Genre horor kembali mewarnai perfilman Indonesia. Setelah The Secret: Suster Ngesot dari RA Pictures, kini Starvision ngeluarin film garapannya, Sajen. Yap, film horor Indonesia yang udah ngasih suasana mencekam meski lewat cuplikannya aja.
Film Sajen yang digarap oleh Hanny R. Saputra ini bisa jadi salah satu pilihan buat lo yang suka film horor Indonesia. Tayang pada 3 Mei 2018, film ini menyelipkan makna yang menarik, yaitu soal perisakan alias bullying yang kerap terjadi pada remaja di sekolah. Disamping, judulnya yang bermakna soal tradisi Indonesia, sajen, yang bertujuan untuk menjaga keharmonisan dengan alam semesta.
Sinopsis: Berawal dari sebuah SMA yang memiliki standar nilai yang sangat tinggi, hal itu membuat tiga siswanya bunuh diri akibat stress. Mereka pun diberi penghormatan dengan menaruh sajen. Ketika Alanda sebagai korban keempat enggak diberi sajen, ditambah nyokapnya enggak ikhlas dengan kematian anaknya, maka teror semakin hari terus datang.
Baca juga 4 Film Horor Indonesia yang Wajib Dibuat Ulang
Film ini mengambil latar lingkungan remaja di Sekolah Menengah Atas (SMA). Tentunya, latar tersebut cocok menggambarkan lokasi persoalan perisakan di lingkungan sekolah yang kembali diangkat.
“Cerita bullying di sekolah berhasil dikembangkan menjadi skenario utuh. Proses penulisannya berjalan lancar. Lewat Sajen, gua mencoba sesuatu yang baru dengan mengemas cerita dengan cara baru,” ungkap Haqi Achmad, penulis skenario, di Epicentrum XXI (27/3).
Haqi juga berharap, Sajen bisa menghibur penonton. Lewat film ini, para remaja bisa dapat gambaran tentang efek buruk dari perisakan dan menghentikan praktiknya.
Film ini jadi film keenamnya Hanny R. Saputra bersama Starvision. Setelah Virgin (2005), Heart (2006), Love Is Cinta (2007), Love Story (2011), dan Strawberry Surprise (2014). Hanny dipilih kembali karena pernah sukses dalam film horor Mirror (2005).
Beberapa hal yang ingin disampaikan sutradara di Sajen ini yaitu soal sakit hati yang dialami para korban perisakan. Lo bakal diajak memasuki psikologi korban saat dirisak. Mengalami depresi bereat sampai meninggal. Bahkan, masih sakit hati meski udah jadi arwah. Film ini diharapkan bisa berperan dalam mengatasi persoalan perisakan. Serta mengajak penonton untuk berpikir rasional demi mencapai tujuan.
Melalui film ini, lo diajak untuk melihat dalam berbagai perspektif. Sang sutradara berharap film ini bisa menyadarkan orang-orang bahwa perisakan adalah sebuah kejahatan. Mengingat, hal itu seringkali enggak kita sadari sebagai kejahatan.
Simak juga Film-film Horor Berdasarkan Kisah Nyata yang Bikin Parno Berkepanjangan
Penasaran tentang teror apa dalam film ini? Film yang diperankan oleh Rachel Amanda, Angga Yunanda, dan sederet artis muda lainnya, siap menghantui bioskop Tanah Air pada 3 Mei 2018. Kepoin cuplikannya di bawah ini, ya!