Sound of Freedom

Review Film Sound of Freedom (2023)

Sound of Freedom
Genre
  • thriller
Actors
  • Bill Camp
  • Eduardo Verastegui
  • Jim Caviezel
  • Mira Sorvino
Director
  • Alejandro Monteverde
Release Date
  • 24 January 2024
Sound of Freedom
Rating
4 / 5

*Spoiler Alert: Review film Sound of Freedom mengandung bocoran yang bisa saja mengganggu kamu yang belum menonton.

Kamu yang pernah menonton The Passion of the Christ (2004) seharusnya enggak asing dengan Jim Caviezel, aktor yang memerankan Yesus di film tersebut. Kini, kamu bisa kembali menyaksikan aktingnya Caviezel di film terbarunya yang berjudul Sound of Freedom. Fakta menariknya, Sound of Freedom diadaptasi dari kisah hidupnya Tim Ballard, pendiri organisasi anti perdagangan seks bernama Operation Underground Railroad (O.U.R.).

Nah, Caviezel memerankan Tim Ballard di film ini. Selain Caviezel, Sound of Freedom juga dibintangi oleh Mira Sorvino, Bill Camp, Eduardo Verastegui, Javier Godino, dan aktor lainnya. Film ini digarap oleh Alejandro Monteverde, sosok yang sebelumnya pernah menyutradarai Bella (2006) dan Little Boy (2015).

Trailer Sound of Freedom

Sound of Freedom berkisah tentang salah satu agen Homeland Security Investigations (HIS), bernama Tim Ballard, yang bertugas menangkap kasus pedofilia. Pada suatu hari, Tim menemukan informasi tentang sindikat penjualan anak yang berpusat di Kolombia. Ballard nekat minta ditugaskan ke Kolombia oleh atasannya untuk membongkar sindikat tersebut.

Review film Sound of Freedom

Angkat isu tentang perdagangan anak dengan cara yang intens

Sound of Freedom

Seperti sinopsis filmnya yang sudah disebutkan di atas, Sound of Freedom mengangkat isu tentang perdagangan anak dengan cara yang intens. Walau tidak menampilkan adegan yang eksplisit, sutradara Alejandro Monteverde mampu membuat setiap momen yang melibatkan perdagangan anak terlihat disturbing dan menyayat hati. Siapa pun yang punya hati pasti akan merasa pedih setiap melihat adegan anak-anak di film ini.

Berhubung Sound of Freedom menampilkan anak-anak yang berada dalam kondisi nestapa, kehadiran Tim Ballard jelas dengan mudah membuat penonton bersimpati kepada karakter ini. Enggak hanya karena dia hadir sebagai sosok penolong, sutradara Monteverde dan penulis naskah Rod Barr juga berhasil membuat Ballard sebagai sosok yang memang punya hati tulus untuk menolong masa depan anak-anak yang menjadi korban.

Setelah menonton Sound of Freedom, saya tanpa ragu mengatakan bahwa film ini memiliki pesan yang sangat kuat tentang isu perdagangan anak dan pedofilia. Film ini semakin membuka kenyataan tentang betapa rusaknya dunia ini, bahkan kepada anak-anak. Apalagi, film ini hadir dengan pace atau alur yang cukup intens, terutama pada bagian opening dan ending-nya, sehingga pengalaman menontonnya terasa lebih mendebarkan.

Akting Jim Caviezel yang meyakinkan

Sound of Freedom

Setelah The Passion of the Christ, sebenarnya ada banyak judul film yang dibintangi oleh Jim Caviezel. Namun, Sound of Freedom inilah yang kembali mengangkat namanya Caviezel. Di luar filmnya yang mengangkat isu yang kontroversial, saya akui bahwa penampilan Caviezel sebagai Tim Ballard berhasil membuat film ini jadi lebih menarik untuk ditonton.

Yang pasti, Caviezel berhasil membuat penonton bisa bersimpati dengan Tim Ballard. Ada beberapa momen Caviezel menampilkan kesedihan Ballard yang begitu luar biasa dengan menangis menggunakan wajah datar, yang mana membuat momennya terasa lebih menyakitkan. Selama memerankan Ballard, Caviezel tidak mengeluarkan akting dramatis yang cocok dengan kondisi filmnya.

Selain Caviezel, penampilan yang perlu di-highlight di film ini adalah Cristal Aparicio dan Lucas Avila, pemeran Rocio dan Miguel Aguilar, karakter anak-anak yang menjadi korban perdagangan di film ini. Sebagai aktor cilik, Cristal dan Lucas berakting dengan sangat baik dalam memerankan karakter yang begitu intens di film dengan isu yang sangat berat ini.

Dengan bujet terbatas, visual dan audionya terbilang niat

Sound of Freedom

Sound of Freedom dibuat dengan bujet 14,5 juta dolar (sekitar Rp228 miliar) yang bisa dibilang cukup kecil untuk ukuran film Hollywood. Walau begitu, sutradara Alejandro Monteverde dapat memaksimalkan bujet tersebut untuk visual dan audionya Sound of Freedom. Film ini menampilkan desain produksi yang cukup niat untuk ukuran bujetnya, bahkan sampai melakukan syuting di dua lokasi, yaitu Kolombia dan Amerika Serikat.

Selain desain produksinya, sutradara Monteverde beserta sinematografer Gorka Gomez dan Andreu Aec menampilkan sinematografi yang indah sekaligus mencekam pada beberapa adegan. Pengambilan angle-nya pun artistik dan terlihat niat. Selain visual, Sound of Freedom juga menampilkan musik dan scoring yang semakin membangun nuansa mencekam dan tidak nyaman pada beberapa momen di film ini.

***

Sound of Freedom hadirkan cerita yang mengangkat isu tentang perdagangan anak dan pedofilia yang begitu menyayat hati. Filmnya memang tidak eksplisit, tetapi berbagai momen simbolis yang dihadapi anak-anak yang menjadi korban cukup membuat kalian merasa enggak nyaman dan sedih selama menontonnya. Pesan yang disampaikan film ini terasa begitu kuat dan gamblang, yang seharusnya mampu menyentuh hati setiap orang yang menontonnya.

Setelah baca review film Sound of Freedom, apakah kamu jadi tertarik menonton film thriller ini? Buat yang sudah menonton, jangan lupa bagikan pendapat kamu tentang film ini, ya!

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.