*Spoiler Alert: Artikel ini mengandung sedikit bocoran film yang bisa aja mengganggu buat lo yang belum nonton.
Cerita: 6 | Penokohan: 6 | Visual: 7 | Sound Effect/Scoring: 7 | Penyutradaraan: 7 | Nilai Akhir: 6,6/10
Lo ingat sama film Guru Bangsa Tjokroaminoto (2015) yang sukses meraih penghargaan serta masuk dalam kategori “Film Terbaik 2015”? Film tersebut adalah hasil produksi MSH Films. Kali ini, mereka kembali menghadirkan film terbaru berjudul Rocker Balik Kampung. Film bergenre drama komedi ini secara garis besar menyajikan salah satu kebudayaan di Jawa Barat.
Dengan mengangkat keberagaman budaya serta tradisi Sunda, Rocker Balik Kampung diharapkan bisa mengingatkan kepada khalayak mengenai salah satu tradisi leluhur yang mungkin udah dilupakan. Film ini menyuguhkan kisah perjalanan seorang rocker yang kembali ke kampung halamannya setelah kehilangan inspirasi dan menemukan takdir dia yang sebenarnya.
Sinopsis: Setelah lama menjalani karier sebagai musisi rock, Joe Santani (Winky Wiryawan), vokalis dari band Artrock, mulai merasa bosan dan kehilangan sentuhan kreativitasnya. Salah satu anggota bandnya, Gery (Budi Cilok),menyarankan Joe agar mengambil waktu sejenak untuk berlibur. Di waktu yang bersamaan, Ujang Saefudin (Iang Darmawan), seseorang dari masa lalunya datang menyampaikan pesan dari Abah Rahman (Shanjaya), kepala desa dari Kampung Sinar Asih, untuk meminta Joe kembali pulang ke kampung. Joe menyetujui permintaan ini dengan harapan dapat menemukan inspirasinya kembali.
Film ini mengambil konflik saat Joe kembali datang ke kampung halamannya dan diminta menggantikan posisi Abah sebagai ketua desa. Namun, hal ini enggak disambut dengan baik oleh para penduduk setempat. Soalnya, dulu Joe sempat diusir dari kampung karena melanggar salah satu adat kasepuhan yang dimiliki Kampung Sinar Asih, yaitu bermain musik rock yang dianggap sebagai musik negatif.
Meskipun udah enggak jadi rocker, pada akhirnya Joe bisa mengajarkan ke warga kampung bahwa budaya lokal enggak harus menutup diri dari budaya asing. Karena jika kedua budaya tersebut dikolaborasi, bisa menghasilkan sebuah karya baru yang lebih segar dan menarik. Mungkin makna tersebut bisa jadi tambahan nilai plus untuk film ini.
Dari segi alur cerita, film yang disutradarai oleh Uli Rahman ini sebenarnya enggak memiliki premis yang khusus. Hanya seputar seseorang yang pulang dan diminta untuk menyelamatkan kampung halaman, lalu menyadari kesalahannya. Namun, bukan berarti pengemasannya enggak menarik, loh.
Lokasi filmnya sendiri secara keseluruhan berlatar di Jawa Barat. Nayaka Untara selaku produser memilih Bandung dan Sukabumi sebagai lokasi syuting. Untuk lokasi Sukabumi, Nayaka memilih Kasepuhan Sinar Resmi karena dalam kasepuhan tersebut, budaya dan tradisi Jawa Barat yang ada masih sangat ditonjolkan.
Makanya, saat nonton film ini, lo bakal disuguhkan beberapa kegiatan kesenian dari ritual Seren Taun, yakni menampilkan Gondang Buhun, Dog Dog Lojor, Jipeng, dan Tarian Putri Tujuh. Enggak hanya kebudayaan yang coba ditampilkan, Rocker Balik Kampung pun menyisipkan karakter khas dari masyarakat Kasepuhan Sinar Resmi. Misalnya aja tingkah polah masyarakatnya yang juga dituangkan dalam film.
Dalam film ini, hampir semua dialog yang ada dalam film Rocker Balik Kampung menggunakan bahasa Sunda. Para pemain film ini mampu memainkan dialog mereka masing-masing dengan sangat baik. Bahkan, saat adegan memainkan alat musik, tampak para pemain terlihat benar-benar memainkannya, enggak hanya berpura-pura. Kemungkinan, mereka memang telah mempelajari alat musik khas Jawa Barat tersebut saat proses produksi.
Film ini jadi debut comeback Winky Wiryawan setelah hampir lima tahun enggak bermain film layar lebar. Meskipun begitu, Winky telihat sangat mendalami karakternya sebagai rocker dan berakting secara maksimal. Ditambah lagi, Winky enggak hanya seorang aktor, melainkan juga musisi. Maka, kemampuannya bernyanyi dan bergitar menjadi nilai plus untuk perannya sebagai rocker.
Selain Winky, film ini juga menampilkan Bisma Karisma sebagai Gani, Maryam Supraba sebagai Andini, ibunya Gani, Cleita Ariel Diandra sebagai Yayi, Budi Dalton, Egi Fredly, Otig Pakis, dan Victor Johannes D.W. Sebagai film drama, Rocker Balik Kampung enggak menampilkan banyak unsur romansa. Namun, di akhir film lo akan menemukan sebuah twist plot yang enggak disangka-sangka. Ya, walaupun terkesan sedikit maksa, kejutan ini seenggaknya bikin cerita film ini jadi terlalu hambar. Oh, ya, film ini juga nyajiin unsur komedi yang bakal bikin lo tersenyum simpul.
Soal visual, film ini enggak nyajiin efek yang spesial. Sebagai gantinya, film ini ngasih pemandangan salah satu desa di Sukabumi yang asri dan menyejukkan mata. Begitu juga dengan efek suara. Sepanjang film, lo akan disuguhkan beberapa original soundtrack film ini. Sebagian soundtrack tersebut hadir saat adegan Winky dan Bisma tengah bernyanyi.
Yap, buat lo yang suka dengan Winky Wiryawan atau pun Bisma Karisma, film ini bisa jadi “ajang reunian” bareng mereka. Rocker Balik Kampung udah tayang di bioskop sejak 12 Juli 2018. Buat lo yang udah nonton, jangan sungkan-sungkan untuk kasih pendapat lo tentang film ini di kolom ulasan yang ada di bagian atas artikel ini, ya!