*(SPOILER ALERT) Artikel ini mengandung sedikit bocoran film yang semoga saja enggak mengganggu buat kalian, ya.
Ratu Ilmu Hitam udah bikin geger penggemar film horor sejak Kimo Stamboel akan berkolaborasi dengan Joko Anwar untuk membuat reboot horor ikonis era ’80-an. Namun, sejak awal enggak diberitahu siapa pemeran Ratu Ilmu Hitam yang sebelumnya diperankan oleh Suzzanna. Sosoknya akan menjadi misteri sampai kalian nonton film yang mulai tayang 7 November ini.
Menceritakan tiga anak panti beserta keluarganya: Hanif (Ario Bayu), Jefri (Miller Khan), dan Anton (Tanta Ginting), untuk menjenguk pemilik panti, Pak Bandi (Yayu Unru). Namun, satu per satu dari mereka mengalami keganjilan yang tak kunjung reda, hingga mereka harus menghadapi kengerian yang telah menunggunya di panti.
Setelah KINCIR berikan reaksi awal pas screening, berikut ulasan lengkapnya di bawah ini.
Duet Pas Kimo dan Joko
Harus diakui, hype film Ratu Ilmu Hitam enggak sebesar film yang ditulis Joko Anwar sebelumnya, Perempuan Tanah Jahanam yang jadwal tayangnya beda 3 minggu. Begitu juga dengan trailernya yang kurang menampilkan greget film aslinya pada 1981.
Secara mengejutkan, film berdurasi 1 jam 40 menit ini tampil dengan eksekusi yang maksimal. Kimo Stamboel sebagai sutradara pun bisa menggabungkan benang merah dari film aslinya, tanpa mengubah substansi. Ya, soal ilmu hitam, dendam, dan fitnah.
Tiga hal tersebut diramu apik dengan naskah “liar” Joko Anwar, termasuk unsur klasiknya yang seakan menghubungkan 38 tahun sejak film aslinya dirilis. Keduanya, sama-sama tampil mematikan. Kengerian tersaji apik tanpa harus maksa.
Reboot yang menghormati materi aslinya, Ratu Ilmu Hitam diramu dengan konteks yang sesuai zaman. Penonton sejak awal dituntun untuk mencari sumber santet yang bikin kita menduga-duga siapa Ratu Ilmu Hitam sebenarnya.
Walaupun dengan latar yang lebih modern, Kimo tetap sempat berkonsultasi dengan orang yang memiliki kemampuan indra keenam. Sutradara yang pernah menggarap film Rumah Dara (2009) ini juga banyak riset soal praktik ilmu hitam dan hal-hal yang berbau spiritual lainnya.
Hasilnya, Kimo menginterpretasikannya dalam berbagai metode, seperti santet dari jarak jauh yang bisa mengendalikan pikiran seseorang. Parahnya, Kimo tega membombardir kengerian tersebut tanpa jeda. Efeknya, badan bisa lemas setelah filmnya selesai.
Layaknya label pada karya-karya lainnya, Joko dan Kimo memberi misteri di akhir cerita yang bikin penonton menduga-duga apa yang terjadi selanjutnya.
Pembangunan Karakter yang Relate
Banyak tokoh perempuan dalam Ratu Ilmu Hitam yang sejak awal penonton disuruh menebak siapa sang ratu sebenarnya. Sampai-sampai, kita berprasangka pada beberapa orang. Pengembangan karakter pun dibangun pelan-pelan hingga menuntun kepada sang ratu.
Semua pemain tampil secara pas dan seimbang. Enggak ada yang rebutan scene atau jadi pemain yang paling mencuri perhatian. Bahkan, sosok ratu yang ditunggu-tunggu pun enggak jadi yang paling mengerikan.
Sayangnya, ada beberapa tokoh yang kurang dieksplorasi, seperti Ari Irham sebagai Sandi, Ade Firman Hakim sebagai Maman, dan Shenina Cinnamon sebagai Rani.
Lebih banyak tokoh perempuan seperti Nadya (Hannah Al Rashid), Dina (Zara JKT48), Lina (Salvita Decorte), Eva (Imelda Therinne), Siti (Sheila Dara Aisha), Murni (Putri Ayudya), Rani (Shenina Cinnamon), dan Ibu Mirah (Ruth Marini). Bukan tanpa sebab, kehadiran mereka sempurna menggambarkan kecurigaan dan nuansa jahanam.
Menariknya lagi, Kimo dan Joko membawa tokoh yang relate dengan sekitar, seperti tokoh yang fobia bakteri alias kemana-mana harus semprot antiseptik. Lalu, tokoh yang sudah langsing, tapi masih mau diet, karena selalu berpikir dirinya gemuk. Kemudian tokoh yang merasa populer karena jumlah followers Instagram.
Jangan Makan atau Minum Pas Nonton Film Ini
Banyak adegan disturbing, seperti darah, ratusan serangga masuk ke tubuh, kulit kelupas, potongan tubuh, sampai punggung penuh lubang. Visual tersebut enggak hanya tampilkan rasa jijik dan mual, tapi juga membangkitkan fobia.
Tepuk tangan untuk para kru sinematografi, tata rias, artistik, dan efek visual yang berhasil berikan teror gore yang menusuk hingga ke tulang. Begitu juga dengan tim audio yang menggambarkan kengerian lewat scoring sepanjang film.
Lewat film Ratu Ilmu Hitam, penonton disajikan sosok hantu yang benar-benar seram. Darah yang berceceran di mana-mana ternyata lebih seram dibandingkan dengan jumpscare yang dibangun. Kolaborasi semuanya memberi gambaran bahwa betapa dendam itu mengerikan.
***
Film Ratu Ilmu Hitam menjadi tribut dari film horor Suzzanna yang pada zamannya sukses jadi mimpi buruk semua orang. Tontonlah di bioskop dengan fasilitas Dolby Atmos untuk merasakan pengalaman yang enggak setengah-setengah.
Film yang tayang 7 November ini diperuntukkan untuk kalian yang berusia di atas 17 tahun, ya. Hati-hati bagi yang trypophobia, ada adegan yang cukup menganggu. Buat kalian yang udah nonton, bagikan pendapat kalian di kolom review yang ada di awal artikel ini, ya.