*(SPOILER ALERT) Artikel ini mengandung sedikit bocoran yang semoga saja enggak mengganggu buat kalian, ya.
Seberapa besar kekuatan imajinasi kalian? Apakah sanggup untuk bisa menciptakan taman bermain yang berisi banyak permainan seru dan menyenangkan?, Cameron “June” Bailey bisa. Perempuan cilik berumur delapan tahun ini memiliki daya imajinasi yang liar. Saking liarnya, June bisa menghadirkan mimpinya ini menjadi kenyataan.
Film animasi Wonder Park merupakan hasil kolaborasi antara Nickelodeon Movies dan Paramount Pictures. Sudah sering bekerja sama, dua perusahaan ini sempat menghadirkan judul seperti Hey Arnold: The Movie! (2002), Rugrats Go Wild (2003), dan Rango (2011). Judul terakhir sukses meraih pujian dan berujung penghargaan Piala Oscar untuk kategori “Best Animated Feature Film of the Year” pada 2012 lalu.
Berusaha untuk enggak memberikan bocoran berarti, KINCIR akan mengulas apa saja yang menjadikan film besutan David Feiss, Robert Iscove, dan Clare Kilner ini sangat sayang untuk dilewatkan.
Mengingatkan akan Film Up
Kalian tentu masih ingat dengan adegan berdurasi sekitar lima menit di awal film Up (2009). Diawali dengan momen pertemuan Carl (Edward Asner) dengan Ellie (Elie Docter) yang mengharukan, perjalanan kisah cinta mereka sukses membuat penonton tersenyum. Di akhir adegan ini, Carl harus menerima kenyataan pahit, belahan hatinya pergi meninggalkan dirinya seorang diri karena serangan penyakit.
Diiringi oleh musik menyentuh gubahan Michael Giacchino, lima menit pertama di film animasi keluaran Pixar ini terasa sangat berkesan. Enggak jauh berbeda dengan film animasi yang sukses meraih dua Piala Oscar pada 2010 lalu ini, Wonder Park juga menyajikan adegan awal penuh pesona.
Film ini menceritakan petualangan dari June, bocah dengan imajinasi tinggi dalam membangun taman bermain impiannya. Dibantu oleh ibunya (Jennifer Garner), June menciptakan Wonderland, wahana penuh permainan menakjubkan. Dikelola oleh Greta (Mila Kunis) si babi hutan, Boomer (Ken Hudson Campbell) si beruang biru yang selalu ngantuk, Cooper (Ken Jeong) si landak, berang-berang kembar super aktif bernama Gus (Kenan Thompson) dan Steve (John Oliver), serta Peanut (Norbert Leo Butz) si kera, Wonderland selalu berhasil memukau ribuan pengunjungnya.
Di tengah yang kian imajinasi liar, ibu dari June harus pergi untuk berobat karena menderita penyakit keras. Sejak saat itu, June enggak lagi memiliki motivasi untuk membangun Wonderland dan memutuskan untuk menyimpan wahana ciptaannya ini rapat-rapat.
Berubah menjadi anak penyendiri karena kehilangan ibunya, ayah dari June menyuruh anak semata wayangnya ini untuk ikut kemping bersama kawan seusianya. Di tengah perjalanan, June khawatir dengan kondisi ayahnya yang ditinggal sendirian dan memutuskan untuk kabur dari bus kemping untuk kembali ke rumah.
Enggak diduga, ketika melewati sebuah hutan, June tiba di dunia ciptaannya sendiri, yaitu Wonderland. Dalam kondisi terkejut melihat keadaan taman bermain yang sepi dan banyak wahana rusak, June dipertemukan dengan Greta, Gus, Steve, Boomer, dan Cooper.
Apa sebenarnya yang menyebabkan Wonderland porak-poranda? Bisakah June dan kawan-kawan mengembalikan taman bermain ajaib ini kembali seperti sediakala?
Dipenuhi Karakter yang Sangat Memikat
Sosok June di film ini terasa sangat sentral dan berhasil membuat simpati. Saat membayangkan wahana baru untuk Wonderpark, antusias dari June kecil berhasil membuat penonton bersemangat dan seakan ikut masuk ke dunia imajinasi ciptaan June. Pun Ketika ditinggal oleh ibunya untuk berobat, kalian seperti ikut merasakan kesedihan yang besar.
Petualangan June dalam mengembalikan Wonderland ke masa jayanya juga sangat memberikan tontonan yang menghibur. Gus dan Cooper si berang-berang kembar menjadi karakter yang sangat menarik perhatian. Kerap terlibat pertengkaran enggak penting, dua berang- berang ini sukses menjadi sumber tawa dari para penonton.
Selain itu, perkembangan karakter June dari awal film, saat menemui konflik, momen perjuangan untuk menyelamatkan Wonderland juga berhasil membuat simpatik. Kalian akan ikut merasakan perasaan senangan, rasa sedih, serta putus asa dari sang protagonis.
Penuh Visual Memesona dan Sangat Menginspirasi
Memulai produksi sejak 2014 lalu, enggak heran jika Wonder Park dipenuhi oleh tontonan yang memanjakan mata. Sarat akan visual warna-warni dan dunia yang memesona, film keluaran Paramount Pictures ini berhasil menggambarkan imajinasi dari June dengan sangat menakjubkan.
Bertempat di sebuah taman bermain, tentu banyak aspek menyenangkan yang bisa digarap oleh film animasi satu ini.
Enggak cuma enak ditonton, Wonder Park juga menyelipkan nilai kehidupan yang bisa menjadi sumber inspirasi. Berkaca dari sosok June, karakter satu ini memiliki banyak sifat positif yang patut ditiru oleh anak-anak. Selain jangan pernah menyerah untuk mencapai impian, perjuangan untuk memperbaiki kesalahan juga menjadi salah satu poin positif yang patut disimak di Wonder Park.
***
Sudah tayang mulai hari ini (13/3), kalian bisa langsung menyaksikan film animasi penuh petulangan menyenangkan ini di bioskop terdekat. KINCIR sarankan kalian untuk ikut mengajak buah hati atau saudara kalian yang masih cilik untuk menonton film ini. Dijamin, mereka bisa mendapatkan banyak pelajaran lepas menyimak Wonder Park.
Setelah menonton, jangan lupa untuk memberikan ulasan versi kalian di bawah, ya.