*(SPOILER ALERT) Artikel ini sedikit mengandung bocoran film Halloween Kills yang mungkin mengganggu buat kalian yang belum nonton.
Film Halloween Kills menjadi salah satu sajian horor slasher yang bisa kamu tonton di bioskop pada bulannya Halloween ini. Tayang mulai 20 Oktober 2021, film ke-12 seri horor populer ini kembali sajikan kebrutalan Michael Myers, sosok psikopat bertopeng.
Berlatar beberapa menit setelah film sebelumnya, yakni Halloween (2018), Michael Myers nyatanya belum tewas meski sudah dikurung api oleh Laurie Strode dalam bunker di ruang bawah tanahnya. Michael kembali memburu Laurie dan siapa pun yang menghalanginya.
Laurie yang tengah sekarat akibat sayatan pisau Michael pun dilarikan ke rumah sakit bersama dengan anaknya bernama Karen dan cucunya, Allyson. Di sisi lain, malam Halloween di kota Haddonfield itu pun kembali chaos berkat bangkitnya Michael. Lalu, berhasilkah Michael memburu Laurie? Mari simak review KINCIR di bawah ini.
Review dan Sinopsis Film Halloween Kills
Kebrutalan Michael Myers yang Bikin Bergidik Ngeri
Meski tayangnya berjarak tiga tahun dari sekuel sebelumnya, latar film ini masih pada malam yang sama pada film Halloween (2018). Masih disutradarai oleh David Gordon Green, Halloween Kills kembali sajikan berbagai adegan sadis yang bikin penonton ngilu dan bergidik ngeri.
Cara Michael Myers membunuh dan menyelinap masih sama. Jump scare yang dihadirkan pun masih konsisten. Bahkan, sejak menit awal pun sudah disajikan pembantaian Michael ke para pemadam kebakaran yang siap berikan teror sepanjang film.
Namun, film ini hanya kuat di babak awal. Di tengah, ketika sutradara menyajikan berbagai flashback dengan para karakter lama yang muncul, rasanya terlalu lama. Bahkan, ketika kamu menyadari sampai akhir film bahwa enggak ada adegan satu layar antara Michael Myers dan Laurie Strode, mungkin kamu akan sedikit kecewa.
Bisa jadi, film ini memang dimaksudkan sebagai pelengkap cerita sampai sekuel terakhirnya, Halloween Ends pada 2022. Kabarnya, seri ke-13 tersebut juga akan menjawab semua misteri tentang Michael Myers dan berlatar pada malam yang sama dengan Halloween Kills.
Flashback Seri Halloween yang Hadirkan Perasaan Nostalgia
Salah satu hal yang KINCIR suka adalah sajian flashback pada seri sebelumnya, bahkan dari film pertamanya, Halloween (1978). Saat sutradara menjelaskan apa yang terjadi dengan Michael di tahun 1970-an, memunculkan rasa nostalgia dan mengingatkan kembali film-film sebelumnya, seperti pembunuhan pertamanya di malam Halloween dan hadirnya Dr. Loomis.
Para pemain film-film jadulnya, seperti Jamie Lee Curtis, Charles Cyphers, Kyle Richards, Nancy Stephens, dan Nick Castle semuanya kembali untuk sekuel ini. Ada juga karakter Tommy Doyle dan Lonnie Elam meski diperankan kembali oleh aktor baru, yakni Anthony Michael Hall dan Robert Longstreet.
Oh ya, untuk Jamie Lee Curtis, dia mengulangi perannya sebagai Laurie Strode untuk keenam kalinya. Dengan peran itu, dia melampaui Donald Pleasence (Dr. Loomis) sebagai penampilan terbanyak dalam seri ini.
Banyak referensi dari film-film sekuel sebelumnya. Misalnya, premis warga Haddonfield yang bersatu melawan Michael Myers mirip dengan grup bartender Vigilante Militia yang juga melawannya untuk melindungi Jamie Lloyd di Halloween 4: The Return of Michael Myers (1988).
Kemudian, saat Michael membunuh salah satu korbannya dengan menusuk matanya dengan pisau, mengacu pada Halloween II (1981), di mana dia membunuh Dr. Mixter dengan jarum suntik ke mata.
Ada juga saat Michael menjebak Marion dan yang lainnya di dalam mobil. Dia memecahkan kaca jendela penumpang dengan cara yang sama seperti ketika dia menyerang Marion di film Halloween pada 1978. Lalu, adegan ikonis Michael menangkap kepala korban dari kaca pintu dan adegan keluar dari lemari di lorong tangga juga kembali ditampilkan.
