Perfilman Indonesia kembali menuai kabar baik, empat film Indonesia produksi Lifelike Pictures akan tayang di Netflix mulai 31 Maret 2020! Adanya kerja sama seperti ini bukan hanya menyebarluaskan film Indonesia agar terus mendunia, tetapi situs streaming tersebut dapat membuat film lokal tetap eksis di industri perfilman walau dilanda wabah COVID-19.
Sederet film Indonesia seperti The Night Comes for Us (2018), Aruna dan Lidahnya (2018), Posesif (2017), Love for Sale 2 (2019), Cek Toko Sebelah (2016), dan Surat dari Praha (2016) juga sudah tayang di Netflix. Kini, pecinta film Indonesia semakin mempunyai pilihan atas film lokal melalui sensasi dan pengalaman menonton yang setara dengan film Hollywood.
Penasaran dengan keempat film Indonesia pemenang penghargaan tersebut? Yuk, simak daftar berikut!
1. Pintu Terlarang (2009)
Bagi kalian para penggemar film karya Joko Anwar, Pintu Terlarang merupakan salah satu film terbaik Joko Anwar sepanjang kariernya. Cerita yang diadaptasi dari novel Sekar Ayu Asmara ini memang dianggap kurang sukses dari segi penjualan, tetapi film ini banyak mendapat respons positif dari festival-festival Internasional.
Film ini bercerita tentang pematung profesional bernama Gambir (Fachri Albar) yang sering menggunakan tema seorang wanita hamil dalam karier seninya. Akan tetapi di dalam kesuksesannya, ternyata Gambir mempunyai kisah mengerikan saat istrinya, Talyda (Marsha Timothy) menggugurkan kandungannya.
Selain Fachri dan Marsha, film tersebut juga dibintangi oleh Ario Bayu, Otto Djauhari, Tio Pakusadewo, Atiqah Hasiholan dan Henidar Amroe. Selain diputar di berbagai festival dunia, Pintu Terlarang juga meraih penghargaan Festival Film Indonesia 2009 kategori “Sinematografi Terbaik” dan “Penyunting Gambar Terbaik”.
2. Modus Anomali (2012)
Masih diajak bernostalgia dengan karya Joko Anwar, Modus Anomali merupakan film Joko yang sempat heboh pada 2012 karena banyak adegan sadis yang mencengangkan. Modus Anomali lebih dikenal dengan judul Ritual oleh penonton film mancanegara.
Film tersebut bercerita tentang seorang laki-laki yang sedang berlibur dengan istri dan kedua anaknya di di sebuah hutan. Saat sampai di hutan, mereka dikejutkan dengan kedatangan seorang tamu yang enggak mereka undang. Tiba-tiba, keanehan pun terjadi. Seorang laki-laki itu harus berusaha jika ingin bertemu dengan keluarganya kembali.
Modus Anomali dibintangi oleh sejumlah aktor berbakat tanah air seperti Rio Dewanto Hannah Al Rashid, Surya Saputra, Marsha Timothy, dan Sadha Triyudha. Film tersebut juga ditayangkan di South by Southwest Festival (SXSW) 2012 dan masuk dalam nominasi Festival Film Indonesia 2012.
3.Tabula Rasa (2014)
Film yang digarap Adriyanto Dewo dan ditulis oleh Tumpal Tampubolon ini cocok Bagi kalian para penyuka makanan, film ini bisa jadi pelarian kalian kalau lagi suntuk di rumah. Film Tabula Rasa adalah sebuah film drama keluarga yang mengangkat tema masakan Minang sebagai benang merah cerita. film tersebut menyajikan kuliner yang kaya akan rasa dan makna di setiap masakannya.
Film ini bercerita tentang seorang pemuda dari Serui, Papua, bernama Hans (Jimmy Kobogau) yang mempunyai mimpi menjadi pemain bola profesional. Namun, nasib berkata lain, ketika Hans hampir kehilangan harapannya untuk hidup, dia bertemu dengan Mak (Dewi Irawan), seorang pemilik rumah makan Padang. Di tengah perbedaan Hans dan Mak, mereka menemukan persamaan. lewat makanan dan masakan, Hans kembali menemukan mimpi dan semangat hidup.
Selain dibintangi oleh Jimmy dan Dewi, film tersebut juga dibintangi aktor senior Yayu Unru dan Ozzol Ramdan. Tabula Rasa telah menyabet empat piala Festival Film Indonesia 2014 kategori “Sutradara Terbaik”, “Pemeran Utama Wanita Terbaik”, “Pemeran Pendukung Pria Terbaik”, dan “Skenario Asli Terbaik”.
4. Banda the Dark Forgotten Trail (2017)
Film dokumenter garapan Jay Subiyakto ini memperlihatkan Kepulauan Banda yang kini terlupakan, di mana pada masa lalu menjadi kawasan yang paling diburu karena menghasilkan buah pala terbaik. Buah pala menjadi salah satu komoditi rempah yang ditaksir dengan harga sangat tinggi pada eranya, tetapi sekarang sudah dilupakan.
