*(SPOILER ALERT) Artikel ini sedikit mengandung bocoran film My Spy yang semoga saja enggak mengganggu buat kalian yang belum nonton.
Film My Spy dijadwalkan tayang di bioskop pada Maret lalu. Namun, penayangannya pun ditunda hingga April ini karena pandemi virus Corona yang melanda sejumlah negara di dunia. Nah, beberapa waktu lalu justru beredar kabar bahwa film garapan STX Films tersebut enggak akan tayang di bioskop, melainkan pada layanan streaming Amazon Prime.
My Spy berkisah tentang seorang agen rahasia khusus yang diperankan oleh Dave Bautista. Suatu hari, dia ditugaskan untuk memata-matai seorang ibu dan anak yang diduga terlibat dalam sebuah kasus kejahatan. Namun, aksinya tersebut ketahuan oleh sang anak gadis dan membuatnya justru harus melatih cewek tersebut layaknya mata-mata.
Beruntungnya, KINCIR udah mendapatkan kesempatan untuk screening film My Spy pada Maret lalu. Jadi, sebelum kalian nonton My Spy secara streaming, simak dulu ulasan KINCIR di bawah ini!
Cerita Sederhana yang Hampir Hilang Arah
Film ini berfokus pada sosok agen rahasia CIA bernama JJ Cena (Dave Bautista) yang juga merupakan mantan seorang tentara. Pada awal filmnya, dia ditugaskan untuk mencari informasi layaknya seorang mata-mata pada umumnya di markas teroris. Namun, bukannya mendapatkan informasi, JJ malah membunuh seluruh anggota teroris yang ada di tempat tersebut.
Oleh karena hal tersebut, JJ kemudian dihukum untuk menjalankan misi yang terbilang ringan dan enggak penting, yaitu memata-matai seorang ibu dan anak yang diduga terlibat komplotan tersebut. Pada saat misi inilah JJ kepergok oleh sang anak gadis yang bernama Sophie (Chloe Coleman) saat tengah menjalankan misinya. Sophie pun kemudian mengancam akan melaporkan JJ ke nyokapnya kalau enggak dilatih layaknya mata-mata.
Sejak saat itu, JJ pun lebih banyak menghabiskan waktu bersama Sophie. Mulai dari bermain seluncur es hingga datang ke sekolah anak cewek tersebut untuk menghadiri sebuah acara. Plot ini memang sebenarnya terbilang sangat sederhana. Namun, hal ini justru membuat para penonton lupa dengan konflik utama yang ada di filmnya, yaitu aksi spionase yang dilaksanakan JJ serta kelompok teroris yang masih berkeliaran.
Pada salah satu momen di filmnya, mungkin kalian akan berkata, “oh iya, film ini ada penjahatnya, ya,” saking fokusnya dengan hubungan JJ dan Sophie yang semakin erat. Meskipun begitu, konflik yang intens seperti film aksi pada umumnya mungkin memang enggak menjadi fokus utama dari My Spy, mengingat film tersebut juga mengusung tema komedi. Jadi, plot yang ada di dalamnya masih bisa menghibur walaupun sempat membuat penontonnya kehilangan arah.
Chemistry Antarkarakter yang Terasa Erat
Hubungan antara JJ dengan Sophie menjadi salah satu poin tambah bagi film garapan Peter Segal ini. Karakteristik dari masing-masing karakter tersebut terbilang saling melengkapi satu sama lain, Sophie dengan kecerdikannya dan JJ dengan kecerobohannya. Enggak cuma itu, keeratan hubungan antara keduanya pun mempertajam kepribadian dari tiap karakternya.
Hal ini bisa dilihat dari JJ yang awalnya terlihat enggak peduli dengan orang lain serta kaku, justru menjadi sosok pria yang lebih perhatian berkat Sophie. Sedangkan, Sophie menjadi seorang gadis yang jauh lebih percaya diri setelah bertemu JJ ketimbang di awal film.
Selain itu, hubungan antara JJ dengan partnernya selama menjalankan misi yang bernama Bobbi (Kristen Schaal) juga mendapat perhatian khusus di film ini. Sebab, tanpa usaha yang keras untuk melucu, keduanya udah bisa membuat penonton tertawa berkat dialog kocak antara keduanya. Tokoh Bobbi juga bisa dibilang menjadi scene stealer dari film yang satu ini.
Aksi yang Dibalut Komedi
Seperti yang udah dibahas sedikit di atas, My Spy mengusung genre aksi dan komedi di dalamnya. Sayangnya, aksi yang ada dalam film ini terbilang sangat minim dan cenderung didominasi oleh unsur komedi yang untungnya enggak jayus. Salah satu faktor yang menyebabkan hal ini lagi-lagi adalah terlalu fokus pada hubungan JJ dan Sophie ketimbang konflik utamanya.
Sekalinya ada adegan aksi, pasti tetap dibalut oleh unsur komedi yang mengundang tawa. Bahkan, aksi-komedi ini udah ada sejak awal filmnya ketika JJ membunuh para penjahat yang dikemas lucu dan enggak terasa intens sama sekali. Hal ini sebenarnya juga terbilang merupakan salah satu kelebihan dari My Spy, meskipun terkesan seperti enggak bisa memberikan ketegangan bagi penontonnya yang berarti.
Visual yang Kurang Rapi
Secara segi visual, sebenarnya My Spy terbilang seperti film bertema keluarga pada umumnya karena enggak terlalu menghadirkan banyak adegan aksi. Salah satu momen visual terbaiknya ada pada bagian pembuka saat JJ membunuh para teroris yang disajikan dengan konsep yang sangat komikal dan dilengkapi oleh efek slow-motion.
Sayangnya, ada salah satu adegan pada akhir filmnya yang menggunakan CGI dengan eksekusi yang enggak rapi dan masih terlihat seperti animasi. Mungkin salah satu faktor dari hal ini adalah minimnya persiapan dari pihak produksi terhadap adegan aksi, mengingat filmnya lebih didominasi oleh unsur komedi.
***
Secara keseluruhan, My Spy cocok buat kalian yang suka dengan film yang enggak bikin mikir keras buat mengerti jalan ceritanya serta butuh tontonan yang penuh momen lucu. Kalian cukup duduk manis untuk merasa terhibur oleh sejumlah lelucon saat nonton film ini bersama keluarga selama momen #dirumahaja ini.
Nah, jika kalian udah streaming My Spy, jangan lupa buat tuliskan pendapat kalian di kolom review yang ada di bagian awal artikel ini, ya. Ikuti terus KINCIR buat ulasan seputar film seru lainnya!