Simak sejarah soundtrack “Barbie Girl” yang sempat dgugat oleh pencipta boneka Barbie, Mattel
Setelah dirilis pada tahun 1997 oleh band Denmark-Norwegia, Aqua, lagu Barbie Girl langsung menjadi hit dan masuk ke peringkat tujuh US Billboard Hot 100 1997. Di Belgia, bahkan lagu ini berada di peringkat dua setelah lagu Elton John. Di Indonesia, lagu ini juga kerap diputar di mana-mana: di radio, kedai kopi, salon, bahkan di pusat perbelanjaan.
Video klip lagu tersebut menampilkan dua anggota Aqua berpakaian seperti Barbie dan Ken, mengendarai mobil merah muda dan bermain-main di Barbie’s Dreamhouse. Lene Nystrøm, sang vokalis, berperan sebagai Barbie, bernyanyi dengan suara yang imut, menyerupai suara anak-anak. Sementara itu, rapper René Dif bernyanyi sebagai Ken yang bersuara berat, menggambarkan pria alfa.
Kesuksesan besar lagu itu nyatanya enggak berbanding lurus dengan restu Mattel, perusahaan yang membuat sekaligus merilis Barbie. Mattel membenci bahkan menggugat lagu tersebut. Alasan utamanya adalah bagaimana lirik lagu itu dianggap merendahkan sosok Barbie. Patahan lirik yang betul-betul bikin Mattel marah adalah seperti ini:
I’m a blonde bimbo girl in a fantasy world
Dress me up, make it tight, I’m your dolly
You’re my doll, rock and roll, feel the glamor in pink
Kiss me here, touch me there, hanky-panky
Lirik tersebut, terutama dalam bagian hanky-panky, seolah menggambarkan Barbie sebagai sosok bimbo (perempuan pesolek yang tidak punya intelektualitas) dan bisa “diapain” saja tanpa perlu konsensus.
Mattel sendiri menginginkan Barbie bisa merepresentasikan berbagai macam hal yang diinginkan oleh perempuan, bukan cuma stereotip perempuan cantik yang enggak bisa apa-apa dan “gampangan”.
Mattel semakin berang saat menemukan fakta bahwa lagu ini sangat terkenal hingga masuk ke dalam Top 40 Charts. Bukan hanya memprotes Aqua, Mattel secara serius membawa masalah ini ke pengadilan. Selanjutnya, kita bakal melihat betapa rumit dan berlarut-larutnya masalah ini.
Mattel menggugat semua perusahaan rekaman dan distribusi terkait
Pada September 1997, Mattel mengajukan gugatan terhadap perusahaan musik yang memproduksi, memasarkan, dan menjual “Barbie Girl”, seperti MCA Records, Inc., dan Universal Music International Ltd.,. Gugatan ini kemudian enggak diterima lantaran dianggap terlalu lemah.
Pihak Aqua sendiri sebetulnya sudah membuat “antisipasi” terkait hal tersebut. Dalam CD Aquarium di mana lagu Barbie Girl berada, terdapat tulisan sebagai berikut: “The song ‘Barbie Girl’ is a social comment and was not created or approved by the makers of the doll.”
Menurut sang vokalis, Lene Nystrøm, lagu ini terinspirasi dari perkataan sang rapper di Aqua, René Dif, yang kerap berkata, “Come on Barbie, let’s go party”, sehingga mereka pun berimajinasi bagaimana jika dua boneka yang merepresentasikan sosok “it girl” dan cowok keren ngobrol.
Pada praktiknya, lagu “Barbie Girl” sendiri bukan cuma lagu senang-senang seperti impresinya. Lagu “Barbie Girl” oleh para pengulas dan kritikus mendapatkan respons beragam. Ada yang menganggapnya terlalu vulgar, menunjukkan bahwa perempuan itu gampangan. Namun, ada juga yang memujinya sebagai “cermin sosial” bagi fenomena misogini dan penggambaran kecantikan yang enggak ideal, seperti bahwa cantik itu harus tinggi, langsing, dan berkulit cerah bak stereotypical barbie.
Pengadilan negeri nampaknya juga setuju dengan apa yang dikatakan oleh Aqua dan juga sebagian besar masyarakat. Pengadilan negeri menyebut bahwa Barbie Girl adalah parodi Barbie dan digambarkan secara wajar. Karena merupakan parodi, penggunaan istilah Barbie dalam lagu Aqua enggak akan membingungkan konsumen sehubungan dengan afiliasi Mattel dengan Barbie Girl atau melemahkan merek Barbie. Mattel enggak dapat mengajukan klaim persaingan tidak sehat berdasarkan Konvensi Paris untuk Perlindungan Kekayaan Industri.
Momentum Mattel “berdamai” dengan lagu “Barbie Girl”
Tahun demi tahun berlalu dengan “kebencian” Mattel terhadap Aqua, serta tuntutan yang enggak membuahkan hasil sama sekali. Pada tahun 2009, seiring dengan pergantian generasi di Mattel dan juga penerimaan Mattel bahwa gugatan kepada Aqua hanya membuang waktu dan uang, Mattel pun menggunakan konsep if you can not beat them, then join them. Mattel pada akhirnya mengeluarkan uang untuk membeli hak cipta dari Aqua!
