– Teori gelap film Hollywood di bawah ini bisa hancurkan imajinasi indah.
– Teori di bawah ini hanyalah dari penggemar, tidak ada konfirmasi dari kreator filmnya.
Zaman sekarang, fan theory dalam dunia perfilman sudah banyak bertebaran dimana-mana. Film yang baru rilis sekalipun langsung dianalisis dengan dalam oleh para penggemar film. Biasanya, teori-teori yang dimiliki penggemar ini tercetus karena mereka begitu kritis terhadap film, atau bisa juga karena imajinasi mereka yang terlalu liar dan tinggi.
Fan theory bisa bikin orang-orang mengernyitkan dahi atau kesal sendiri ketika teorinya enggak masuk akal. Bisa juga menjadi sangat menyenangkan untuk disimak atau malah dianggap logis!
Yang menyebalkan, ada banyak teori gelap film yang entah mengapa realistis, tetapi bikin kenangan-kenangan indah kita saat menonton film-film asyik lenyap begitu aja. Bahkan, ada banyak teori yang terasa gelap dan menyeramkan seperti kisah creepypasta.
Apakah kalian siap menghancurkan kenangan-kenangan kalian sendiri? Baca berbagai teori gelap film Hollywood ini dengan risiko yang kalian tanggung sendiri.
1. Dunia sihir Harry Potter adalah imajinasi pengidap skizofrenia
Potterheads pasti tahu betapa mengerikannya penjara Azkaban di Harry Potter Saga. Penjara penyihir ini berada di sebuah pulau terpencil di tengah Laut Utara dan dijaga oleh para Dementor. Dementor pun enggak pernah meninggalkan Azkaban karena mereka mendapat suplai “makanan” di sana. “Makanan” tersebut adalah harapan dan kebahagiaan para tahanan yang disedot habis-habisan oleh mereka.
Para tahanan yang hilang harapan dan kebahagiaan lama-lama berubah menjadi gila, sehingga harus menetap di Azkaban dan enggak pernah bisa keluar. Dari situlah muncul sebuah teori yang mengatakan bahwa penjara Azkaban adalah bayangan tentang Rumah Sakit Jiwa, sementara Dementor adalah simbol dari ketakutan terdalam.
Bukan cuma Azkaban aja, sih. Semua petualangan sihir Harry Potter bahkan pernah disebut sebagai imajinasi pengidap skizofrenia, siapa lagi kalau bukan Harry Potter itu sendiri, yang stres akibat tekanan dari paman dan bibinya.
2. Pabrik Willy Wonka menjual permen dan coklat yang terbuat dari anak-anak yang berkunjung
Menurut teori yang satu ini, Willy Wonka sangat kesal dan lelah karena pabriknya yang sudah kalah dengan para kompetitornya. Akibatnya, Willy Wonka menjadi gila. Namun, walaupun gila, Willy Wonka tetap ingin menunjukkan dirinya ke orang-orang. Keinginannya tersebut diwujudkan dengan mengadakan sayembara tiket emas bagi anak-anak di sekitar untuk piknik ke pabrik coklatnya.
Langkah Willy Wonka tersebut ternyata memiliki tujuan tertentu, yaitu agar dia lebih mudah untuk membunuh anak-anak itu agar bisa dijadikan bahan bagi coklat miliknya. Berdasarkan teori ini, permen dan coklat yang terdapat di pabrik milik Willy Wonka ternyata terbuat dari daging, darah, dan seluruh tubuh anak-anak yang diundang oleh Willy Wonka ke pabriknya.
Teori ini didukung dengan sikap Willy Wonka setiap kali ada anak yang tenggelam ke sungai coklat atau terkena “jebakan batman” di pabriknya. Dia enggak pernah terlihat panik apalagi menolong. Seakan-akan, Willy Wonka menerima dan enggak masalah dengan kejadian yang menimpa anak-anak tersebut.
3. The Boss Baby mengandung illuminati
Sekte atau kelompok illuminati tentu sudah sering kalian dengar. Namun, apa jadinya kalau illuminati ini ditemukan dalam film animasi yang diperuntukkan bagi anak-anak?
Pada dasarnya, illuminati adalah sebuah kelompok rahasia yang diyakini mendalangi dan mengendalikan berbagai peristiwa di dunia melalui pemerintahan atau korporasi, untuk mendirikan tatanan dunia yang baru. Illuminati sering diidentikkan dengan ritual penyembahan setan atau Lucifer, yang memiliki ciri-ciri simbol seperti segitiga, angka 666, mata satu, dan masih banyak lagi.
Teori The Boss Baby (2017) yang satu ini mengatakan bahwa terdapat simbol illuminati yaitu simbol segitiga di dalam filmnya. Awalnya, segitiga merujuk pada anggota keluarga Tim, si pemeran utama, yang hanya tiga orang.
Kemudian, Tim menjelaskan kalau bentuk segitiga adalah bentuk yang paling kuat. Mereka bahkan memvisualisasikan bentuk segitiga secara eksplisit, yang terdapat pada berbagai dekorasi ruangan Tim maupun ruangan-ruangan lainnya.
