*(SPOILER ALERT) Artikel ini mengandung sedikit bocoran yang semoga saja enggak mengganggu buat kalian, ya.
Sebagai proyek film dengan bujet fantastis yang mencapai 70 miliar rupiah, wajar saja jika Foxtrot Six berambisi untuk meraih penonton masif dalam masa penayangannya. Impian ini tampaknya berhasil dicapai oleh film besutan Randy Korompis ini. Dalam empat hari perdana menghiasi layar lebar, Foxtrot Six sukses menjadi jawara Box Office Indonesia.
Dengan modal besar yang dilimpahkan ke film aksi ini, enggak heran kalau banyak deretan bintang papan atas Indonesia yang bergabung, sebut saja Oka Antara, Rio Dewanto, Chicco Jericho, Arifin Putra, serta Julie Estelle. Apa yang membuat Foxtrot Six begitu digemari? Pada kesempatan kali ini, KINCIR coba mengulas kelebihan serta kekurangan dari Foxtrot Six. Yuk, langsung aja simak bahasannya di bawah.
Indonesia Menjadi Negara Superpower, namun Rakyat Sengsara
Di masa yang enggak jauh dari sekarang, Indonesia diceritakan menjadi negara superpower berkat kekuatan pangan yang masih bisa bertahan di tengah krisis makanan. Sayangnya, naiknya derajat Indonesia di mata dunia Internasional enggak dirasakan oleh rakyat kecil, mereka masih merasakan perihnya menahan rasa lapar.
Pundi yang masuk ke Indonesia hanya bisa dirasakan oleh segelintir orang, terutama partai PIRANAS, yang menguasai sebagian besar pemerintahan Indonesia. Hal ini menyebabkan munculnya reaksi pemberontakan di berbagai daerah yang digerakkan oleh THE REFORM.
Angga (Oka Antara) memiliki ide untuk bisa meredam amarah rakyat sipil. Setelah berkonsultasi dengan petinggi PIRANAS, anggota dewan yang satu ini akhirnya mendapatkan persetujuan. Ketika sedang menjalankan misi, Angga diculik oleh THE REFORM. Saat diinterogasi, Angga dipertemukan kembali dengan cinta masa lalunya, yaitu Sari (Julie Estelle).
Sejak pertemuan dengan Sari, Angga berubah pikiran dan turut serta dalam perjuangan THE REFORM untuk memperoleh keadilan. Dalam melaksanakan impiannya ini, Angga merekrut kawan lamanya di Angkatan Bersenjata. Mereka adalah Oggi (Verdi Solaiman), Bara (Rio Dewanto), Tino (Arifin Putra), dan Ethan (Mike Lewis). Dibantu oleh Spec (Chicco Jericho), sosok misterius yang mengawal perjuangan THE REFORM dari kegelapan, enam jagoan ini memulai misi mereka untuk mengakhiri tirani.
Level Badass yang Intens
Setelah menyaksikan Foxtrot Six, kalian akan seperti disajikan tontonan ala Hollywood. Efek ini enggak terlepas dari dukungan yang diberikan oleh Mario Kassar sebagai Produser Eksekutif. Dalam kancah perfilman Hollywood, Kassar sempat tergabung dalam beberapa film Box Office, seperti Terminator 3: Rise of the Machines, Basic Instinct 2, dan Rambo.
Hasilnya, kalian akan dimanjakan dengan adegan baku hantam yang memacu adrenalin. Enggak cuma pertarungan biasa, semuanya tersusun rapi menjadi sebuah koreografi yang apik. Menggandeng Uwais Team, tim stunt bentukan Iko Uwais, enggak heran kalau adegan aksi di Foxtrot Six tampil begitu memesona sekaligus menegangkan. Dibalut kemasan CGI yang digarap rapi, semakin memberikan efek menonton yang berkesan.
Sedikit informasi, Iko Uwais rencananya ikut bergabung di film besutan Randy Korompis ini, namun karena jadwal syuting Foxtrot Six berbenturan dengan agenda dari pemeran Rama di film The Raid ini.
Bertabur Bintang, namun Kurang ‘Dahsyat’
Seperti yang udah kalian lihat di trailer, banyak bintang yang tergabung dan ikut meramaikan film ini. Penuh aksi seru nan menegangkan, serta tampilan ala Hollywood, menjadi beberapa nilai jual utama dari Foxtrot Six. Di samping semua keunggulan dari film aksi satu ini, ada hal yang terasa kurang mengena ketika credit title bergulir, yaitu kurangnya efek emosional.
Dari awal sampai menjelang akhir, alur cerita berjalan dengan cepat, hal ini memang sedikit lumrah dalam film dengan genre aksi. Sayangnya, kalian kurang diberikan waktu untuk bisa memiliki kedekatan dengan karakter yang ada. Semuanya difokuskan kepada misi utama, yaitu menjatuhkan kuasa PIRANAS dan mengembalikan kedaulatan rakyat.
Bukan cuma karakter yang kurang ‘dekat’ dengan penonton, interaksi antar jagoan di Foxtrot Six juga belum berhasil memberikan dampak yang dahsyat. Drama percintaan antara Angga dan Sari yang coba dibangun, terasa hanya menjadi selipan saat enggak ada aksi yang tersaji.
***
Jaminan aksi yang memacu adrenalin, cukup menjadi alasan bagi KINCIR untuk merekomendasikan film ini buat kalian nikmati. Jadi tunggu apalagi? Segera tonton Foxtrot Six di bioskop kesayangan kalian. Setelah nonton, jangan lupa untuk isi ulasan versi kalian, ya.