*Spoiler Alert: Artikel ini mengandung sedikit bocoran film yang bisa aja mengganggu buat lo yang belum nonton.
Persamaan film Indonesia dengan film Bollywood adalah punya ratusan judul untuk dirilis. Bedanya, film Bollywood bisa ditayangkan secara komersil di bioskop seluruh dunia. Salah satunya, film Thugs of Hindostan, film dengan latar penjajahan ini tampaknya jadi film Bollywood yang paling ditunggu.
Berlatar pada 1795, tanah India yang masih disebut sebagai Hindostan didatangi oleh sekelompok pedagang dari Inggris. Alih-alih untuk menguasai, pemimpin pedagang Inggris tersebut membantai kerajaan sekitar demi mendapatkan kekuasaannya. Satu-satunya keluarga kerajaan, putri Zafira Baig, selamat dari tembakan kompeni yang dibawa kabur oleh Jenderal Khudabaksh. Dendam enggak hilang, 11 tahun kemudian, Zafira kembali dan memerdekakan tanah Hindostan.
Cerita Klise dari Film Sejenisnya
Kalau lo suka nonton film penjajahan yang ujung-ujungnya berperang untuk merdeka, film Thugs of Hindostan bakal memenuhi ekspektasi lo. Karena dianggap memiliki formula yang sama dengan film penjajahan lainnya, film ini terasa klise dan mudah ditebak. Yap, lo pasti udah sering nonton film penjajahan yang ada sekelompok pemberontak melawan penjajah, lalu merdeka.
Plot yang dibangun juga terasa menyedihkan. Banyaknya unsur yang dimasukin, bikin unsur romantis, drama, dan komedi terasa hambar. Begitu juga dengan dialog yang bikin lo nungguin adegannya untuk tahu apa maksudnya. Buat lo yang udah sering nonton film Bollywood, tampaknya itu enggak jadi masalah. Sebaliknya, buat lo yang jarang nonton Bollywood, dialog yang cepat bikin lo hanya fokus pada subtitle-nya. Yap, kita juga enggak boleh judge cara bicara orang India yang terlalu cepat.
Enggak banyak dialog dalam film Thugs of Hindostan karena memang memfokuskan pada adegan peperagan. Meski terkesan amburadul, film ini masih memiliki beberapa dialog yang ngena dan menginspirasi. Memang, jarang ada film yang sempurna. Pasti beberapa mengorbankan salah satu unsurnya.
Ditambah, film garapan Vijay Krishna Acharya ini memiliki durasi 164 menit. Durasi yang lama untuk film yang isinya gitu-gitu aja. Enggak sepenuhnya buruk, film ini masih memiliki plot twist yang bikin lo geleng-geleng kepala. Hal ini menyangkut pada karakter ikonisnya.
Penguatan Karakter yang Antiklimaks
Dibintangi oleh Aamir Khan sebagai Firangi, dia berhasil bikin film ini memiliki nilai lebih lewat twist yang diberikan, meski karakter yang diperankan kurang greget. Padahal, dia udah total dalam adegan perang. Dialog yang dimilikinya seakan loyo dan bikin komedi di beberapa bagian jadi garing. Karena pesonanya, penampilan dirinya enggak terlalu mengecewakan.
Lalu, ada aktor senior, Amitabh Bachchan sebagai Jenderal Khudabaksh yang juga jadi nilai lebih film ini. Lagi-lagi, sangat disayangkan kalau film yang dibintangi aktor-aktris terkenal, tapi penggarapannya enggak maksimal. Bachchan di film Thugs of Hindostan menampilkan akting yang total. Di usianya yang udah enggak muda, dia masih lincah berantem dengan kostum, angkat pedang berat, berkuda, sampai menari.
Kemudian, ada Fatima Sana Shaikh yang mengisi deretan pejuang cewek badass. Lo bakal dibikin terpukau ngelihat dia berantem, memanah, dan menendang. Sayangnya, soal emosii, datarnya bikin karakternya jadi hambar. Padahal, dia jadi karakter kunci dalam dendam penjajahan film ini.
Visual Efek yang Enggak Masuk Akal
Visual yang memanjakan mata ternyata enggak berarti apa-apa kalau masih banyak adegan yang enggak masuk akal. Misalnya, bom meriam yang seharusnya berdaya ledak besar, ternyata hanya seperti petasan. Lalu, lautan yang enggak natural dan terasa hanya efek kolam renang. Namun, tenang aja, banyak adegan spektakulernya, kok! Jadi, bukan berarti film ini mengecewakan, ya!
Begitu juga dengan musik latar yang mampu menutupi kelemahan cerita. Tiap adegan perang, musik latar dari Ajay-Atul selalu mengalun yang bikin lo terngiang-ngiang sampai keluar bioskop. Meskipun, ada beberapa adegan perang yang jadi kocak kalau pakai latar musik tersebut. Musik yang menggema, adegan yang slow motion sebenarnya bisa bikin film jadi spektakuler kalau enggak sering dilakukan. Sayangnya, film Vijay Krishna Acharya ini justru kelebihan dua hal itu.
Kalau lo suka Bollywood, film ini patut lo tonton. Apalagi kalau lo niatnya untuk cari hiburan. Namun, buat lo yang pengen nonton film bagusnya Amitabh Bachchan atau Aamir Khan, rasanya ada film lain yang lebih memanjakan lo. Oh ya, film Thugs of Hindostan ini bakal tercatat dalam sejarah sebagai film pertama yang jadi duet Amitabh Bachchan dan Aamir Khan.
Film ini juga tercatat sebagai film dengan hasil pembukaan sebesar 52 score sepanjang sejarah Bollywood yang tayang di beberapa negara di dunia. Meski hasilnya, score tersebut terus drop. Terlepas dari hal itu, film ini cukup menghibur. Film ini udah tayang mulai 8 November 2018. Kalau udah nonton, tulis ulasan di kolom review yang ada di awal artikel ini, ya!