*Spoiler Alert: Artikel ini mengandung bocoran film The SpongeBob Movie: Sponge on the Run yang bisa saja mengganggu buat kalian yang belum menonton.
The SpongeBob Movie: Sponge on the Run (2020) menjadi salah satu proyek film yang gagal tayang di bioskop secara global akibat adanya pandemi Corona tahun ini. Meski begitu, film animasi produksi Nickelodeon ini akhirnya menjadi konten orisinal Netflix dan tayang secara global lewat layanan streaming asal Amerika Serikat tersebut.
Sinopsis Sponge on the Run berkisah tentang sang Spons Kuning yang pada suatu hari menyadari bahwa Gary yang merupakan siput peliharaannya menghilang karena diculik. Setelah menemukan sebuah petunjuk, SpongeBob dan Patrick pun bertualang ke The Lost City of Atlantic City untuk menyelamatkan Gary dan membawanya pulang.
Nah, sebelum kalian nonton film The SpongeBob Movie: Sponge on the Run di Netflix, simak terlebih dahulu ulasan KINCIR mengenai filmnya di bawah ini!
Plot Absurd yang Menyenangkan
Konflik dalam film ini berawal ketika Plankton yang masih berusaha untuk mendapatkan resep rahasia Krabby Patty kerap mengalami kegagalan karena keberadaan SpongeBob. Hal ini kemudian membuat dia berusaha untuk menyingkirkan SpongeBob agar lebih mudah untuk mencuri resepnya.
Nah, pada saat momen inilah Plankton melihat sebuah pengumuman yang menyebutkan bahwa Raja Poseidon tengah membutuhkan siput untuk kepentingan perawatan wajahnya. Mengingat SpongeBob punya peliharaan siput bernama Gary, Plankton akhirnya menculik peliharaan sang Spons Kuning tersebut. Hal ini agar SpongeBob menjadi sibuk mencari peliharannya sehingga Plankton lebih mudah untuk mencuri resepnya.
Setelah itu, dimulailah petualangan SpongeBob dan sahabatnya, Patrick, ke The Lost City of Atlantic City buat membawa pulang Gary. Namun, penyajian cerita dari petualangan kedua makhluk laut tersebut enggak sesimpel seperti yang kalian bayangkan. Sebab, ada beberapa momen dalam filmnya yang seolah hilang fokus karena enggak berhubungan dengan tujuan utama dari petualangan mereka tersebut.
Bahkan, bisa dibilang keseluruhan film Sponge on the Run ini seolah merupakan gabungan dari beberapa episode dari serial animasinya. Hal ini tentunya membuat plotnya dari filmnya terkesan absurd karena beberapa bagiannya enggak nyambung dengan konflik utama ceritanya, yaitu menyelamatkan Gary.
Selain itu, ada juga beberapa adegan flashback dari masa SpongeBob dan kawan-kawannya di kemah musim panas yang agak dipaksakan untuk ditampilkan semua dalam film ini. Adegan flashback tersebut bisa dibilang hanyalah bentuk ‘promosi’ dari Nickelodeon untuk proyek spin-off Kamp Coral yang mengisahkan kehidupan SpongeBob dan kawan-kawan di kemah musim panas.
Namun, terlepas dari absurdnya plot yang ada dalam Sponge on the Run, kalian masih bisa menikmati jalan ceritanya yang terbilang ringan dan menyenangkan. Apalagi, buat kalian yang suka tontonan tanpa harus mikir keras atau sekadar suka dengan serial animasinya yang sangat populer tersebut. Kalian cukup duduk manis dan membuang logika jauh-jauh untuk bisa menikmati plot absurd dalam film animasi ini.
Format Animasi 3D yang Detail
Buat kalian yang sering nonton kartun SpongeBob SquarePants mungkin lebih terbiasa melihat para karakter serta panorama Bikini Bottom dalam format animasi 2D. Nah, di film Sponge on the Run ini, kalian akan menyaksikan petualangan SpongeBob dalam format animasi 3D sejak awal hingga akhir filmnya. Hal ini berbeda dengan film Sponge Out of Water (2015) yang menggabungkan 2D dan 3D di dalamnya.
Gaya animasi terbilang baru untuk waralaba SpongeBob ini pun dihadirkan secara totalitas oleh animatornya. Hal ini bisa dilihat dari detail pada setiap adegan ataupun karakternya, seperti bulu di sekujur tubuh Sandy si Tupai yang tampak seperti sungguhan, bukan animasi. Selain itu, setiap adegannya juga sangat penuh warna yang lembut serta memanjakan mata, terutama saat shot pemandangan Bikini Bottom.
Kehadiran Keanu Reeves yang Mencuri Perhatian
Pada saat trailer dari film Sponge on the Run dirilis, ada satu hal yang sempat membuat heboh di media sosial, yaitu kehadiran aktor kawakan Keanu Reeves di filmnya. Keanu Reeves berperan sebagai sebuah tumbleweed atau bulatan tanaman kering yang memiliki nama Sage. Meski awalnya disangka hanya tampil sebagai cameo saja, Reeves ternyata punya peran yang cukup penting di film ini.
Sosok Sage pada film ini bisa dibilang sebagai ‘guru spiritual’ dari SpongeBob dan Patrick selama perjalanan mereka menuju The Lost City of Atlantic City untuk mencari Gary. Dia cukup memiliki peran dalam membuat SpongeBob dan Patrick tetap fokus pada tujuan utama mereka. Meski konsep karakternya terbilang absurd, sosok Sage yang diperankan Reeves ini sukses menjadi scene stealer karena sangat menghibur.
Tontonan Menghibur yang Penuh Makna Persahabatan
Seperti yang sudah dibahas di poin pertama, Sponge on the Run merupakan sebuah film yang menyenangkan meski punya plot yang absurd. Hal ini terjadi berkat sejumlah lelucon khas kartunnya yang mengundang gelak tawa dan tentunya sangat menghibur. Mulai dari tingkah laku konyol SpongeBob, keluhannya Squidward, hingga celetukan ‘polos’ dari Patrick.
Namun, film ini bukan sekadar tontonan yang menghibur dengan candaannya saja, tetapi juga ada sejumlah pelajaran yang bisa kita petik di dalamnya. Salah satu pelajaran yang paling ditekankan dalam film ini adalah makna persahabatan. Hal ini bisa dilihat pada paruh akhir dari filmnya ketika beberapa sahabat SpongeBob menceritakan momen pertemanan mereka dengan si Spons Kuning tersebut.
***
Secara garis besar, Sponge on the Run cocok untuk kalian yang suka tontonan ringan dan menghibur untuk disaksikan bersama keluarga di akhir pekan. Kalau, kalian tertarik, film ini sudah bisa disaksikan di layanan streaming Netflix mulai 5 November 2020.
Nah, kalau kalian sudah nonton film The SpongeBob Movie: Sponge on the Run, jangan lupa untuk tulis pendapat kalian dalam kolom review yang ada di bagian atas artikel ini, ya! Nantikan ulasan menarik film lainnya hanya di KINCIR!