*Spoiler Alert: Artikel ini mengandung sedikit bocoran film yang bisa aja mengganggu buat lo yang belum nonton.
Cerita: 6 | Penokohan: 7 | Visual: 7,8 | Sound Effect/Scoring: 7 | Penyutradaraan: 7,5 | Nilai Akhir: 7/10
Dua tahun lalu, Malaysia dikejutkan dengan tayangnya film Munafik. Film keluaran Skop Production ini berkisah tentang Adam (Syamsul Yusof), seorang ahli agama yang punya kemampuan untuk mengusir gangguan makhluk gaib sukses menarik jutaan penonton. Bukan tanpa alasan, mengusung tema horor, Munafik berhasil membuat jutaan orang bergidik akan kengerian yang tersaji. Delapan bulan berselang, penggemar horor di Indonesia ikut menjadi saksi dari film yang kental dengan atmosfer mencekam ini.
Tanggal 27 September kemarin, Munafik 2 resmi tayang di Indonesia, setelah hanya satu bulan tayang di negeri asal. Dalam kurun waktu 30 hari, Munafik 2 berhasil menggaet lebih dari 3 juta penonton. Sebuah raihan yang fantastis mengingat penduduk Malaysia hanya sekitar 30 juta jiwa. Pencapaian ini sekaligus menjadikan film yang disutradarai oleh Syamsul Yusof sebagai film horor terlaris Malaysia sepanjang masa.
Apa sebenarnya yang membuat Munafik 2 berhasil menarik jutaan penonton dan menjadi salah satu film horor yang begitu digandrungi? Yuk simak ulasannya di bawah!
Film sekuel dari perjalanan Ustadz Adam ini dibuka dengan adegan yang mencekam. Adam terlihat berada di sebuah rumah tua yang suram. Dia mendapatkan banyak gangguan yang mengingatkannya akan trauma di film terdahulu. Ustadz muda ini masih dihantui oleh bayang-bayang masa lalu.
Adegan berganti ke seorang wanita muda bernama Sakinah (Maya Karin) yang diteror oleh pemimpin sekte sesat bernama Abuja (Nasir Bilal Khan). Ilmu magis yang dikeluarkan oleh Abuja berujung gangguan mistis kepada Sakinah. Mulai dari ayahnya yang tiba-tiba terserang penyakit misterius, sampai kemunculan setan menyeramkan yang bikin bulu kuduk berdiri.
Berita gangguan ini sampai ke telinga Adam, dia dimintai bantuan oleh Azhar (Mawi) untuk menolong Sakinah yang tak berdaya sekaligus menumpas Abuja beserta pengikut setianya.
Elemen mistis dan guna-guna sangat kental terasa dalam film ini. Abuja lebih cocok disebut dukun sakti berkedok pemuka agama. Dia memilki kemampuan untuk ‘memanggil’ jin jahat nan seram demi kepentingan pribadinya. Dalam satu adegan, antagonis ini bisa mengirimkan guna-guna atau santet ke korbannya. Enggak cuma itu, pemimpin sekte sesat ini juga enggak ragu buat membunuh orang yang menolak menjadi pengikutnya.
Sosok Abuja sangat kontras dengan karakter Adam sebagai ahli agama yang menggunakan lafal ayat suci sebagai senjata untuk mengusir gangguan makhluk mistis. Dalam setiap aksinya, Adam selalu menyempilkan ajakan dakwah, berharap agar orang sesat ini bertaubat dan kembali ke jalan yang benar.
Karakter dua sosok yang sentral di film Munafik 2 ini sudah enggak asing di Indonesia. Dukun jahat yang sadis melawan ustadz muda dengan masa lalu kelam menjadi satu tema kisah yang tentunya menjadi satu tontonan yang menarik.
Untuk tingkat keseraman, Munafik 2 enggak akan mengecewakan. Tiap momen horor dieksekusi dengan apik, setup yang brilian diakhiri dengan jumpscare yang sukses bikin lo meloncat dari kursi penonton.
Pengambilan gambar yang cemerlang membuat pengalaman menonton enggak terasa membosankan. Kapasitas Syamsul Yusof sebagai aktor/sutradara/editor patut diacungi jempol. Dari awal sampai akhir, lo akan terus-terusan dihajar dengan berbagai adegan mencekam tingkat tinggi.
Seolah enggak dikasih napas, kengerian datang bertubi-tubi. Ini memang udah menjadi senjata andalan dari film Munafik 2 dalam memberikan tontonan yang berkesan. Jadi persiapkan jantung lo baik-baik sebelum nonton film yang satu ini.
Enggak dimungkiri, Munafik 2 berhasil menebar teror dan horor yang ‘ngena’ banget. Namun film horor terlaris sepanjang masa di Malaysia ini punya kelemahan dalam hal cerita. Ada beberapa adegan yang bakal bikin lo berpikir “loh kok begini?, padahal tadi begitu”. Yep, setelah menyaksikan Munafik 2, akan ada pertanyaan besar yang enggak terjawab dan lo merasa sedikit kurang puas.
Dalam satu momen, diceritakan Adam sedang dalam kondisi kerasukan dan menyerang ayahnya serta Azhar dengan membabi buta. Tiba-tiba dengan gagah berani, sosok Azhar menjadi pahlawan dengan melafalkan ayat suci dan berhasil menyelamatkan Adam dari belenggu sihir Abuja. Padahal dari awal, diceritakan sosok Azhar hanyalah orang biasa yang bekerja sebagai pengayuh sampan. Aksi heroik Azhar sedikit enggak bisa diterima oleh akal dan akan bikin bertanya-tanya.
Enggak cuma dipenuhi dengan adegan horor, cerita dari film ini juga akan menyajikan twist pada babak akhir. Namun sayangnya, elemen kejutan yang dimasukkan ini terkesan terburu-buru dan enggak ada planting yang disisipkan sebelumnya.
Satu lagi hal yang menarik dari film ini adalah temanya terasa relevan dengan fenomena yang belakangan hangat di Indonesia. Yaitu penggunaan isu agama demi menggapai tujuan. Tampaknya sang sutradara sengaja membahas isu ini untuk menyadarkan oknum enggak bertanggung jawab yang menggunakan agama untuk kepentingan pribadi, alih-alih mendekatkan diri kepada Tuhan.
Munafik 2 udah bisa lo saksikan di bioskop CGV dan juga Cinemaxx terdekat. Akhir kata, film ini jadi salah satu tontonan wajib bagi lo penggemar film horor. Setelah nonton, pastiin buat balik lagi ke sini dan kasih ulasan versi lo di kolom komentar, ya!