Review Film Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas (2021)

Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas
Genre
  • drama
  • thriller
Actors
  • Christine Hakim
  • Ladya Cheryl
  • Marthino Lio
  • Reza Rahadian
Director
  • Edwin
Release Date
  • 02 December 2021
Rating
4.5 / 5

Indonesia punya berbagai cerita romansa yang menghangatkan. Indahnya cerita Rangga dan Cinta, manisnya perjalanan Galih dan Ratna, sampai dengan serunya kisah Dilan dan Milea selalu berhasil bikin kita ikutan jatuh cinta. Cerita lain datang dari sejoli Iteung dan Ajo Kawir dalam Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas.

Tayang pada 2 Desember lalu di seluruh bioskop tanah air, kisah Iteung dan Ajo Kawir tak melulu soal manisnya percintaan. Justru, film ini menyajikan romansa paling beda dalam perfilman Indonesia. Penasaran? Simak dulu review film Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas dari KINCIR:

Review film Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas:

Menyoal cinta yang diterpa masalah kejantanan dan dendam yang harus dibayar

Ajo Kawir (Marthino Lio) adalah seorang laki-laki yang tak takut pada siapapun. Ia hanya punya satu kelemahan, yaitu penisnya tidak bisa ereksi.

Suatu hari, Ajo bertemu dengan Iteung (Ladya Cheryl) yang menjadi bodyguard musuhnya. Ajo dan Iteung saling baku hantam. Namun, dari situlah benih cinta antara Ajo dan Iteung tumbuh. 

Ajo sempat hendak mundur dari percintaan itu karena masalah vitalitasnya. Tapi Iteung meyakinkan Ajo dan akhirnya mereka menikah. Ya, namanya hasrat, Iteung ingin melakukan hubungan suami istri juga, namun ia tidak dapat melakukannya dengan Ajo. Iteung kemudian melampiaskan hasratnya kepada Budi Baik (Reza Rahadian), sosok yang mencintainya sejak lama.

Iteung hamil dan Ajo kecewa berat hingga meninggalkannya. Bak bola salju, konflik ini memicu kekisruhan lainnya. Iteung hendak memohon maaf pada Ajo. Dia mencari sosok dua orang laki-laki yang ditengarai menjadi penyebab masalah pada alat vital Ajo.

Nah, berhasilkah Iteung membalas dendam Ajo? Dan mungkinkah keduanya dapat kembali bersama? Kamu bisa temukan keseruan film ini di bioskop kesayanganmu

Berani dan penuh ketegangan

Adegan Ajo dan Iteung bertengkar hebat
Adegan Ajo dan Iteung bertengkar hebat

Sepuluh menit awal, kamu sudah disuguhkan berbagai adegan menegangkan; mulai dari adegan dewasa antara Ajo Kawir dan Mak Jerot (Christine Hakim)sampai adegan pertikaian hebat di tempat billiard. Pokoknya, sudah menjadi adegan selamat datang buat para penonton, supaya enggak terlalu kaget ke belakangnya.

Sepanjang film, kamu akan disuguhkan dengan beragam aksi yang ditampilkan begitu apa adanya. Beberapa adegan dewasanya juga begitu jujur ditampilkan, bedanya tanpa bumbu dramatis seperti film cinta kebanyakan. Hasilnya, film ini terasa dekat dengan banyak orang. Meski ditampilkan beragam adegan sadis dan berani. Hal itu justru membuat penonton makin penasaran dengan puncak film ini

Latar tahun 80an yang brilian 

Bukan kali pertama film Indonesia menggunakan latar tahun 80 atau 90an, namun Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas punya visualisasi yang luar biasa. Penonton seolah ditarik masuk ke dalam tahun 80an; dari set, wardrobe, bahkan dialognya.

Ada satu adegan ketika Ajo dan Iteung bertengkar hebat hingga hingga naik ke atas bukit batu dan kemudian keduanya terperosok. Adegan terperosok itu ditampilkan dengan grafis yang kaku, namun cocok dengan pengalaman nonton film ala tahun 80an. 

Genre drama berbalut thriller yang bikin film ini makin memikat 

Sulit menerka genre yang membungkus Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas. Kita bisa melihat aksi yang bar-bar, tapi cinta-cintaan penuh drama juga ada. Thriller juga jelas terasa mengingat adegan sadis juga banyak bermunculan dalam film ini.

Campur aduknya beberapa genre membuat film ini jadi punya rasa baru setiap menitnya. Penonton dibuat menunggu, kejutan apa lagi yang akan ditampilkan, bagaimana konklusi cerita ini, dan lainnya. Nyaris dua jam film ini diputar, tapi kamu tidak akan terasa ketika kamu sudah sampai di akhir film.

Totalitas aktor jadi kunci utama

Film ini memang diangkat dari sebuah novel berjudul sama karya Eka Kurniawan. Dalam bukunya. para tokoh punya latar belakang dan karakter kuatnya tersendiri. Ketika cerita tersebut dialih wahanakan jadi sebuah film panjang, Edwin sang sutradara, berhasil membuat para pemain menampilkan performa terbaiknya. Ladya Cheryl, Marthino Lio , Reza Rahadian bahkan sampai Christine Hakim, semuanya terasa begitu menjiwai film ini. 

Para pemain merasuki karakternya masing-masing dan berhasil meyakinkan penonton dengan dialog dan aksi yang ditampilkan. Beberapa adegan berantem disebut-sebut dilakukan tanpa trik kamera, itu artinya pertikaian hebat dalam film tidak disertai efek penunjang. Dramatis apa adanya!

Edwin memang selalu penuh passion ketika membuat sebuah karya film. Sejak film Babi Buta hingga Aruna, Edwin selalu memberikan rasa yang berbeda di film-film yang ia besut. Bisa jadi, Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas adalah film panjang terbaik yang pernah Edwin buat. Totalitas para pemain, pengambilan gambar sampai scoring-nya ciamik sekali

Terlihat semua dikerjakan dengan rapi dan teliti. Dalam penulisan skenario yang ia garap bersama Eka Kurniawan sang pemilik cerita, juga sangat menarik untuk ditilik. Enggak heran kalau film ini akhirnya jadi perbincangan di jagat maya; terutama oleh para pembaca bukunya.

Kualitas ini juga yang bikin Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas bolak-balik ditayangkan diberbagai festival. Bahkan di Locarno, film ini memenangkan piala emas. Membanggakan

***

Gimana, setelah baca review film Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas, jadi pengin nonton enggak? Tayang sejak 2 Desember 2021, buat kamu yang sudah 21 tahun keatas, film ini akan membayar tuntas semua ekspektasi tinggi yang ada di kepala kamu. Selamat menonton!

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.