*Spoiler Alert: Artikel ini mengandung sedikit bocoran film yang bisa aja mengganggu buat lo yang belum nonton.
Cerita: 7 | Penokohan: 7 | Efek Suara/Scoring: 7 | Visual: 7 | Penyutradaraan: 7 | Nilai Akhir: 7/10
Menjelang akhir tahun kemarin, Jennifer Lawrence nerima cukup banyak kritik pedas lewat film Mother! (2017). Namun, hal itu enggak bikin aktris berusia 27 tahun tersebut patah arang begitu aja. Kali ini, cewek Leo yang dikenal dengan nama J-Law ini nunjukin aksi memukaunya lewat film terbarunya, Red Sparrow.
Film ini digarap oleh Francis Lawrence yang sebelumnya sempat bekerja sama dengan J-Law lewat The Hunger Games: Catching Fire (2013) serta The Hunger Games: Mockingjay Part 1 (2014) dan Part 2 (2015). Red Sparrow sendiri merupakan adaptasi dari novel berjudul sama karya penulis James Matthews yang terbit pada 2013. Menariknya, Matthews merupakan mantan agen CIA yang banting setir jadi penulis. Makanya, kisah ini punya referensi kuat dalam mengisahkan petualangan seorang mata-mata.
Selain kisah mata-mata yang segar, dalam film ini lo juga bakal ngelihat penampilan J-Law yang sedikit berbeda dari film-film sebelumnya. Sampai sejauh ini, sosok J-Law enggak bisa dilepasin dari gambaran Katniss Everden (The Hunger Games) dan sosok Mystique (waralaba X-Men). Dua karakter tersebut dikenal sebagai cewek kuat yang berani bertarung dengan kekuatan masing-masing. Nah, kali ini, J-Law ditantang buat meranin seorang mata-mata yang cerdik merayu targetnya lewat kemolekan tubuhnya.
Sinopsis: Berlatar zaman modern di Rusia dalam birokrasi intelijen, dikisahkan Dominika Egorov (Jennifer Lawrence) merupakan seorang mantan balerina yang dimanipulasi menjadi Red Sparrow. Dia dilatih untuk menggunakan tubuh dan pikirannya sebagai senjata. Hal itu dilakukan Dominika demi menebus pengobatan ibunya yang sedang sakit. Dominika pun harus menjalani berbagai misi berbahaya yang terpaksa dilakukannya. Suatu ketika, dia bertemu dengan seorang agen CIA, Nathaniel Nash (Joel Edgerton), dan harus menjalani misi bersamanya.
Red Sparrow dibuka dengan penampilan Dominika sebagai balerina kebanggaan Rusia yang tampil di sebuah pertunjukan besar. Tarian balet Dominika pun mampu menyihir para penonton. Namun, kariernya sebagai balerina harus pupus karena dia mengalami kecelakaan.
Sang paman, Ivan Dimitrevich Egorov (Matthias Schoenaerts), berempati padanya dan menawarinya sebuah pekerjaan. Di luar dugaan, ternyata pekerjaan dari sang paman justru membuat Dominika masuk ke lingkaran perang antara dua negara adidaya. Dominika pun enggak punya pilihan lain dan harus melewati berbagai hal demi menjadi seorang mata-mata.
Dominika mengalami transformasi dalam perjalanan hidupnya. Dari balerina yang penuh ambisi, karena juga memiliki peran sebagai seorang putri yang bertanggung jawab atas ibunya, dia harus mau menjadi mata-mata yang dingin sekaligus cewek penggoda yang sensual. Tentunya, Dominika harus mengalami pergulatan batin karena hal ini. Namun, dia memainkan perannya dengan cerdas.
Kecerdasan Dominika ini ditampilkan dengan apik oleh J-Law. Yap, performanya patut banget diacungi jempol! Soalnya, dia mampu nampilin beragam emosi yang dialami Dominika hanya lewat ekspresi wajahnya. Mulai dari saat Dominika ketakutan, bersikap dingin, hingga melancarkan aksi-aksi yang menggoda, semua bakal bikin lo terhanyut.
