Sutradara muda, Roufy Nasution, merilis film panjang pertamanya The Boy with Moving Image (TBWMI). Rencananya, film ini akan diputar pertama kali pada program “Indonesian Splash” yang diselenggarakan oleh festival Jogja Asian-NETPAC Film Pacific (JAFF) pada tanggal 27 Desember 2020.
Menariknya, selama 103 menit, Roufy mencurahkan kegelisahan yang enggak bisa dia tuangkan ke dalam film pendek. Lewat film ini, sang sutradara mencoba menangkap momen-momen di luar kebiasaan manusia yang terangkum dalam interaksi antarkarakter Vaiyang dan Ning.
Sinopsis film The Boy with Moving Image menceritakan sosok Vaiyang (Bryancini), sutradara yang ingin menyewa sebuah rumah untuk keperluan shooting yang kebetulan ditinggali oleh seorang wanita bernama Ning (Nithalie Louisza). Vaiyang diizinkan menggunakan rumah Ning, asalkan dia mau menemani Ning hingga hari ajalnya tiba.
Dzikri Maulana sebagai produser mengatakan bahwa dirinya berharap karya ini bukan hanya sekadar film, tetapi menjadi sebuah gerakan yang membangkitkan ekosistem film indie di Bandung. Mengingat, bertahun-tahun belum ada lagi yang berani membuat fitur film independen fiksi di Bandung.
“Semoga karya ini dapat menjangkau penonton seluas-luasnya. Semoga semangat yang dibawa dalam karya ini dapat menjadi motivasi bagi para pembuat film di luar sana bahwa berkarya dapat dilakukan meskipun dengan keterbatasan. Tak ada yang tidak mungkin untuk memiliki pencapaian selama kita berusaha untuk mencapainya,” tutupnya.
Film The Boy with Moving Image diproduksi bersama beberapa sineas muda Bandung Raya, Cinemora Pictures, dan Aksa Bumi Langit. Setelah melakukan premiere di JAFF, film ini direncanakan tayang pada 2021 di beberapa bioskop Indonesia. Tak lupa, akan diputar juga di berbagai ruang pemutaran alternatif komunitas film Indonesia, karena karya ini juga didukung oleh komunitas film di Indonesia.
Bagaimana pendapatmu soal film The Boy with Moving Image? Menyimak premisnya, sepertinya akan jadi tontonan unik yang berbeda dari yang lain. Mengingat masih momen JAFF 2020, mana film-film yang sudah kalian tonton selama acara festival ini? Bagikan di kolom komentar, ya.