Film ini bercerita tentang perseteruan antar negara yang terjadi akibat perebutan rempah-rempah. Kepulauan Banda yang saat itu menjadi satu-satunya tempat tumbuhnya buah pala, menjadi kawasan yang paling diperebutkan, sehingga pembantaian dan perbudakan massal terjadi di kepulauan tersebut. Belanda bahkan rela melepas kotanya, Nieuw Amsterdam, agar bisa mengusir Inggris dari kepulauan tersebut.
Selain buah pala, film ini juga menyinggung masalah ras karena segala macam suku di Indonesia ternyata berawal dari Banda. Film yang dinarasikan oleh Reza Rahadian ini telah meraih penghargaan Piala Maya 2017 kategori “Film Dokumenter Panjang Terpilih” dan masuk dalam nominasi Festival Film Indonesia kategori “Film Dokumenter Panjang Terbaik”.
5. Cahaya dari Timur: Beta Maluku (2014)
Diangkat dari kisah nyata, film ini mengisahkan Sani Tawainella (Chicco Jerikho) yang ingin menyelamatkan anak-anak di kampungnya dari konflik agama yang terjadi di Ambon melalui sepak bola. Di tengah kesulitan hidup serta pilihan antara keluarga atau tim sepak bolanya, Sani ditugaskan membawa timnya mewakili Maluku di kejuaraan nasional. Film garapan Angga Dwimas Sasongko itu pernah memenangkan kategori “Film Terbaik” di FFI 2014, lho!
6. Sang Penari (2011)
Berlatar tahun 1960-an, film ini mengisahkan seorang tentara asal Dukuh Paruk bernama Rasus (Oka Antara) yang bertemu dengan Sakum (Hendro Djarot), seorang tunanetra yang memintanya untuk mencari seseorang bernama Srintil (Prisia Nasution).
Film garapan Ifa Isfansyah ini telah memenangkan empat piala Festival Film Indonesia 2011 kategori “Film Terbaik”, “Sutradara Terbaik”, “Pemeran Utama Wanita Terbaik”, dan “Pemeran Pendukung Wanita Terbaik”. Jika kalian bosan dengan drakor, film ini bisa jadi pilihan.
7. 5 Cm (2013)
Tentunya kalian sudah enggak asing dengan film yang sempat fenomenal pada 2013 ini. Film ini bercerita tentang enam orang sahabat yang mempunyai visi misi untuk mencapai puncak Mahameru.
Film garapan Rizal Mantovani ini dibintangi oleh Fedi Nuril, Raline Shah, Igor Saykoji, Denny Sumargo, Herjunot Ali, dan Pevita Pearce. Selain itu, 5 Cm telah memenangkan Festival Film Indonesia 2013 kategori “Sinematografi Terbaik”. Bagi kalian yang ingin melihat samudera di atas awan, film ini wajib ditonton!
8. Athirah (2016)
Berlatar belakang tahun 1950-an di Makassar, kehidupan seorang ibu muda bernama Athirah (Cut Mini) berubah ketika suaminya menikahi wanita lain. Hidup dalam masa yang memperbolehkan poligami memaksa Athirah untuk berjuang mempertahankan integritas keluarganya.
Sebagai karya duo ternama Riri Riza dan Mira Lesmana, film ini pernah memborong enam piala Festival Film Indonesia 2016, kategori “Film Terbaik”, “Sutradara Terbaik”, “Pemeran Utama Wanita Terbaik”, “Pengarah Artistik Terbaik”, “Skenario Adaptasi Terbaik”, dan “Penata Busana Terbaik”.
9. Cek Toko Sebelah (2016)
Jika kalian ngefans sama Ernest Prakasa, film merupakan salah satu karya Ernest yang menuai banyak pujian. Film ini bercerita tentang perjalanan Erwin (Ernest Prakasa), yang bertekad untuk memiliki karier cemerlang. Namun ketika ayahnya jatuh sakit, Erwin harus mengesampingkan ambisinya untuk membantu ayahnya mengelola toko keluarga mereka. Melalui ceritanya yang menarik, Cek Toko Sebelah menyabet piala Festival Film Indonesia 2017 kategori “Skenario Asli Terbaik”!
10. Pengabdi Setan (2017)
Wah, kalian semua pasti ingat dengan sosok ibu yang sangat mengerikan di film ini. film yang dibintangi oleh Tara Basro dan Bront Palarae ini berfokus pada sebuah keluarga yang bernasib buruk, mereka mengalami berbagai peristiwa menyeramkan setelah kematian ibu mereka.
Film garapan Joko Anwar telah memenangkan berbagai festival bergengsi, salah satunya di Toronto After Dark Festival 2018 kategori “Best Horror Film”. Bahkan, udah diputar di 42 negara. Jika kalian menyukai genre horor, film ini wajib ditonton!
***
Kangen dengan film-film di atas? Tenang aja, streaming adalah solusinya! Nah, kira-kira dari 10 film tersebut, mana yang paling menarik? Coba kasih pendapat kalian di kolom komentar bawah, ya! Jangan lupa ikutin terus KINCIR untuk info dan update seputar dunia perfilman Indonesia lainnya. Jaga kondisi kesehatan kalian dan tetap #dirumahaja.