*(SPOILER ALERT) Artikel ini mengandung sedikit bocoran film yang semoga saja enggak mengganggu buat kalian, ya.
Setelah sukses menjadi Genie dalam Aladdin (2019), Will Smith kembali beraksi dalam film berjudul Gemini Man (2019). Film bergenre aksi dan fiksi ilmiah ini mengangkat cerita tentang pembunuh bayaran Henry Brogan yang ingin pensiun dari pekerjaannya.
Dianggap keahliannya merupakan hal yang langka, maka badan pemerintahan tempat dia bekerja akhirnya membuat proyek “Gemini” untuk mengkloning Brogan ke usia yang lebih muda dan sempurna. Hal tersebut dilakukan tanpa sepengetahuan Brogan.
Dianggap akan membuat kekacauan jika Brogan mengetahui dirinya digandakan. Maka pihak pemerintahan akhirnya menugaskan salah satu proyeknya bernama Junior untuk memburu dan membunuh Brogan. Apa yang terjadi dengan Will Smith saat dia harus melawan dirinya sendiri? Yuk, simak ulasan KINCIR di bawah ini!
Pengalaman Nonton Menakjubkan Walau Alur Monoton
Saat awal nonton Gemini Man, kalian akan disajikan kemampuan tembak yang sangat mumpuni dari Henry Brogan (Will Smith). Kemampuan yang dia miliki itulah yang akan membawa dia bertualang untuk mencari jawaban tentang dirinya.
Kenyataannya, adegan aksi lebih menonjol daripada fiksi ilmiah. Alur yang dibangun dalam film ini juga monoton walaupun ada sedikit plot twist yang terjadi di adegan-adegan terakhir film ini. Bagian akhirnya juga terasa antiklimaks apalagi buat kalian yang enggak suka sama film aksi yang kebanyakan drama.
Pengalaman menonton dengan efek 3D+ bisa jadi salah satu cara menyelamatkanGemini Man dari plotnya yang klise. Kalau kalian pernah menonton The Hobbit: An Unexpected Journey (2012) dalam format 3D+, kalian juga akan meresakan pengalaman yang sama.
Dengan efek 3D kalian akan disuguhkan ketajaman gambar yang lebih bagus dan kecepatan adegan yang lebih dari film-film normal lainnya. Gemini Man menyajikan kecepatan 60 frame per detik (pfs) membuat kalian terasa seperti masuk ke dalam film.
Sinematografi yang Estetis
Sutradara Ang Lee memang sudah enggak bisa diragukan lagi terkait dengan sinematografi dalam film-filmnya. Terbukti saat film yang dia garap Life of Pi (2012) berhasil memenangkan kategori “Best Achievement in Cinematography” Academy Awards 2013. Pada Gemini Man, Ang Lee juga enggak main-main dengan visualisasinya.
Kalian akan diajak menyaksikan eksotisme wilayah Cartagena yang ada di Colombia saat Brogan dan Zakarweski bersembunyi dari Junior. Di sana juga terjadi pertarungan sengit antara Brogan dan Junior. Meskipun banyak baku hantam dan adegan tembak-menembak, tapi keindahan kota Cartagena yang penuh dengan mural berbagai warna lumayan menyita perhatian.
Enggak hanya Cartagena, mata kalian juga akan dimanjakan dengan keindahan bangunan-bangunan bergaya kuno yang ada di Budapest, Hungaria. Visual efek yang dihadirkan oleh Weta Digital dan diawasi oleh Bill Westenhofer mampu membuat kalian betah berlama-lama menonton Gemini Man.
Untuk scoring yang dimunculkan juga enggak ada yang spesial selayaknya film aksi yang penuh dengan suara tembakan, ledakan dan musik pengiring pun terasa biasa saja.
Teknologi “De Aging” yang Jadi Juaranya
Film yang sudah direncanakan kurang lebih dari 22 tahun lalu akhirnya dapat direalisasikan. Belum tersedianya teknologi yang mumpuni untuk memberikan visualisasi yang baik dalam bentuk CGI adalah salah satu kendala yang dihadapi Gemini Man.
CGI untuk film besutan Ang Lee ini patut diacungi jempol karena terlihat sangat halus dan rapi. Apalagi teknologi “De Aging” yang menjadi keunggulan Gemini Man. Efek yang disajikan dalam membuat Will Smith terlihat lebih muda sangat nyata, sehingga kalian akan mengira ada dua aktor yang memainkan peran tersebut.
Meskipun sepanjang film CGI terlihat sangat halus dan rapi, tapi di beberapa bagian masih terlihat CGI yang terputus-putus. Hal tersebut menegaskan teknologi secanggih apapun belum ada yang bisa menggantikan manusia.
Will Smith yang Kembali ke Genre Aksi
Terkenal dengan film-film aksi yang melambungkan namanya seperti I am Legend (2007), Hancock (2008), hingga Men in Black, membuatnya enggak terlalu kaku untuk memerankan Henry Brogan di Gemini Man.
Saat menyaksikan Gemini Man kalian akan disuguhkan akting Will Smith yang masih berada di taraf aman. Enggak ada yang spesial dari akting lelaki berusia 51 tahun yang terlihat masih bugar ini.
Smith muda malah kurang terasa dinamika emosinya. Smith enggak bisa mengantarkan perasaan sedih dan emosi dari sebuah hasil kloning yang baru mengetahui kenyataan bahwa selama ini dia dibohongi oleh orang yang selama ini dianggap ayah.
Mary Elizabeth Winstead menjadi Danny Zakarweski seorang agen yang awalnya diminta mengawasi Brogan. Pada akhirnya, terjebak bersama Brogan dalam pengejaran menemukan kebenaran. Winstead yang juga tergabung dalam film Birds of Prey (2020) menampilkan kemampuan akting yang cukup baik.
Walaupun dalam Gemini Man yang bersinar adalah Benedict Wong (Doctor Strange). Berperan sebagai Baron teman lama Brogan, Wong memberi humor-humor yang mampu memberi warna pada film ini. Aktingnya lumayan menghibur dalam sebuah film aksi yang padat dengan adegan kejar-kejaran ini.
***
Secara keseluruhan Gemini Man masih bisa KINCIR rekomendasikan untuk ditonton pada akhir pekan. Lebih keren jika kalian nonton dalam format 3D+ kalian akan mendapatkan visualisasi yang mumpuni dan menghibur.
Film dengan kategori usia di atas 13 tahun ini mulai tayang di bioskop pada 3 Oktober 2019. Buat yang udah nonton, jangan lupa kasih bintang dan review kalian di bagian atas artikel KINCIR ini, ya.