*Spoiler Alert: Review film Preman ini mengandung bocoran yang bisa saja mengganggu kalian yang belum menonton.
2021 layak disebut sebagai tahun kejayaan bagi industri perfilman Indonesia terlepas dari masih adanya pandemi di Tanah Air. Soalnya, pada 2021 ini terdapat banyak film lokal yang berkompetisi dan tayang pada sejumlah festival film internasional. Salah satu film itu adalah Preman garapan Randolph Zaini yang sempat tayang pada gelaran Seattle International Film Festival 2021.
Sinopsis film Preman mengisahkan Sandi (Khiva Iskak), seorang pria Tuli yang menjadi anggota dari sebuah organisasi preman. Pada suatu hari, Sandi dan anaknya menyaksikan aksi pembunuhan keji yang melibatkan pemimpin organisasinya. Hal ini kemudian membuat Sandi dan anaknya berusaha kabur dari kejaran organisasi itu yang ingin melenyapkan saksi mata atas insiden tersebut.
Nah, beberapa waktu lalu, KINCIR mendapat kesempatan untuk nonton film Preman terlebih dahulu. Sebelum kamu menyaksikannya, simak terlebih dahulu ulasan KINCIR berikut ini!
Review film Preman (2021)
Perpaduan drama dan aksi yang pas, tapi kurang emosional
Secara garis besar, film Preman menyajikan drama Sandi yang ingin kabur dari ancaman mantan organisasinya bersama dengan anaknya, yaitu Pandu (Muzakki Ramdhan). Padahal, sebelumnya Sandi merupakan anggota setia dari organisasi pimpinan Pak Guru (Kiki Narendra) tersebut. Kini, Sandi justru harus bertarung melawan anggota organisasinya demi melindungi Pandu yang jadi saksi kekejian Pak Guru.
Sesuai dengan tema ceritanya, tentunya sudah banyak dari kamu yang bisa menebak kalau film ini tak cuma bergenre drama saja, melainkan juga aksi. Yap, sepanjang filmnya kita akan bisa melihat adegan aksi Sandi menggunakan senjata “Monkey Fist” andalannya dalam melawan preman lainnya. Adegan aksi dalam film ini memiliki nuansa yang terbilang cukup brutal, setara dengan film laga seperti The Raid (2011).
Film ini pun terbilang sukses memadukan drama dengan momen aksi di dalamnya. Soalnya, porsi adegan aksinya terbagi dengan rata sehingga ada sejak awal sampai akhir dan disajikan dengan gaya yang terbilang cukup unik, terutama adegan pertarungan terakhirnya. Hal tersebut tentunya membuat film ini sangat cocok buat kamu yang suka dengan tontonan bergenre aksi.
Hanya saja, menurut KINCIR film ini terasa kurang emosional. Sebab, setiap kali terdapat adegan menyedihkan, penonton kurang bisa merasakan emosi yang terdapat pada momen tersebut. Kemungkinan besar, hal ini terjadi karena adegan menyedihkan tersebut cuma terkesan “lewat” saja akibat dikejar durasinya yang hanya 92 menit.
Latar belakang setiap karakter yang detail dan menarik
Daya tarik utama dari film Preman terletak pada setiap karakternya yang punya latar belakang detail dan juga menarik. Contohnya adalah Sandi selaku karakter utama yang terungkap secara detail apa penyebabnya menjadi seorang Tuli dan juga menekuni profesi sebagai preman. Latar belakang itu pun tak langsung terungkap pada awal filmnya, melainkan dijelaskan secara perlahan sesuai konflik yang sedang berlangsung.
Lalu, sebagai seorang karakter utama yang punya kemampuan paling jago dalam organisasinya, Sandi juga tak terlalu terkesan overpowered seperti tokoh film aksi pada umumnya. Sebab, ada beberapa momen ketika Sandi kalah dan nyaris tewas saat bertarung lawan musuhnya. Hal ini terbilang menampilkan sisi manusiawi dari Sandi sebagai seorang jagoan.
Selain Sandi, latar belakang dari setiap karakternya juga memiliki penggambaran yang sangat detail, bahkan tokoh sampingan sekalipun. Penggambaran yang detail tersebut membuat setiap karakter dalam film ini enggak cuma sekadar hadir meramaikan saja, karena mereka punya motif masing-masing. Apalagi, kepribadian dari setiap karakternya sangat beragam dan bisa relate dengan kita yang menontonnya.
Performa Revaldo yang sukses jadi scene stealer
Khiva Iskak memang memberikan penampilan memukau sebagai Sandi yang menjadi tokoh utama dari film ini. Namun, performa yang paling mencuri perhatian atau scene stealer dalam film ini justru adalah Revaldo yang memerankan sosok Ramon alias sang Tukang Cukur. Karakternya ini adalah pembunuh bayaran yang disewa oleh Pak Guru buat menghabisi nyawa Sandi serta anaknya.
Saat awal kemunculannya, Ramon memang tak terkesan terlalu mengancam karena penampilannya yang terbilang cukup feminim untuk seorang cowok. Namun, ketika Ramon menunjukkan kemampuannya, kamu pasti bakal kagum sekaligus ngeri dengan karakter yang satu ini. Revaldo pun terbilang memerankan Ramon dengan sangat total.
Hal inilah yang membuat Ramon meninggalkan kesan yang cukup mendalam bagi para penonton meski cuma muncul sebentar saja. KINCIR bahkan agak tertarik seandainya sosok Ramon mendapatkan film solonya yang jadi spin-off dari Preman.
Penuh satire terhadap kehidupan sosial
Randolph Zaini selaku sutradara Preman terbilang sukses menghadirkan berbagai macam satire kehidupan sosial lewat film garapannya. Salah satunya adalah karakter Pak Guru yang menjadi pemimpin dari organisasi preman serta antagonis utama filmnya. Kehadiran Pak Guru yang lengkap dengan seragam dinasnya pun merupakan sebuah sindiran terhadap pejabat negara yang korup.
Lalu, ada juga karakter Komandan (Gilbert Pattiruhu) yang berprofesi sebagai polisi. Karakter yang satu ini sebenarnya memang enggak sepenuhnya jahat, tapi Komandan bekerja sama dengan Sandi yang seorang preman untuk kepentingan tertentu. Sosok Komandan tersebut juga terbilang menjadi sindiran terhadap para oknum polisi yang suka bersekongkol dengan mafia.
Selain sindiran terhadap profesi tertentu, ada juga satire terhadap budaya maskulinitas toksik yang terbilang masih marak terjadi di Indonesia. Hal ini terlihat dengan jelas pada sosok Ramon yang disebut sebagai banci karena sikap feminimnya, padahal punya kemampuan yang sangat mematikan.
Permasalahan kalau seorang cowok harus punya sikap yang macho sebenarnya memang menjadi sumber utama konflik dalam film ini. Namun, KINCIR enggak mau membahas lebih detail apa hubungan maskulinitas toksik dengan konflik filmnya tersebut karena akan sangat spoiler.
***
Belum tahu secara jelas kapan film Preman bakal rilis pada sejumlah bioskop Indonesia. Namun, film ini bakal sangat wajib kamu tonton ketika rilis pada bioskop mendatang karena memiliki tema cerita yang sangat berbeda dengan film drama-aksi pada umumnya.
Nah, apakah kamu menjadi antusias setelah membaca review film Preman tersebut? Share pendapat kamu dan ikuti terus KINCIR untuk ulasan seputar film lainnya, ya!