kenapa Tiga Dara versi restorasi ini wajib lo tonton di bioskop.
1. Penampilan 3N yang kece.
Lihat tiga kakak beradik ini bikin Viki merasa adem aja. Kecantikan mereka paripurna dan manis sih. Kayak nyemil gula jawa. Terutama Nunung, si kakak tertua yang meskipun agak kaku, tapi luwes banget menggunakan kebaya sehari-harinya, dan waktu dia nyanyi, rasanya udah deh, kayak menyatu sama latar ruang di film itu.
2. Soundtrack yang ramah di kuping.
Bisa dibilang Tiga Dara ini merupakan film musikal ya, karena dalam beberapa adegan, para pemain menyenandungkan lagu. Tapi di antara lagu-lagu yang cocok banget sama film, lagi-lagi sih, Viki paling seneng saat Nunung menyanyikan lagu Senandung Lagu Lama. Merinding sekaligus terharu aja dengernya, bikin Viki pengen punya mesin waktu dan merasakan nuansa akhir 50an yang damai dan edgy.
3. Dekat dengan dunia nyata.
Viki akui kalo ketiga artis yang menjadi tokoh utama Tiga Dara ini cantik banget dan luwes. Tapi saat menonton film ini, Viki merasa kalo film ini kayak menggambarkan kenyataan aja. Kecantikan mereka itu nggak lebay, nggak kayak kalo kita lagi nonton FTV dan menemukan ada kondektur angkot yang secetar Jessica Iskandar. Begitu pula para pemeran cowo, yang gaya dan dandannya nggak bikin kita mengernyitkan dahi. Nggak heran lah kalo film ini pernah diputar di Festival Film Venesia!
4. Mengajarkan kalo keluarga adalah segalanya.
Gimanapun sebelnya kita sama anggota keluarga, merekalah tempat kita buat pulang dan yang bisa menerima kita apa adanya. Termasuk kalo misalnya lo terlibat cinta segi-lima sama adik-kakak lo kayak di film ini. Seberat apapun masalah lo sama mereka, suatu saat pasti bakal baikan lagi dan bakal bisa saling memaafkan.
5. Happy Ending!
Siapa sih yang enggak suka dengan akhir yang bahagia? Nah, di Tiga Dara ini pun kita bisa melihat akhir yang bahagia buat semua pihak. Pokoknya semua berakhir damai. Tapi penasaran enggak sih sama cowok-cowok di kehidupan mereka itu akhirnya gimana nasibnya? Pacaran ama siapa ya? Tonton aja filmnya biar nggak penasaran!
***
Intinya, menonton Tiga Dara itu bakal bikin hati lo menari-nari, persis sama ketiga tokoh utama yang banyak melakukan tarian dan nyanyian. Film yang cocok banget ditonton sama teman-teman, kekasih hati, dan tentunya buat lo yang punya kakak atau adik!