*(SPOILER ALERT) Artikel ini mengandung sedikit bocoran Film Yowis Ben 2 yang semoga saja enggak mengganggu buat kalian, ya.
Film Yowis Ben 2 siap meramaikan bioskop Indonesia mulai 14 Maret 2019. Dibuatnya sekuel ini karena film Yowis Ben (2018) berhasil disambut antusias oleh para penonton. Perjalanan hidup anak-anak band ‘berwajah jawa’ dari Malang yang dibalut komedi keluarga pun kembali mengisi deretan film-film bulan ini.
Kisah dimulai setahun setelah film pertama, di mana anak-anak Yowis Ben udah bersiap lulus dari SMA. Perjalanan mereka pun makin mendewasakan mereka lewat cobaan yang menhampiri. Bayu diputusin Susan dan harus dihadapkan naiknya harga kontrakan yang malah mengancam keluarganya diusir.
Celakanya, masing-masing personil juga tertimpa masalah. Yayan yang memutuskan untuk menikah, otomatis harus dapat uang untuk menghidupi keluarganya. Nando yang keluarganya mengalami krisis sejak ayahnya memutuskan untuk menikah lagi. Lalu, Doni yang berambisi punya pacar. Berhasilkah mereka menyelesaikan masalah dengan tetap bersatu sebagai Yowis Ben yang hampir bubar?
Masalah Beragam, Alur Berkembang
Dilihat dari sinopsisnya, film Yowis Ben 2 memiliki cerita yang lebih kompleks dari film pertamanya. Bahkan, bisa dibilang lebih dewasa. Konflik tiap personelnya ditampilkan lebih dewasa. Bahkan, sampai pemeran pendukungnya dibuat punya masalah.
Bagusnya, meski masalahnya sereceh pengen punya pacar seperti yang dialami Doni (Joshua Suherman), penonton jadi bisa merasa dekat. Selaras dengan misi Bagus Bramanti, sang penulis skenario yang berharap penonton setianya ikut tumbuh bersama kehidupan personel Yowis Ben.
Dua bahasa daerah yang ditonjolkan jadi salah satu kekuatan. Lawakan daerahnya dan ekspresinya pun tetap konsisten pada masing-masing pemeran yang kembali di sekuelnya. Suasana Malang dan Bandung bikin penonton tergelitik untuk mengunjungi dua kota wisata tersebut.
Masih kolaborasi Fajar Nugros dan Bayu Skak sebagai pengarah film, Yowis Ben 2 punya warna sendiri. Namun, ada beberapa konflik yang diselesaikan dengan terburu-buru, seakan kepentok durasi film. Film yang diproduseri Chand Parwez Servia ini memang enggak sebaik film pertamanya, juga enggak seburuk film drama keluarga lainnya.
Lebih Banyak Cameo Dibandingkan Pemain Utama
Salah satu daya tariknya, udah bisa kalian lihat di cuplikan filmnya. Ya, para cameo yang ikut meramaikan film Yowis Ben 2. Saking ramainya, jumlahnya lebih banyak dibandingkan pemeran aslinya. Bahkan, sampai bikin beberapa pemain utamanya ketutupan pamor dari para cameo.
Meski alurnya berkembang, kekuatan dari para karakter utama justru melemah. Porsi masing-masingnya enggak rata. Seperti Bayu yang dari awal ditampilkan lebih menonjol dibandingkan dengan teman-temannya, padahal jika keempat anggota Yowis Ben memiliki porsi yang rata, cerita makin terlihat kekuatannya.
Selain para pemeran di film pertamanya kembali lagi, film ini diramaikan oleh Anya Geraldine, Laura Theux, Devina Aureel, Anggika Bolsterli, dan Timo Scheunemann. Para cameo terdiri dari komika, YouTubers, pemain sinetron Tukang Ojek Pengkolan dan Preman Pensiun, serta penampilan spesial dari Ridwan Kamil dan Gibran Rakabuming.
Tampilan Visual Sejernih Suaranya
Konsisten dengan film pertamanya, warna-warni ditampilkan cerah dan enggak norak. Para kru di balik beningnya gambar harus berbangga karena film ini berhasil menampilkan cerita seceria lawakannya. Ya, mereka adalah Ananta Harshawardhana sebagai penata artistik, Goenrock sebagai penata kamera, Wawan I Wibowo sebagai penyunting gambar, P’Nu sebagai penata warna.
Musiknya juga terdengar enggak cempreng. Berkat tangan-tangan dari para kru yang bikin suara-suara di film ini terdengar harmoni. Timing yang pas berkat tangan Khikmawan Santosa dan Syamsurrijal sebagai penata suara, Hasanudin Bugo sebagai perekam suara, dan Andhika Triyadi sebagai penata musik.
Kesederhanaan Jadi Kekuatan
Kekuatan utama dari Yowis Ben 2 adalah kesederhanaanya, sesuai dengan apa yang ditampilkan dalam film. Meski sesederhana semangat kedaerahan, film ini bukanlah film membosankan. Terlebih dibalut dengan cerita persahabatan dan keluarga yang apik dan komedi yang kocak.
Yowis Ben 2 kembali menjadi karya untuk menyuarakan kepada semua orang bahwa kedaerahan itu enggak boleh dikesampingkan. Apalagi, seiring berkembangnya zaman, generasi muda makin lama enggak mau menggunakan bahasa daerah. Kalau didiamkan, lama-lama akan dilupakan. Mengingat, data dari Kemendikbud RI bahwa ada bahasa daerah yang tiap tahunnya punah.
Kalian bisa ajak teman-teman maupun keluarga untuk nonton film Yowis Ben 2 di bioskop yang udah tayang mulai hari ini. Apalagi buat kalian yang berasal dari daerah Jawa Barat dan Jawa Timur, lawakannya relate dan nilai-nilainya sampai. Kalau udah nonton, kalian bisa kasih ulasan tentang film ini di kolom review, ya.