Oh ya, ada juga teori penggemar yang terjawab dalam film ini. Teori bahwa Frank Hawkins adalah salah satu mantan suami yang disebutkan Laurie di Halloween (2018). Terjawab di film ini ketika adegan Laurie dan Frank yang saling berbagi cerita tentang bagaimana mereka berciuman pada suatu malam, tetapi tidak ada hal lain yang terjadi.
Nah, kalau secara timeline, Halloween Kills ini memang hanya nyambung pada beberapa film, yaitu Halloween (1978), Halloween (2018), dan diikuti oleh Halloween Ends (2022).
Menariknya lagi, ada angka cantik yang menghiasi waralaba ini. Halloween (2018) dirilis 40 tahun setelah Halloween (1978). Halloween Kills (2021) dirilis 40 tahun setelah Halloween II (1981). Lalu, Halloween Ends (2022) akan dirilis 40 tahun setelah Halloween III: Season of the Witch (1982).
Michael Myers yang Immortal
Adegan flashback-nya memang hampir mewarnai film ini. Bisa jadi tujuannya memang untuk mengingatkan kembali sosok Michael Myers sebagai psikopat bertopeng yang legendaris, sekaligus building character-nya yang immortal tersebut.
Nah, bicara soal immortal, dalam film ini hanya dijelaskan tersirat, kenapa Michael enggak bisa mati, walaupun sudah ditembak jantungnya, ditusuk pakai garpu taman, bahkan ditusuk pakai pisau. Laurie hanya mengatakan bahwa Michael enggak bisa mati, karena kekuatan jahat dalam jiwanya terus berkembang seiring dengan membunuh siapapun yang ada di depannya.
Kalau ditilik lebih jauh, ini berhubungan dengan Cult of Thorn yang memberi pengaruh pada Michael. Cult of Thorn telah ada selama ribuan tahun, dan untuk melestarikannya, sekte ini menempatkan Curse of Thorn pada seorang anak yang kemudian dipaksa untuk membunuh seluruh keluarga mereka pada malam Halloween. Ini ada dalam film Halloween 6: The Curse of Michael Myers (1995).
Ini berhubungan dengan Michael Myers yang seakan mendengar suara di dalam kepalanya untuk menyuruhnya melakukan hal-hal jahat, karena dia secara supranatural berkehendak jadi boneka pemujaan. Makin banyak dia membunuh, makin kuat jiwanya.
Namun, ada juga teori kalau Michael bukan boneka. Jiwanya benar-benar dilingkupi oleh pure evil power, seperti yang diungkapkan Laurie di film ini.
Sebenarnya, perspektif bahwa Michael dilingkupi kekuatan supranatural telah dihapus sejak Halloween H20: 20 Years Later (1998) tayang, saat itu Michael dikenal sebagai mesin pembunuh karena dendamnya.
Akan tetapi, rasanya kurang masuk akal jika kelakuan Michael membunuh hanya karena dendam –mengingat dia membunuh siapa saja yang ada di depannya dengan sadis. Elemen supranatural mengenai sekte tersebut bisa jadi jawaban kenapa dia enggak bisa mati.
Repetitif dan Kurang Berkesan
Banyaknya adegan yang tertebak, membuat film ini terasa kurang istimewa. Namun, bukan berarti tak layak tonton. Kamu masih bisa enjoy nonton film ini, kok. Apalagi buat yang baru pertama kali nonton, rasanya akan penasaran bagaimana nasib Michael di film terakhirnya nanti.
Lihat saja Audience Score di Rotten Tomatoes dengan Tomatometer (dari kritikus) yang beda jauh angkanya. Ini bisa jadi pertimbangan kalau Halloween Kills masih jadi film yang ditunggu dan bikin penasaran penonton.
Masih sajikan jump scare yang klise, film ini jadi kurang berkesan alias mudah dilupakan. Meski begitu, film ini juga menyadarkan penonton mengenai sisi monster yang ada dalam diri manusia. Jiwa evil dalam diri Michael memang jauh lebih sadis, tapi bukan berarti kita punya hati yang bersih dan merasa berhak menghakimi orang lain.
***
Film Halloween Kills sudah tayang di bioskop Indonesia mulai 20 Oktober 2021. Buat kamu yang butuh asupan tontonan lebih thriller dari Don’t Breathe 2 (2021), ini bisa jadi pilihan. Nah, buat kamu yang mau dan akan nonton, seberapa antusias dengan film ini?