Meski demikian, J-Law masihlah manusia biasa. Dia tampil cukup maksimal bukan berarti enggak ada kekurangan dalam aktingnya. Dalam film ini, J-Law terlihat kurang maksimal sebagai orang Rusia. Paling terlihat adalah aksen Rusia yang diaplikasikan dalam tiap dialog yang dia ucapkan.
Lo mungkin juga bakal terganggu dengan chemistry antara J-Law dengan Edgerton. Sebagai “partner” yang bahkan udah menyelami hasrat masing-masing, karakter yang diperankan oleh keduanya enggak nampilin kesatuan sebagai agen rahasia yang sedang menjalani sebuah misi bersama-sama. Namun, bisa jadi sang sutradara lebih suka nampilin karakter Nath sebagai agen CIA yang sibuk dengan urusannya ketimbang membangun chemistry yang manis antara dua protagonis ini.
Di luar itu, alur cerita Red Sparrow memiliki keunggulan tersendiri. Selain pergulatan batin Dominika yang bikin lo terhanyut, film ini nyajiin banyak twist plot yang membuat lo penasaran dengan apa yang terjadi dalam adegan selanjutnya. Semua ini dihadirkan dalam tempo yang cenderung lambat. Makanya, lo perlu energi lebih buat nikmatin film ini. Dalam durasi 2 jam 20 menit, lo bakal disuguhi ketegangan lewat kesunyian. Ibarat masuk rumah hantu: sepi dan mencekam.
Ujian lain buat lo, bakal ada banyak tokoh yang muncul dalam film ini. Masing-masing punya permasalahan sendiri. Jadi, kalau kehilangan fokus sedikit aja, lo bakal bingung dengan detail cerita yang sedang ditampilkan. Makanya, perlu diingat, kalau lo nonton Red Sparrow, pastiin konsentrasi lo terjaga selama film berlangsung.
Lo juga bakal ngelihat banyak adegan kekerasan yang nampilin cucuran darah. Nah, buat lo yang enggak kuat ngelihat darah, siap-siap aja lo dibikin ngilu dan meringis ngeri. Film ini juga banyak nyajiin adegan seksual. Makanya, enggak mengherankan kalau film ini cuma buat lo yang udah berusia 21 tahun ke atas.
Karena film ini penuh materi “dewasa”, lo jangan heran kalau banyak adegan yang dipotong karena keperluan sensor. Sayangnya, sensor yang diterapin enggak rapi dan bikin film benang merah dari setiap adegan jadi enggak terasa. Lo bakal ngerasa ada banyak adegan yang meaningless dan kurang gereget.
Oh, ya. Meski Red Sparrow menceritakan kisah mata-mata, lo jangan berharap ngelihat banyak adegan aksi yang memukau, ya. Malahan, lo bakal disajiin dialog-dialog yang panjang dan suasana yang mencekam. Soalnya, film ini memang bukan tergolong genre film action, kok, melainkan film thriller.
Sebagai referensi buat lo, situs IMDb hanya memberikan nilai 5,7 dari 10. Sedangkan, Rotten Tomatoes ngasih 5,9 dari 10. Metacritic pun menyematkan nilai 54 dari 100 buat film ini. Mungkin nilai-nilai ini bakal membuat lo memilih film lain buat tontonan di akhir pekan. Namun, Red Sparrow sendiri menarik buat ditonton buat lo yang suka dengan ketegangan ala film thriller dan penasaran dengan aksi yang berbeda dari J-Law.
Dirilis 28 Februari 2018, Red Sparrow udah bisa lo nikmati di bioskop-bioskop terdekat. Nah, kalau lo mau nonton film ini, pastikan lo udah makan dan minum secukupnya, ya, sebelum melangkahkan kaki ke bioskop. Soalnya, seperti yang udah dijabarin di atas, film ini nyajiin banyak ujian buat penontonnya.