Pembelian hak cipta itu kemudian membuat Mattel bisa memodifikasi lagu. Modifikasi lagu ini bahkan dijadikan salah satu komponen promosi dalam video “The Barbie”. Tentu saja, beberapa liriknya mengalami perubahan. Mattel enggak memakai beberapa lirik yang dianggap merendahkan Barbie dan enggak sesuai sama anak-anak.
Dalam video The Barbie, konsep yang digunakan adalah tarian Barbie yang awalnya dilakukan oleh berbagai tipe boneka Barbie di dalam kotak, kemudian disusul oleh beberapa perempuan yang melakukan Barbie dance. Ken juga hadir di sana, mengajak pesta sekaligus diajak menari oleh para Barbie.
Menurut Stephanie Costa, VP Marketing Mattel pada saat itu, keputusan untuk membeli hak cipta terjadi karena regenerasi Mattel dan kesadaran bahwa Barbie akan selalu menjadi bagian dari budaya pop. Ditambah dengan koreografi yang diciptakan oleh JaQuel Knight, lagu ini dianggap sesuai dengan seri Barbie Fashionista yang lebih fleksibel pergerakannya dengan 12 points of movements. Sehingga, orang yang memainkannya bisa mengajak Barbie untuk menari.
Keinginan Margot Robbie untuk menyertakan lagu Aqua
Sifat Mattel yang sangat perfeksionis membuat film Barbie live-action mengalami perjalanan panjang. Satu penulis skenario kawakan, Diablo Cody bahkan mengatakan enggak sanggup menulis skenario tentang Barbie, dan sudah ada dua pergantian aktris yang akan memainkan Barbie. Yang pertama adalah Amy Schumer dan yang kedua adalah Anne Hathaway.
Namun, tahun 2023 ini, live-action Barbie pada akhirnya betul-betul jadi dirilis dengan Greta Gerwig (Lady Bird) sebagai penulis skenario dan Margot Robbie sebagai stereotypical Barbie alias Barbie yang kebanyakan orang kenal dengan rambut pirang, mata besar, tubuh langsing semampai.
Banyak orang yang menyangka bahwa mungkin, live-action ini enggak akan menyertakan lagu Aqua – Barbie Girl ke dalam daftar soundtrack. Karena, walaupun pada akhirnya Mattel mau berdamai, baik Mattel mau pun MCA dan Aqua memiliki love hate relationship. Lagipula, manajer vokalis Aqua, Møller-Jørgensen, pada tahun 2022, pernah mengatakan kepada Variety bahwa lagu itu enggak akan dipakai di film Barbie.
Bagaimana tanggapan warganet? Banyak orang yang mengatakan di Internet bahwa mereka sangat menginginkan adanya lagu Barbie Girl di dalam film Barbie. Salah satunya bahkan mengatakan bahwa jika lagu ini enggak ada, dia ogah membayar untuk nonton film live-actionnya.
Hal senada nampaknya juga dipikirkan oleh Margot Robbie selaku pemeran stereotypical Barbie. “Kita enggak akan bisa membuat film Barbie tanpa adanya lagu ini..”, ujar Margot Robbie kepada RollingStones.
Ia bercerita bagaimana ia memohon kepada Gerwig untuk membuat lagu ini ada di dalam film , “Greta, bagaimana kita akan memasukkan lagu ini? Kita enggak bisa membuat film Barbie dan melupakan ‘Barbie Girl’ dari Aqua. Pokoknya, lagu itu harus ada di sana,” kata Robbie. Kepadanya, Gerwig menjawab, “Enggak usah khawatir, kita akan menemukan cara keren untuk menggabungkannya.”
Apa yang dijanjikan oleh Gerwig rupanya menjadi kenyataan. Lagu Barbie Girl (yang kemudian diubah judul menjadi Barbie World) disajikan dengan cara yang enggak terlihat merendahkan atau mengkritik Barbie. Beberapa lirik dihilangkan bahkan diubah total dan pada bagian rap, ditekankan bahwa Barbie memegang kendali di sini, memegang kendali atas kesukaannya dan juga atas dirinya, tanpa membutuhkan Ken. Tentu saja, hanky-panky enggak akan dimasukkan lagi ke dalam bagian liriknya.
Mark Ronson, produser eksekutif dari soundtrack film pun mengajak Nicki Minaj dan rapper Ice Spice untuk menyanyikannya. Keduanya memiliki penampilan yang unik dan dianggap merepresentasikan Barbie yang bahagia atas dirinya sendiri sekaligus enggak takut menjadi beda dan fun dengan cara mereka.
Margot Robbie pun merasa sangat senang saat mengetahui bahwa “Barbie World” akan dinyanyikan oleh Nicky Minaj sekaligus Ice Spice. Baginya, ini adalah cara yang sempurna untuk memasukkan Barbie Girl-Aqua tanpa harus mengurangi pesan yang ingin disampaikan oleh film.
***
Perjalanan panjang Mattel untuk menerima lagu yang awalnya digubah oleh Aqua ini menunjukkan betapa rumitnya sejarah Barbie. Maka dari itu, dalam film terbaru ini, Mattel menginginkan Barbie digambarkan lebih dari sekadar boneka, tetapi representasi budaya pop sekaligus representasi mimpi para perempuan.
Nah, bagaimana menurutmu? Sudahkah kamu menonton live action Barbie di bioskop? Share pendapatmu tentang film di kolom komentae, ya.