4. Pennywise dan Mary Poppins adalah monster dari film Monster Inc.
Teori ini berawal dari penjelasan bahwa Pennywise dan Mary Poppins adalah satu spesies yang sama. Keduanya sama-sama memiliki kecenderungan datang dan pergi untuk mengunjungi anak-anak setiap lebih dari 20 tahun sekali.
Dalam film Mary Poppins Returns (2018), dia kembali setelah 25 tahun. Sedangkan dalam film It (2018), Pennywise datang setelah 27 tahun. Kalau mereka satu spesies, kenapa mereka enggak turun dan naik pada saat bersamaan?
Jawabannya ada di film Monster Inc (2001), yang ternyata dianggap sebagai tempat asal Pennywise dan Mary Poppins. Di Monster Inc, para monster hidup dengan mengandalkan rasa takut anak-anak. Rasa takut itu digunakan sebagai sumber energi mereka.
Namun seiring berjalannya waktu, mereka mulai menyadari kalau tawa anak-anak lebih berharga untuk sumber energi mereka jika dibandingkan dengan rasa takut. Bahkan nilainya bisa 10 kali lebih kuat.
Maka dari itu, Mary Poppins bisa datang lebih cepat 2 tahun dari Pennywise karena dia menggunakan tawa dan bahagia dari anak-anak, yang mana hal itu lebih berharga dibanding menggunakan rasa takut seperti yang Pennywise lakukan.
5. Peter Pan adalah psikopat pembunuh anak-anak
Cerita anak produksi Disney memang kerap menghasilkan teori-teori gelap. Salah satunya adalah film yang mengisahkan Peter Pan. Teorinya, Peter Pan sebenarnya adalah seorang psikopat kejam yang suka menculik dan membunuh anak kecil.
Berdasarkan teori tersebut, bisa disimpulkan bahwa seluruh anak-anak di Neverland atau “Lost Boys” adalah anak-anak yang berhasil dibunuh oleh Peter sebelum tumbuh dewasa. Maka dari itu, di sepanjang filmnya, anak-anak ini enggak menunjukkan adanya pertumbuhan sama sekali.
Teori ini semakin didukung dengan cerita bahwa musuh bebuyutan Peter Pan, Captain Hook, sesungguhnya juga seorang Lost Boy. Namun enggak seperti rekan-rekannya, dia adalah satu-satunya yang bisa selamat dari kegilaan Peter Pan. Setelah dewasa, Captain Hook jadi memiliki tekad untuk membunuh Peter Pan agar enggak ada lagi teror Peter Pan terhadap anak-anak di Neverland.
6. Toy Story 3 adalah interpretasi dari Holokaus
Kalian pernah mendengar tentang peristiwa Holokaus? Peristiwa ini mengacu pada peristiwa pembunuhan hampir 6 juta kaum Yahudi di Eropa oleh anggota Nazi pada masa Perang Dunia II. Kaum Yahudi diculik dan dikirim ke kamp konsentrasi, mereka diperlakukan secara kejam oleh Adolf Hitler sebelum pada akhirnya dibakar hidup-hidup.
Nah, menurut teori gelap Toy Story yang satu ini, plot utama Toy Story 3 (2010), tentang disumbangkannya seluruh mainan Andy ke tempat penitipan anak Sunnyside merupakan analogi dari peristiwa kelam tersebut. Sunnyside adalah kamp konsentrasi, Lotso si beruang sebagai Hitler, Woody dan kawan-kawan sebagai kaum Yahudi yang diculik, dan oven pemanggangan yang hampir membunuh Woody dan kawan-kawan adalah api yang membakar kaum Yahudi dulu.
7. Nobita adalah penderita skizofrenia
Kalau ini berasal dari kartun Jepang. Ada satu teori tentang Nobita dalam cerita Doraemon yang cukup bikin sedih. Teori tersebut mengatakan bahwa Nobita hanyalah seorang anak kecil yang mengidap Skizofrenia, gangguan mental jangka panjang yang menyebabkan penderitanya berhalusinasi, delusi, kekacauan berpikir, hingga terjadi perubahan perilaku.
Nah, karena penyakit tersebut, Nobita jadi enggak bisa membedakan mana yang kenyataan dan mana yang khayalan. Nobita kemudian menciptakan teman khayalan berupa robot masa depan yang dapat mengabulkan segala keinginannya dengan alat-alat ajaib, yaitu Doraemon.
Sampai pada akhirnya, seorang psikiater memberi tahu Nobita bahwa Doraemon itu enggak nyata dan hanya ada di kepala Nobita. Semakin depresi dengan kejamnya realitas, Nobita pun bunuh diri di usia 16 tahun. Itulah alasan mengapa pertumbuhan Nobita dan kawan-kawannya terhenti di bangku kelas 5 SD.
***
Teori-teori gelap di dalam film-film tersebut bener-bener bikin kita jadi merasa enggak nyaman! Namun, sekali lagi, semua teori itu enggak pernah diverifikasi oleh para pengarang dan sutradara, jadi, kalian bisa sedikit berlega hati karena ternyata film-film di atas masih menawarkan imajinasi yang manis.