Tak Ada yang Gila di Kota Ini yang merupakan film karya anak bangsa melangsungkan premier untuk wilayah Amerika Utara pada acara Sundance Film Festival 2020. Penayangan dari film yang disutradarai oleh Wregas Bhanuteja ini dilangsungkan di Park City, Amerika Serikat pada Minggu (26/1) malam di tengah cuaca yang dingin.
“Terima kasih untuk energi yang luar biasa dari para penonton dalam premier ini. Meski di luar cuaca bersalju dan dingin, tapi suasananya sangat hangat di dalam bioskop,” ungkap sutradara kelahiran 1992 ini setelah penayangan filmnya yang dihadiri 175 orang di Temple Theatre tersebut.
Dok. Rekata Studio
Film pendek yang dibintangi Oka Antara dan Sekar Sari tersebut diputar selama empat kali untuk publik selama perlangsungan event Sundance Film Festival. Hal ini berlangsung sejak 23 Januari sampai dengan 2 Februari 2020. Enggak cuma premier aja, film yang satu ini juga turut bersaing dalam kompetisi “Short Film” di ajang yang udah digelar tahunan sejak 1978 ini.
Film yang diadaptasi dari cerpen karangan Eka Kurniawan ini harus bersaing dengan 73 film pendek lainnya yang berasal dari 27 negara. Sebelumnya, film yang berdurasi 20 menit tersebut lolos masuk Sundance setelah tersaring 10,397 film yang bersaing untuk menyabet dua penghargaan bergengsi pada kategori “Short Film.” Keikutsertaan No One is Crazy in This City dalam kompetisi ini tentunya diharap mengulang prestasinya di kategori film pendek pada ajang Piala Citra 2019 lalu.
Dok. Rekata Studio
Buat kalian yang belum tahu, event Sundance Film Festival udah melahirkan sejumlah sutradara ternama dan berbakat di dunia. Mulai dari Damien Chazelle yang dikenal lewat Whiplash (2014) dan La La Land (2017) hingga Taika Waititi yang menggarap Thor: Ragnarok (2017) serta Jojo Rabbit (2019). Tentunya, ini membuka kesempatan bagi Wregas Bhanuteja untuk menjadi sineas Indonesia yang dikenal dunia.
Diproduseri oleh Adi Ekatama, Tak Ada yang Gila di Kota Ini berkisah tentang Marwan (Oka Antara) yang diperintah bos sebuah hotel besar menjelang musim liburan. Permintaan dari sang bos ini enggak biasa, sebab dia menyuruh Marwan untuk mengangkut semua Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) yang masih berkeliaran di wilayah tersebut. Dia pun enggak tanggung-tanggung untuk menyuruh Marwan membuang para ODGJ di hutan.
Hal ini diperintahkan sang bos agar para ODGJ enggak mengganggu para turis yang bakal datang ke wilayah tersebut dalam waktu yang dekat. Namun, ternyata Marwan memiliki rencana khusus agar mereka enggak ditelantarkan di hutan.
Nah, apakah kalian semakin bangga dengan dunia perfilman Indonesia atas keterlibatan Tak Ada yang Gila di Kota Ini di Sundance Film Festival? Share pendapat kalian di bawah dan pantengin terus KINCIR untuk kabar terbaru seputar film lainnya, ya!