(REVIEW) Narratage: Cerita Cinta Terlarang yang Bertele-tele

*Spoiler Alert: Artikel ini mengandung sedikit bocoran film yang bisa aja mengganggu buat lo yang belum nonton.

Cerita: 7 | Penokohan: 8 | Efek Suara/Scoring: 6 | Visual: 7 | Penyutradaraan: 8 | Nilai Akhir: 7/10

Cinta terlarang memang paling enak dibuatin cerita novelnya lalu diangkat ke layar lebar. Pastinya, lo bakal lebih gampang tertarik menghayati ceritanya, apalagi kalau pernah ngalamin. Memang, sih, banyak kisah cinta terlarang yang bisa terjadi di dunia nyata. Salah satunya cinta dengan perbedaan umur yang jauh. Makin bikin penasaran kalau kisah cinta terlarang ini melibatkan guru dan murid.

Itulah yang jadi cerita utama dalam film Narratage. Kisah ini diadaptasi dari cerita novel karya Rio Shimamoto dengan judul sama yang diterbitin pada 2005. Sebagaimana film romantis pada umumnya, film besutan Isao Yukisada ini juga bakal bikin lo baper dengan konflik percintaan yang dihadapi dua karakter utama.

Via Istimewa

Sebenarnya, sih, kalau ngomongin cinta terlarang, lo udah bisa nebak alurnya. Masalahnya, Narratage nyajiin kisah cinta terlarang yang sebenarnya sederhana dan udah terlihat jelas jawabannya jadi panjang lebar dan bertele-tele. Jadi, bisa dibilang, lo bakalan enggak bisa santai nonton film ini.

Cerita diawali dengan kisah Izumi Kudo yang masih terjebak di kantornya hingga tengah malam karena hujan deras. Dia teringat masa-masa kuliahnya karena sebuah jam saku pemberian “orang yang dicintai”. Sampai di sini, cerita masih sangat klise dengan kombinasi barang pemberian, hujan, dan kenangan dengan si pemberi barang. Sederhana!

Via Istimewa

Selanjutnya, lo dibawa ke masa itu dan ngelihat langsung cerita yang dijalanin Izumi pas dia jadi mahasiswa tingkat dua yang tiba-tiba dapat telepon dari mantan gurunya di SMA dulu. Takashi Hayama, sang guru, memintanya ngebantuin klub drama di sekolah buat mentas di acara kelulusan. Cerita jadi semakin rumit karena mereka berdua mau enggak mau bertemu lagi. Ternyata, keduanya punya cerita lain di masa-masa pas mereka masih resmi menyandang peran guru dan murid.

Kerumitan belum berhenti. Lo bakalan diajak Izumi buat balik ke masa-masa pas dia jadi anak SMA saat pertama kali dia bertemu dengan gurunya itu. Lama-kelamaan, mereka berdua nemuin kenyamanan. Padahal, di satu sisi, si Pak Guru punya pengalaman buruk dengan istrinya—yap, si guru udah punya istri—yang harus pisah karena sang istri punya masalah mental. Di sisi lain, Izumi selalu sendirian di sekolahnya. Jadilah kehadiran keduanya saling melengkapi!

Via Istimewa

Catatan buat lo yang mau nonton: fokuslah dengan alur cerita dan jangan lemot menghadapi perubahan latar waktu kejadian yang lagi diceritain di film. Meleng sebentar aja, lo bakalan bingung dengan jalan cerita film. Yang ada, lo bakal main tebak-tebakan sendiri, “Ini cerita Izumi pas lagi SMA atau pas udah jadi alumni, ya?”

Masalahnya, Izumi masih berhubungan dengan orang yang sama. Cerita-cerita ini jadi agak kecampur. Apalagi, konflik jadi semakin rumit pas Izumi ditaksir temannya yang bernama Reiji Ono, mahasiswa yang juga bantuin klub drama di sekolahnya.

Via Istimewa

Sabar-sabar aja pas duduk di kursi bioskop waktu nonton film ini. Soalnya, film Narratage ini berdurasi 140 menit atau 2 jam 20 menit. Namun, walaupun alurnya cukup ngeribetin, lo tetap bisa mencerna cerita lewat visualisasinya yang “halus”. Fokus setiap adegan lebih nonjolin ekspresi para karakter ketimbang latar. Inilah yang bakal bikin lo terbawa perasaan.

Makanya, para pemeran yang menghiasi film ini cukup layak dikasih tepuk tangan. Kasumi Arimura (Stobe Edge, I Am a Hero) bisa dibilang cocok meranin sosok lugu dari Izumi. Jun Matsumoto (Boys Over Flower, My Sister My Love) juga ngena banget pas meranin Pak Guru Takashi. Ada pula Kentaro Sakaguchi (The 100th Love With You, Golden Orchestra) yang bisa bikin lo kesal sendiri lewat aktingnya meranin Reiji.

Via Istimewa

Sayangnya, salah satu kehebatan film Jepang yang biasanya ada di bagian original soundtrack kurang terpancar di film ini. Enggak ada lagu yang bikin lo ingat sama ceritanya, kecuali bagian ending film ini yang diiringi lagu bernada sedih dan deretan credit film. Masalahnya, lo udah bakalan tahu hasil ceritanya pas lagu itu diputar. Saat itu, mungkin perasaan lo terhadap film ini udah berubah.

Bagaimanapun juga, film ini bisa jadi tontonan segar buat lo yang mencari referensi film romantis di masa-masanya Hari Valentine. Narratage sendiri diputar di jaringan bioskop CGV Cinemas Indonesia mulai 7 Februari 2018. Sebelum pergi ke bioskop buat nonton film ini, mendingan lo saksiin cuplikannya dulu.

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.