(REVIEW) Monster Hunter (2021)

Monster Hunter
Genre
  • fantasi
  • live action
Actors
  • Milla Jovovich
  • Ron Perlman
  • Tony Jaa
Director
  • Paul W. S. Anderson
Release Date
  • 13 January 2021
Rating
4 / 5

*Spoiler Alert: Artikel ini mengandung bocoran film Monster Hunter yang bisa saja mengganggu buat kalian yang belum menonton.

Hollywood memang enggak asing dalam penggarapan film live action yang diadaptasi dari game. Ada yang sukses, namun lebih banyak film live action game yang gagal dan mengecewakan para penggemarnya. Nah, di awal 2021, kita disuguhkan dengan film live action game terbaru persembahan Sony Pictures. Kali ini, giliran game Monster Hunter yang diangkat menjadi film live action.

Untuk film live action Monster Hunter, Sony Pictures kembali menggandeng sutradara Paul W. S. Anderson. Buat kalian yang belum tahu, Anderson merupakan sutradara di balik beberapa judul film live action Resident Evil. Seakan enggak terpisahkan, Anderson juga kembali mengajak istrinya, yaitu Milla Jovovich, untuk menjadi pemeran utama Monster Hunter.

Monster Hunter berkisah tentang sekelompok tentara Amerika Serikat yang terdampar di dunia lain. Di dunia baru tersebut, sekelompok tentara tersebut berjumpa dengan berbagai monster raksasa yang mengerikan. Di saat mereka berusaha bertahan hidup, ada satu orang dari dunia tersebut yang juga berusaha bertahan hidup dari serangan para monster.

Apakah film ini mampu menyenangkan para penggemar gamenya maupun yang bukan? Langsung saja simak review KINCIR mengenai Monster Hunter berikut ini!

Plot yang Bikin Melongo dan Dialog Asal Jadi

Via Istimewa

Berkaca dari film-film live action game sebelumnya, ada baiknya memang kalian jangan memasang ekspektasi terlalu tinggi kepada film live action game selanjutnya, termasuk Monster Hunter. Jika kalian bisa puas dengan film yang penuh aksi, kalian mungkin cukup terhibur dengan film ini. Namun, jangan berharap kalau kalian bakal mendapatkan cerita yang bagus dan berkesan dari Monster Hunter.

Untuk menyesuaikan pasar, sutradara Paul W. S. Anderson memutuskan untuk enggak benar-benar menjiplak kisah yang ada di game Monster Hunter. Dengan perhitungan agar film ini ramah buat penonton yang enggak pernah main gamenya, Anderson memberikan “sentuhan” Amerika Serikat ke plot filmnya. Alhasil, film ini akhirnya berkisah tentang sekelompok tentara Amerika Serikat yang terdampar di dunia lain.

Film live action game yang menyimpang dari kisah gamenya memang bukan hal yang baru di Hollywood. Masalah cerita film yang berbeda dengan cerita game mungkin bisa saja diterima oleh penggemar gamenya, asal filmnya mampu menyajikan plot yang menarik dan berkesan. Sayangnya, Monster Hunter gagal menyajikan hal tersebut kepada penggemar maupun kepada penonton yang bukan penggemar gamenya.

Film fantasi saja pada dasarnya memang menyajikan banyak hal yang enggak masuk akal. Namun, bukan berarti Anderson, yang juga menjadi penulis naskah Monster Hunter, merasa sah-sah saja untuk menyajikan jalan cerita yang lebih enggak masuk akal daripada para monster yang muncul di film ini. Plot cerita film ini bisa dibilang begitu lemah dan hanya mengandalkan aksi Milla Jovovich melawan para monster.

Via Istimewa

Saking terlalu fokus pada aksi Jovovich sebagai Natalie Artemis dalam melawan monster, ada beberapa plot yang kurang dikembangkan dengan baik. Yang cukup disayangkan, penceritaan tentang asal-usul portal dibuat terlalu singkat dan terkesan buru-buru. Padahal, portal itulah yang membawa Artemis dan teman-temannya terperangkap di dunia penuh monster.

Selain itu, keberadaan para kelompok pemburu di dunia penuh monster tersebut kurang dijelaskan dengan baik. Penggemar gamenya mungkin bisa langsung mengerti saja dengan maksud eksistensi mereka. Sayangnya, motivasi keberadaan para pemburu tersebut rasanya kurang jelas buat para penonton yang bukan penggemar gamenya.

Yang lebih enggak masuk akal lagi, bagaimana bisa sang pemimpin pemburu yang diperankan oleh Ron Perlman sangat lancar dalam berbahasa Inggris? Benar, ada manusia dari dunia Artemis yang lebih dulu masuk ke dunia monster jauh sebelum Artemis. Namun, bagaimana bisa sang pemimpin mempertahankan bahasa Inggrisnya yang begitu sempurna padahal hanya dia satu-satunya yang bisa berbahasa Inggris di kelompoknya?

