*(SPOILER ALERT) Review film Sara ini sedikit mengandung bocoran yang semoga saja enggak mengganggu buat kamu yang belum nonton.
Pada akhir Februari 2024 ini, Plaza Indonesia Film Festival akhirnya diadakan kembali setelah sempat vakum selama tiga tahun. Dalam gelaran PIFF 2024, ada banyak film menarik yang bisa kita saksikan, salah satunya adalah Sara yang menjadi film pembuka ajang tersebut. Film yang disutradarai oleh Ismail Basbeth ini sempat tayang di Busan International Film Festival 2023 dan meraih dua nominasi di Festival Film Indonesia 2023.
Sinopsis film Sara berkisah tentang Sara (Asha Smara Darra), seorang transpuan yang kembali ke kampung halamannya setelah 20 tahun usai mendengar kabar bahwa ayahnya telah meninggal. Setelah sampai, Sara bertemu dengan ibunya (Chrstine Hakim) yang jatuh sakit usai mengetahui suaminya meninggal. Namun, setelah terbangun, sang ibu mengalami amnesia sehingga tidak kenal dengan anaknya sendiri.
Nah, sebelum kamu nonton film Sara di bioskop, simak terlebih dahulu ulasan KINCIR berikut ini!
Review film Sara
Hubungan ibu-anak yang dikemas secara unik
Mungkin banyak yang pada awalnya menganggap jalan cerita dari film ini akan mengangkat isu yang terbilang masih sensitif di Indonesia, yaitu tentang LGBT. Hal ini karena karakter utama dari filmnya dikisahkan sebagai seorang transpuan alias orang yang terlahir sebagai laki-laki, tapi mengubah jenis kelaminnya menjadi perempuan.
Namun, pada dasarnya film ini benar-benar hanya berfokus pada hubungan seorang anak dengan ibunya yang sudah terpisah selama puluhan tahun. Kisah antara anak dan ibu ini pun terasa unik karena latar belakangnya Sara. Selain itu, proses pendekatan hubungan mereka kembali juga dilakukan secara mendalam dan cukup beberapa kali terasa emosional.
Beberapa orang mungkin akan ada yang mempermasalahkan pacing cerita yang terasa sangat lamban di bagian awal. Namun, menurut KINCIR hal ini dilakukan untuk menggambarkan Sara yang masih hati-hati dan menyesuaikan diri setelah 20 tahun baru kembali lagi ke kampung halamannya. Soalnya, setelah ia sudah berasa seperti di rumah kembali, pace-nya terasa normal untuk film berdurasi 99 menit.
Akting Christine Hakim yang bikin terenyuh
Lewat film ini kita bisa melihat penampilan dari Asha Smara Darra yang comeback ke dunia akting setelah sempat vakum selama 18 tahun sejak 2005. Penampilan Asha sebagai karakter utama pun terbilang solid. Bahkan, penampilannya di film ini membuat Asha menjadi transpuan pertama yang mendapatkan nominasi “Pemeran Utama Perempuan Terbaik” pada ajang Festival Film Indonesia 2023.
Namun, menurut KINCIR penampilan yang paling mencuri perhatian dalam film ini justru datang dari Christine Hakim yang berperan sebagai sang ibu yang mengalami amnesia. Penampilan aktor senior Indonesia ini sukses membuat penonton terenyuh dan berempati terhadap karakternya.
Terlepas dari nuansa emosional yang datang dari sang karakter, penampilan Christine Hakim sebagai sang ibu juga terkadang berhasil mengundang tawa bagi penonton. Rasanya enggak heran kalau Christine Hakim mendapatkan nominasi sebagai “Pemeran Pendukung Perempuan Terbaik” di ajang Festival Film Indonesia 2023 lewat perannya di film ini.
Sinematografi simpel yang terkadang memanjakan mata
Penggambaran setiap adegan dalam film Sara sebenarnya memiliki sinematografi yang terbilang sangat simpel. Enggak ada yang terasa begitu spesial dalam gaya sinematografi dari film Indonesia yang satu ini. Meski begitu, film ini tetap berhasil memanjakan mata penonton dengan menampilkan adegan dengan pemandangan alam yang terlihat indah.
Lalu, dari segi scoring juga enggak ada yang benar-benar membekas di ingatan penonton setelah keluar bioskop. Malahan, kalau bisa dibilang mayoritas adegan di film ini berlangsung secara hening. Akan tetapi, kemungkinan besar hal ini lagi-lagi dilakukan untuk menggambarkan rasa canggung Sara ketika kembali ke kampung halamannya setelah puluhan tahun.
***
Sara merupakan sebuah film drama yang berhasil menampilkan hubungan anak dan ibu dengan unik secara intim dan mendalam. Film ini sempat ditayangkan sebagai pembuka Plaza Indonesia Film Festival 2024 pada 20 Februari lalu. Sayangnya, sampai saat ini masih belum ada informasi lebih lanjut terkait kapan film Sara akan tayang secara umum di bioskop Indonesia.
Nah, bagaimana tanggapan kamu dengan review film tersebut? Share pendapat kamu dan ikuti terus KINCIR untuk ulasan film lainnya, ya!