Sutradara The Perfect Husband, Rudy Aryanto, selesai menggarap film drama keluarga yang bakal tayang pada 12 April 2018. Film soal perjodohan yang dikemas kekinian tersebut bisa dibilang unik. Soalnya, tema soal permasalahan manusia yang jarang diangkat ke layar lebar.
Sementara itu, pesaingan antar sineas Indonesia kini makin terlihat dari banyaknya film-film yang bakal rilis. Yap, hal itu justru menandakan bahwa perfilman Indonesia makin berkembang. Sekaligus, para sineas yang makin berinovasi dan berkreasi menghasilkan karya-karya yang lebih “liar”.
Hal tersebut juga diungkapkan oleh Rudy Aryanto soal perfilman Indonesia yang makin lama makin baik. Bahkan, dirinya enggak takut soal persaingan film yang bakal tayang bareng film terbarunya, The Perfect Husband. Dia juga mengungkapkan rasa senangnya dengan peningkatan penonton Indonesia.
“Gua seneng. Hype penonton kita lagi bagus-bagusnya. Tentunya, hal itu harus dibarengi dengan value-nya. Artinya, para pembuat film harus melengkapi dengan kualitas,” ujar Rudy Aryanto, dalam press conference film The Perfect Husband di Plaza Senayan (5/4).
Simak juga, The Perfect Husband Siap Tayang di Bioskop!
Selain itu, Rudy juga berpendapat soal teknologi perfilman Indonesia. Memang, enggak bisa dimungkiri bahwa masih ada kelemahan dalam penggarapan film Indonesia pada sisi teknologi. Rudy pun menyiasatinya dengan lebih menggarap film-film yang berhubungan dengan manusia dan kehidupannya.
“Sebenarnya, teknologinya sama aja, tapi mungkin faktor waktu penggarapan. Misal, kayak film Coco (2017), ‘kan tahunan bikinnya. Sementara, kita bikin hanya dalam mingguan atau bulanan. Jadi memang enggak bisa semua hal dikomparasi secara apple to apple. Namun, upaya perbaikan itu selalu ada,” jelas sutradara yang pernah garap Surat Cinta Untuk Starla (2017).
Rudy juga mengungkapkan keoptimisannya mengenai soal perfilman Indonesia yang bakal semakin baik kedepannya. Dia juga berpesan bahwa hal itu juga harus dibarengi dengan kualitas filmnya. Nah, menurut lo, bagaimana perfilman Indonesia?