*(SPOILER ALERT) Artikel ini mengandung sedikit bocoran film yang semoga saja enggak mengganggu buat kalian, ya.
Kemampuan berbicara bisa jadi sebuah senjata mematikan. Kalian bisa saja bikin orang jadi terinspirasi atau bikin diri sendiri jadi kaya raya. Sebuah rangkuman singkat dari film karya sutradara pemenang Oscar, Bill Condon, berjudul The Good Liar yang tayang mulai 27 November. Apa yang film ini jual? Kata-kata dan kebohongan.
Jujur, enggak ada yang spesial dari film yang dibintangi oleh Ian McKellen (X-Men dan The Lord of the Rings), Hellen Mirren (The Queen), dan Russell Tovey (The Pass). Menontonnya akan tetap bikin kalian terkesima. Abis itu, sirna enggak tersisa.
Memang apa bagus dan buruknya film The Good Liar? Simak review-nya di bawah ini!
Sebuah Cerita yang Enggak Ketebak
Bisa dibilang, judul film ini layaknya sebuah judul artikel di koran kuning yang gamblang dan bisa ditebak. The Good Liar atau “pembohong ulung” pasti semua tahu. Ada orang suka bohong. Terus, yang dibohongin, percaya aja. Begitu berulang-ulang sampai ketahuan dia bohong.
Jadi males nonton? Jangan dulu. Film ini tetap bikin penasaran kebohongan apa yang dibuat dan atas dasar apa. Paling penting, bagaimana kebohongan itu terungkap. Mau enggak mau, kalian harus nunggu sampai film habis, bukan?
Film ini bercerita tentang cowok paruh baya bernama Roy Courtnay (Ian McKellen) yang mencoba peruntungan dating online. Di dunia maya, dia pun bertemu dengan Betty McLeish (Hellen Mirren). Baik Roy maupun Betty sama-sama menyembunyikan identitas aslinya, bahkan beberapa kebiasaan buruk mereka.
Pertemuan mereka berdua pun membawa kepada pertemuan-pertemuan selanjutnya. Roy dan Betty layaknya sepasang sejoli yang dipertemukan oleh takdir. Film ini pun bisa membawa kalian percaya bahwa sebernarnya ada perasaan cinta yang tumbuh dari pertemuan-pertemuan tersebut. Biarpun mereka sudah saling jujur dalam satu-dua hal, tetap ada perkara besar yang tersembunyi dan baru bisa kalian tahu di akhir cerita.
Setting Film yang Keren
Satu hal yang akan dibicarakan oleh orang yang sudah makan asam garam puluhan tahun lebih adalah masa lalu. Tepat! Kalian juga akan dibawa kepada masa lalu dari dua karakter utama dalam film ini. Roy punya porsi yang cukup banyak menceritakan masa lalunya. Betty hanya sebagian kecil untuk mengungkap semua kebenaran yang ada.
Menarik cerita ke masa lalu bisa jadi sebuah aksi yang sungguh berani dari sebuah film. Film The Good Liar malah kembali ke masa perang di Jerman. Hasilnya? Sedikit membosankan.
Akan tetapi, tetap ada hal yang perlu diacungi jempol. Rumah dan bangunan tua yang dipakai di dalam film punya makna dari semua cerita. Ada dua bangunan yang dibuat dengan dua latar berbeda dan tampil keren.
Isinya Dialog yang Mengalir
Tembak-tembakannya? Ada. Berantem? Ada. Tegang-tegang? Ada. Namun, semuanya dalam porsi yang sangat sedikit. Sisanya, kalian akan disuguhkan dengan dialog panjang, lembut, meyakinkan, dan mengalir layaknya air sungai di pegunungan.
Hellen Mirren mengisi peran yang sangat apik dalam film ini. Dia bisa bikin kalian percaya kalau dia bicara jujur. Ian McKellen mungkin enggak terlalu sempurna, tapi tetap pas saat beradu akting dengan si peraih penghargaan Oscar “Best Actress”. Ya, dua aktor ini tampil ‘nyebelin’.
Para aktor pendukung pun sepertinya enggak punya peran banyak di dalam film ini. Semua porsi diambil oleh dua aktor utama dan hal itu juga sudah cukup bikin kalian terkesan.
***
Penasaran buat nonton langsung filmnya di bioskop? Film ini tayang di bioskop Indonesia pada 27 November 2019. Bukan sebuah ide buruk, kok, meluangkan waktu kalian buat datang ke bioskop dan milih film ini. Kalau udah nonton, bagikan pendapat kalian di kotak review yang ada di awal artikel ini, ya.
Jangan lupa juga ikutin KINCIR terus untuk dapat review film-film lain yang tayang di bioskop Indonesia. Jadi, film apa yang paling kalian tunggu sekarang?