Cerita: 5 | Penokohan: 6 | Visual: 9 | Sound Effect/Scoring: 7 | Nilai Akhir: 6.75
Tahun ini bisa dibilang jadi tahunnya Resident Evil. Setelah game ketujuhnya diluncurin pada 24 Januari lalu, film animasi terbarunya rilis di Indonesia pada 29 Mei kemarin dengan judul Resident Evil: Vendetta. Kali ini, Leon S. Kennedy dan Chris Redfield kembali beraksi demi mencegah B.O.W. alias Bio Organic Weapon menyebar di seluruh New York.
Resident Evil: Vendetta merupakan film CG-animated ketiga yang berada di semesta yang sama dengan di game, beda dari filmnya Milla Jovovich. Film ini memang enggak secara langsung ngelanjutin kisah dalam game Resident Evil: IV. Dalam film ini, Leon S. Kennedy, Chris Redfield, dan Rebecca Chambers terlibat dengan virus baru yang lebih berbahaya bikinan Glenn Arias, pebisnis yang menjual B.O.W..
Masalah dimulai saat Chris enggak berhasil menangkap Glenn pada misi pertama di sebuah mansion yang mirip rumah hantu. Lo ingat Spencer Mansion dalam game? Nah, mansion di film ini kesannya mirip mansion di game: mansion gelap yang ternyata penuh zombie di setiap sudutnya. Bahkan, Viki yakin banget; karena Takashi Shimizu (Ju-on franchise) bertindak sebagai Produser Eksekutif, ada salah satu zombie yang mirip sama Kayako. Bikin adegan di mansion jadi semakin horor!
Chris kehilangan seluruh anggota unitnya dalam misi di mansion ini. Dia nemuin Rebecca Chambers yang udah jadi profesor di Alexander Institute of Biotechnology. Ya, di film ini, Rebecca nongol lagi. Setelah Resident Evil dan Resident Evil Zero, Rebecca memang enggak pernah muncul sebagai karakter orisinal yang bisa dimainin di game. Makanya, banyak banget yang nanyain nasibnya.
Selanjutnya, Chris minta bantuan Leon yang saat itu lagi liburan, meratapi nasibnya yang terus-terusan terlibat dalam perang melawan B.O.W.. Namun, Leon enggak bisa nolak karena ternyata Glenn adalah anggota terakhir Los Iluminados. Los Iluminados adalah organisasi yang mirip sekte yang nyebarin Las Plagas di Resident Evil 4. Di game tersebut, Leon dapat misi buat nyelamatin Ashley Graham, putri Presiden Amerika Serikat yang diculik Los Iluminados. Jadi, kali ini Chris butuh bantuan Leon yang tahu lebih banyak soal Los Iluminados.
Nonton film ini, Viki ngerasa kayak lagi nonton cut scene dalam game. Film ini penuh aksi yang bikin lo lumayan deg-degan dan gerakannya cenderung cepat. Bahkan, cara menghindar dan menyerangnya pun benar-benar dibuat persis kayak dalam game. Gaya bertarung Leon dan Chris di film ini udah kayak di Resident Evil 6.
Viki bilang, film ini buat penggemar Resident Evil versi game. Buat yang tahu gameplay-nya, film ini keren banget dari segi aksi. Selain itu, ada banyak informasi penting yang berasal dari game yang bakal bikin orang “awam” bingung. Belum lagi, ada banyak hal janggal yang cuma bisa terjadi dalam game.
Kekuatan terbesar film ini memang ada di aksinya. Mulai dari Leon yang dikejar-kejar sama dog zombie sambil ngendarain Ducati sampai Chris dan Leon ngebasmi para zombie di New York. Aksi-aksi ini bisa dibilang mustahil buat orang-orang yang enggak tahu kemampuan Leon dan Chris dalam game.
Kalau ngomongin soal jalan cerita, film ini punya alur yang lemah: biasa aja dan gampang ditebak. Enggak ada yang istimewa selain reuni Chris sama Rebecca. Karakter Glenn sebagai antagonis pun enggak tergali dalam. Akhirnya, Glenn cuma jadi villain yang biasa aja. Enggak lebih berkesan dari Svetlana Belikova di Resident Evil: Damnation (2012).
Dibandingin Damnation, Vendetta minim drama, tapi punya aksi yang masif karena ngelibatin seisi New York. Bisa dibilang, aksi di film ini setara kayak di Resident Evil 6 yang juga ngelibatin enggak cuma Washington DC, tapi juga Shanghai. Massive, but lack of emotion.
Viki sesungguhnya berharap Resident Evil: Vendetta punya kisah yang lebih mendalam. Sayangnya, dari durasi 115 menit, ¾ film diisi dengan adegan-adegan aksi. Enggak apa-apa, deh, durasinya ditambah. Asal, kisah latar belakang Glenn lebih digodok. Film ini pasti bakal lebih keren.
Resident Evil: Vendetta disutradarai oleh Takanori Tsujimoto (Bushido Man) dan ditulis oleh Makoto Fukami (Psycho Pass). Film ini diproduksi oleh Capcom dan Marza Animation Planet serta didistribusiin oleh Sony Pictures Entertainment Japan dan Kadokawa. Di Indonesia, film ini udah tayang sejak 29 Mei 2017 di CGV Blitz.