*Spoiler Alert: Artikel ini mengandung sedikit bocoran film yang bisa aja mengganggu buat lo yang belum nonton.

Cerita: 7 | Penokohan: 7 | Visual: 8 | Sound Effect/Scoring: 7 | Penyutradaraan: 7 | Nilai Akhir: 7,2/10

Film layar lebar tentang superhero yang berbentuk animasi bisa dibilang jarang. Makanya, pas DC Entertainment berencana bikin film animasi superheronya, disambut baik oleh penggemarnya. Bersama Warner Bros. Animation, mereka menepati janjinya dengan film Teen Titans Go! To the Movies.

Sinopsis: Bercerita tentang tim superhero remaja yang putus asa soal kepopulerannya dibandingkan superhero DC favorit. Mereka ingin diakui dunia dan terobsesi untuk dibikin film solonya, seperti Superman atau Batman. Makanya, mereka membuktikan dengan aksi-aksinya melawan musuh besar.

FYI, film animasi superhero ini menjadi film animasi kedua yang digarap Warner Bros setelah 25 tahun berlalu. Sebelumnya, Warner Bros menggarap film Batman: Mask of the Phantasm (1993). Sejak promonya dirilis pada awal tahun, film animasi DC ini terlihat menjanjikan. Apalagi, buat para penggemar  DC untuk mengenalkan superhero favoritnya kepada anak-anaknya.

Cerita yang disuguhkan memang sederhana. Enggak jauh berbeda dengan film animasi lainnya yang premisnya soal pembuktian, adu domba, dan kesatuan. Namanya juga film anak-anak, DC enggak mungkin memberi materi berat.

Baca juga Film-film Animasi Wajib Tonton Tahun Ini.

Film superhero yang tanpa intrik, layaknya sayur tanpa garam. Begitu juga dengan film Teen Titans Go! To the Movies ini. Film animasi ini enggak terlihat menceritakan kisah lanjutan dari serialnya. Namun, enggak benar-benar lepas dari serialnya juga. Ceritanya masih seputar bersenang-senang dan penyelamatan dunia.

Teen Titans Go! To the Movies bisa dibilang jadi terobosan barunya DC. Soalnya, film ini menghadirkan nuansa keceriaan layaknya kartun di Minggu pagi. Enggak ada nuansa gelap dan kelam yang biasa hadir di film-film DC.

Kepoin juga 6 Film Animasi yang Enggak Cocok Ditonton Anak-anak.

Enggak ketinggalan soal lelucon yang dihadirkan. Sebagian besar dialog-dialog yang diucapkan para pemain berunsur satir. Saking satirnya, sampai-sampai memiliki makna yang dekat dengan keseharian lo. Yap, lo akan dibikin ketawa sekaligus sadar.

Walaupun hanya animasi, film ini enggak terlepas dari semesta DC di komik maupun di filmnya. Banyak cameo yang menarik perhatian. Terutama, banyaknya karakter DC favorit yang hadir. Meski menit tampilnya enggak lama, lo masih bisa mengenali mereka.

Kalau lo tau candaan Deadpool-nya Marvel, lo bakal ngeh kalau film Teen Titans Go! To the Movies ini punya candaan yang mirip. Semua budaya pop bisa jadi candaan. Hal itu kembali membuktikan bahwa DC bisa renyah dan keluar dari “zona gelap”.

Karakter utama film ini yaitu lima superhero remaja yang terdiri dari Robin, Raven, Starfire, Cyborg, dan Beast Boy. Meski kelimanya suka bermain-main, mereka juga bisa berperan serius. Aktor Scott Menville menyuarakan karakter Robin yang gesit. Lalu, Khary Payton menyuarakan Cyborg semirip mungkin.

Aktis Tara Strong menjadi pengisi suara Raven yang serak-serak seksi. Lalu, ada Greg Cipes sebagai pengisi suara Beast Boy yang menggemaskan. Enggak lupa, ada Kristen Bell sebagai Jade Wilson dan cameo Stan Lee yang disuarakan oleh Stan Lee sendiri.

Ternyata, Stan Lee Muncul sebagai Cameo di Film DC.

Visual yang menarik benar-benar bikin film Teen Titans Go! To the Movies ramah anak. Visual ala Cartoon Network ini memang terlalu biasa. Namun, enggak biasa buat ditonton di layar lebar. Pemilihan warna yang komik abis, bikin film ini bernuansa keceriaan.

Soal efek suara, film ini enggak mengecewakan. Malah, jadi kelebihan tersendiri. Meski, animasi ini layaknya kartun di Minggu pagi, scoring yang didengarkan hampir masuk ke standar layar lebar.  Bisa jadi, bakal beda kalau lo nontonnya di layar kaca dengan suara seadanya.

Film ini digarap oleh Aaron Horvath dan Peter Rida Michail. Segala usaha mereka untuk bikin film animasi ini patut kita hargai. Meski hampir sempurna, mereka bisa menampilkan karya DC yang keluar dari zona nyaman.

Baca juga 7 Serial Anime Superhero yang Dikenang Sepanjang Masa.

Sayangnya, Horvart dan Michail terlihat agak kebingungan dalam memasukkan unsur-unsur cerita. Komedi, konflik, dan intrik seakan enggak memiliki porsi yang adil. Satu sisi, kita pengen film animasi ini menyenangkan, tapi justru komedi yang ditampilkan terlalu lama. Di sisi lain, kita pengen film ini penuh adegan laga layaknya film superhero kebanyakan, sayangnya enggak bisa memenuhi. Bisa jadi, pertimbangan porsi ini juga berkaitan dengan rating semua umur alias penonton anak-anak.

Film berdurasi 93 menit ini bisa lo jadikan film ini sebagai ajang family time di akhir pekan. Lo boleh ngakak tiap komedinya, tapi jangan sampai ganggu penonton lain. Film ini udah bisa lo nikmati mulai 27 Juli 2018. Yuk, tonton film sesuai umur!