Info 
*Spoiler Alert: Artikel ini mengandung sedikit bocoran film yang bisa aja mengganggu buat lo yang belum nonton.
Sejak pertama kali diumumkan, film Widows tampak seperti proyek gila-gilaan. Sutradara 12 Years a Slave (2013), Steve McQueen, berani bikin film dengan tema-tema yang sensitif: politik, ras, kriminal, dan kesetaraan perempuan. Entah bagaimana film Widows bekerja, tapi unsur-unsur berbeda tersebut cocok dan terjalin harmonis.
Bercerita tentang dunia kriminal Chicago, empat cowok tewas setelah merampok salah satu kandidat gubernur. Para istri mereka pun jadi janda yang harus membayar kekacauan ini semua. Para janda harus mengembalikan uang curian yang terbakar bersama para suami mereka. Hanya satu cara instan, mereka juga harus melakukan pencurian.
Jangan Berharap Ada Aksi yang Gila
Sebagai gantinya, lo disuguhi “dunia gelap” yang juga terjadi di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. Dunia kriminal, politik suap-menyuap, ras, KDRT, dan hak perempuan diramu hati-hati oleh McQueen. Kalau lo mengharapkan ada aksi kriminal dengan intrik fantastis layaknya di James Bond atau Mission: Impossible, sayangnya lo harus turunkan ekspektasi dulu.
Soalnya, kriminal yang dilakukan para cewek ini masih menampilkan sisi alamiahnya. Mereka enggak terlatih untuk jadi pencuri, mereka sejatinya adalah seorang istri dan seorang ibu, tapi mereka melakukan kriminal secara professional. Hasilnya, film ini jauh dari kehebohan blockbuster, tapi ada hal lain yang akan ditampilkan.
Dibuka dengan sederhana, tajam, dan alur maju mundur, film Widows enggak ada aksi memukau yang biasa lo temukan di film kriminal. Sebagai gantinya, aksi memukau tersebut terlihat melalui ekspresi wajah pemain. Mirip kayak treatment yang McQueen bawa di 12 Years a Slave dan Hunger (2008).
Film Widows bisa dibilang jadi sisi lain tayangan thriller-kriminal karena punya plot rumit dengan banyaknya dialog daripada ledakan. Namun, film ini tetap punya twist yang ngasih tahu bahwa penonton enggak hanya disuguhkan film perampokan.
Pemain Ansambel yang Mengejutkan
Salah satu daya tarik film ini ada pada para pemerannya. Film Widows diisi oleh Viola Davis sebagai Veronica yang berhasil berusaha tampil yang paling kuat, padahal hatinya paling lemah. Beradu akting dengan Liam Neeson, bikin film makin terlihat mahal. Begitu juga dengan kehadiran Michelle Rodriguez dengan sama badass-nya kayak di waralaba Fast and Furious.
Lalu, ada Collin Farrel, Elizabeth Debicki, Jon Bernthal, Brian Tyree Henry, dan Daniel Kaluuya. Semuanya mewarnai film ini begitu totalnya. Ansambel Hollywood ini menjadi daya tarik film. Dengan bantuan pemain ansambel yang mengejutkan, Steve McQueen telah bikin film thriller emosional cerdas yang merenungkan politik Amerika kontemporer dengan penuh percaya diri.
Visual dan Scoring Seperti Film Kualitas Festival
Berbeda dengan film kriminal lainnya, film yang ditulis naskahnya oleh Gillian Flynn (Gone Girl) ini berhasil nampilin tone kontras antara dunia gelap Chicago dengan dunia permukaan. Suasana mendadak gelap ketika para pemeran merencanakan kejahatan. Sementara, visual langsung cerah dan glamor ketika nampilin sisi Chicago di permukaan.
Hal itu juga didukung oleh scoring yang bikin jiwa lo bergetar, meski hanya lihat ekspresi atau dialog yang diucapkan. Suasana bisa mendadak sunyi dan tiba-tiba langsung bergetar tergantung adegan. Hal itu karena tangan dingin Hans Zimmer yang juga menggarap suara Interstellar (2014), The Dark Knight (2008), dan Dunkrik (2017).
Pada akhirnya, film ini cocok buat lo yang suka plot yang dalam dan ngena. Sedangkan, buat lo yang suka film kriminal dengan ledakan tinggi, sepertinya bakal membosankan, terlepas dari aktor-aktris ternamanya. Karena banyaknya topik yang dicampur, bikin film ini terasa mubazir. Seharusnya masih banyak yang bisa diceritakan dengan aktor-aktris dengan kualitas jempolan.
Lo bisa nonton bareng-bareng temen lo yang suka film-film kriminal. Sekali lagi, jangan lo bayangin kayak James Bond, Mission: Impossible atau Ocean’s 8 (2018). Film ini punya rating R dan tetep aja lo enggak boleh bawa anak-anak, ya!
Film ini tayang mulai 7 Desember 2018. Kalau udah nonton, tulis ulasan di kolom review yang ada di awal artikel ini dan terus pantengin Kincir.com untuk ulasan film selanjutnya!