Plot Monster Hunter yang buruk juga semakin diperparah dengan dialognya yang terkesan cheesy dan asal jadi. Ada satu kalimat yang sering banget diucapkan di sepanjang film, yaitu “What the hell is that?”. Kalau lagi iseng, kalian mungkin bisa mengisi waktu dengan menghitung berapa banyak kalimat “What the hell is that?” yang terucap di sepanjang Monster Hunter.

Artemis, Wanita Tangguh yang Enggak Terkalahkan

Via Istimewa

Monster Hunter menjadi film kelima kolaborasi antara pasangan suami-istri Paul W. S. Anderson dan Milla Jovovich. Sebelumnya, sutradara dan aktris tersebut telah berkolaborasi di empat film Resident Evil. Buat kalian yang telah menonton seri film Resident Evil, kalian pastinya tahu bagaimana Jovovich menjadi karakter yang begitu badass di seri film tersebut.

Seperti Resident Evil, karakter Jovovich di Monster Hunter, yaitu Artemis, juga dibuat enggak kalah badass. Sebagai karakter utama, rasanya enggak heran jika Artemis dibuat kuat dan menjadi pahlawan utama di film ini. Namun, tingkat kekuatan Artemis di film ini bisa dibilang enggak masuk akal dan terkesan seperti superhero.

Artemis diceritakan sebagai satu-satunya karakter yang bertahan hidup di kelompoknya. Plot tersebut tentunya wajar untuk karakter utama. Namun yang cukup bikin melongo di film ini adalah bagaimana Artemis yang terlihat sulit untuk dikalahkan. Bayangkan, di saat Artemis cedera, keracunan, dehidrasi, dan kelelahan, dia masih sempat-sempatnya mampu adu jotos secara intens dengan Hunter, karakter yang diperankan oleh Tony Jaa.

Via Istimewa

Bahkan, para pemburu yang seumur hidupnya tinggal di dunia penuh monster saja mampu dilampaui begitu saja oleh Artemis. Dengan modal terjebak beberapa hari, Artemis mampu lebih andal dalam menghadapi monster dibandingkan oleh para pemburu lainnya. Artemis seakan-akan dibuat sebagai seorang mesias yang ditakdirkan untuk mengalahkan para monster ganas.

Penggambaran tokoh Artemis yang begitu kuat mungkin saja merupakan tanda cinta Anderson yang ingin membuat istrinya terlihat badass. Namun, Anderson lupa bahwa Artemis adalah manusia biasa yang sama sekali enggak punya kekuatan super. Dia tetap memaksakan berbagai hal enggak masuk akal untuk Artemis, termasuk mampu bertahan hidup seorang diri saat pesawat yang ditumpanginya jatuh dari ketinggian yang enggak main-main!

Bukti bahwa Paul W. S. Anderson Belum Belajar dari Resident Evil

Via Istimewa

Enggak bisa dimungkiri bahwa Resident Evil termasuk sebagai salah satu film live action game yang sukses secara pendapatan. Seri film Resident Evil yang dibangun oleh sutradara Paul W. S. Anderson bahkan berkembang hingga tujuh film, loh. Walau sukses secara pendapatan, seri film Resident Evil sebenarnya cukup mengecewakan bagi penggemar gamenya.

Seri film Resident Evil bisa dibilang enggak setia dengan kisah orisinal yang ada di gamenya. Ditambah lagi, Anderson memilih menciptakan karakter baru yang diperankan oleh Milla Jovovich sebagai karakter utama di seri film Resident Evil. Berbagai karakter utama yang ada di gamenya hanya dibuat sebagai pemanis di filmnya.

Monster Hunter bisa dibilang menjadi bukti bahwa Anderson masih enggak peduli dengan gamer. Bukannya menebus kekecewaan gamer di Resident Evil, Anderson malah membuat Monster Hunter dengan format yang enggak jauh berbeda dari Resident Evil. Bahkan sebelum filmnya dirilis, banyak penggemar yang sudah kepalang dibuat kecewa saat video teaser pertama Monster Hunter dirilis.

Mulai dari keberadaan tentara Amerika Serikat, peradaban modern, dan konsep berpindah ke dunia lain, semua itu jelas saja bertentangan dengan gamenya. Itulah sebabnya, penggemar kepalang dibuat kecewa mulai dari kemunculan teaser Monster Hunter. Satu-satunya yang setia dengan gamenya adalah penggambaran monsternya yang cukup sesuai dengan game. Namun, apalah arti monster yang akurat jika jalan ceritanya saja sudah mengecewakan.

***

Cukup disayangkan bahwa Monster Hunter malah menambah daftar film live action game yang mengecewakan. Sutradara Paul W. S. Anderson tampaknya harus lebih berhati-hati lagi jika dia nantinya kembali berencana untuk menggarap film live action game lainnya.

Penasaran dengan filmnya? Kalian bisa menonton Monster Hunter di bioskop yang telah dibuka di daerah kalian. Kalau kalian sudah nonton film ini, jangan lupa tulis penilaian kalian di kolom review yang ada di bagian atas artikel ini, ya!

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.