– Studio Film Indonesia di bawah ini masih dipakai hingga kini.
– Ada yang dijadikan tempat penyewaan barang hingga studio animasi.
Salah satu hal yang sulit dalam melakukan syuting film adalah mencari tempat yang pas. Sesuai dengan skenario dan benar-benar bisa membuat penonton merasa masuk dalam cerita. Kadang, beberapa sineas memilih syuting di studio. Membuat latar tempatnya sendiri. Hal ini memang lebih praktis meski tetap tak semudah yang dibayangkan.
Di Indonesia, belum banyak studio film untuk dijadikan tempat syuting. Namun, kabar baiknya makin tahun beberapa studio film Indonesia mulai tumbuh dan digunakan pada banyak film. Bahkan, sempat ada yang dijuluki Mini Hollywood Indonesia.
Mari melirik beberapa studio film Indonesia yang kerap jadi latar syuting.
1. Studio Alam TVRI
Studio Alam TVRI merupakan salah satu studio yang paling legendaris di Indonesia. Terletak di Depok Jawa Barat, tempat ini memang sempat jadi primadona. TVRI membangunnya pada 1980 dan mulai digunakan pada 1985. Tentunya, sudah banyak acara TVRI yang syuting di studio ini.
Studio Alam TVRI pernah jadi lokasi syuting sinetron Rumah Masa Depan dan Sengsara Membawa Nikmat pada era 1980—1991. Film Indonesia milenium baru yang syuting di sini, seperti Trilogi Kuntilanak, Trilogi Merah Putih, Trilogi The Raid, dan Air Terjun Pengantin (2009). Selain itu, digunakan juga syuting sinetron Si Entong (2005) dan Si Mamat Anak Pasar Jangkrik (2009).
Menariknya, dalam studio alam ini kita bisa lihat set gedung perkantoran, rumah adat, rumah modern, sampai hutan yang masih alami. Bukan hanya dijadikan studio, tapi juga tempat rekreasi warga sekitar. Kini, Studio Alam TVRI udah mulai vakum. Sayang banget, ya.
2. Studio Persari
Jauh sebelum Studio Alam TVRI, ada Studio Persari. Studio ini terdapat di daerah Ciganjur, Jakarta Selatan. Persari adalah singkatan dari Perseroan Artis Indonesia. Orang di balik studio yang digadang-gadang jadi yang pertama di Indonesia ini adalah Djamaludin Malik.
Studio ini didirikan pada 1950. Sejak saat itu, sudah banyak film, sinetron, dan FTV yang syuting di sini. Studio Persari memang cukup luas dengan set berbagai bangunan yang bisa digunakan buat jadi latar film mulai dari rumah mewah, kantor, sungai, taman dan banyak lagi.
Kini, Studio Persari dikelola oleh anaknya Djamaludin Malik, yakni Camelia Malik. Aktris sekaligus penyanyi ini masih berbisnis studio juga penyewaan keperluan syuting sinetron atau film Indonesia. Beberapa rumah produksi yang bekerja sama dengannya, seperti SinemArt, MD Entertainment, Multivision Plus, MNC Pictures, dan Genta Buana Paramita.
3. Studio Alam Gamplong
Studio Alam Gamplong ini jadi salah satu yang jadi perbincangan. Kini, Yogyakarta punya satu lagi destinasi wisata baru yang sayang dilewatkan. Studio Alam Gamplong terletak di Desa Wisata Gamplong. Pergi ke sini, kita bisa melihat banyak bangunan yang pernah dipakai syuting film Indonesia.
Kita bisa lihat tembok bentengnya kerajaan Mataram yang dipakai dalam film Sultan Agung: Tahta, Perjuangan dan Cinta (2018) atau Rumah Nyai Ontosoroh dalam film Bumi Manusia (2019). Deretan gedung-gedung tua yang bisa kita saksikan dalam film Habibie Ainun 3 (2019) juga dapat kita nikmati.
Bahkan, Hanung Bramantyo juga tengah menyiapkan set film Gatotkaca di sini. Studio Gamplong digunakan sejak film Sultan Agung. Kini, banyak yang sebut studio Gamplong adalah mini Hollywood Indonesia.
4. Studio Infinite
Kalau tiga studio sebelumnya berada di Jakarta. Ternyata ada satu studio film di Batam yang namanya tengah melambung, yakni Studio Infinite. Studio ini terletak di kawasan Nongsa, dan digadang jadi yang paling luas se-Asia Tenggara.
Di sini, kita bisa lihat banyak set film ala Hollywood atau western movie. Blackhat (2015) yang dibintangi Chris Hemsworth merupakan salah satu film Hollywood pernah syuting di sini.
Selain itu, film Indonesia yang pernah syuting di Infinite, yakni Buffalo Boys (2018) dan serial HBO Grisse (2018). Hebatnya, Infinite juga jadi studio animasi yang menggarap Meraih Mimpi (2009) yang konon jadi film animasi pertama di Indonesia.
5. Jakarta Film Studios
Kalau ini yang paling anyar. Jakarta Film Studio ini terletak di Ceger, Jakarta Timur. Studio ini milik rumah produksi MD Picture. Nantinya studio ini bisa digunakan untuk produksi dan pascaproduksi.
Di sini kita bisa melihat sejumlah set lokasi syuting dari apartemen, restoran, kantor, rumah sakit, sampai jalan raya. Studio ini baru saja diresmikan pada Maret 2020, tapi sebelumnya sudah sempat dipakai oleh beberapa film indonesia untuk proses pasca produksi.
Beberapa film Indonesia yang pakai studio ini, seperti Danur 3 (2019), Rasuk 2 (2019), Habibie & Ainun 3 (2019), dan KKN di Desa Penari (2020). Di luar film-film MD Pictures, ada film Darah Daging (2019), Love for Sale 2 (2019), dan Nanti Kita Cerita tentang Hari Ini (2020).
Itulah sederet studio film Indonesia yang membanggakan Tanah Air. Kehadiran studio-studio ini banyak membantu dalam proses produksi dan pascaproduksi. Pernahkah kamu mengunjungi salah satu studio di atas?