*Spoiler Alert: Artikel ini mengandung sedikit bocoran film yang bisa aja mengganggu buat lo yang belum nonton.
Cerita: 6 | Penokohan: 8 | Efek Suara/Scoring: 7 | Visual: 7 | Penyutradaraan: 7 | Nilai Akhir: 7/10
Midnight Sun merupakan remake dari salah satu film Jepang berjudul sama yang diproduksi pada 2006 (judul dalam bahasa Jepang-nya: Taiyo no Uta). Film ini menghadirkan aktris Bella Thorne dan aktor Patrick Schwarzenegger sebagai pemeran utamanya. Midnight Sun jadi kali pertama bagi putra dari aktor lawas Arnold Schwarzenegger berperan sebagai pemeran utama dalam film layar lebar. Soalnya, dalam film-film sebelumnya, Patrick hanya berperan sebagai pemeran pendukung.
Sinopsis: Katie Price (Thorne) menderita satu penyakit langka yang disebut XP (xeroderma pigmentosum). Penyakit ini membuat Katie enggak bisa terkena paparan sinar matahari sama sekali. Lalu, dia bertemu dengan Charlie (Schwarzenegger), cowok baik hati yang udah Katie sukai sejak kecil.
Pertemuan pertama Katie dan Charlie terjadi di sebuah stasiun saat Katie tengah bernyanyi sambil memainkan alat musik gitarnya. Lalu, Charlie yang tengah berjalan mendengar suara merdu Katie terpana dan nyamperin Katie. Nah, sampai sini udah ketebak, dong, lanjutannya? Yap, mereka bertemu lalu menjalin hubungan yang mendalam.
Dari segi cerita, sebenarnya enggak ada unsur spesial yang dihadirkan dalam film romantis ini. Namun, jadi sedikit unik karena latar waktu yang digunakan kebanyakan adalah malam hari. Soalnya, Katie enggak bisa terkena paparan sinar matahari. Jadi, Katie dan Charlie hanya bisa bertemu dan bermesraan di malam hari. Adegan antara Charlie dan Katie pun hanya berkutat pada aktivitas jalan-jalan, berkendara bersama dengan mobil, lalu bercumbu. Hanya itu.
Alur yang ditawarkan film ini sebenarnya sungguh klise dan mudah ditebak. Lo pasti biasa ngelihat film dengan premis kayak begini. Seorang cewek punya penyakit berat yang menghalanginya beraktivitas normal bertemu dengan seorang cowok tampan yang udah lama ditaksirnya. Saking klasiknya cerita yang disajikan, film ini bakal mengingatkan lo dengan film-film drama romantis serupa. Sebut aja A Walk to Remember (2002) dan The Fault in Our Stars (2014).
Tampaknya, sang penulis skenario, Eric Kirsten, ingin bermain "aman" dan enggak ingin mengubah banyak alur cerita yang memang sebelumnya udah ditampilkan dalam film versi Jepangnya. Alangkah baiknya jika sang sutradara, Scott Speer, bisa menggarap film ini lebih "matang" lagi dengan menampilkan kisah yang lebih menarik dengan sisipan twist plot yang bikin penasaran. Dengan begitu, Midnight Sun kemungkinan bisa membalap kesuksesan yang telah diraih versi Jepang.
Meskipun punya yang dengan alur yang mudah ditebak, film ini tetap bisa bikin lo terbawa perasaan, kok. Yap, chemistry yang diciptakan oleh Thorne dan Schwarzenegger selaku dua pemeran utama bakal menawan hati lo. Ekspresi mereka yang memerankan dua orang dimabuk cinta mampu menggetarkan perasaan lo.
Selain hubungan cinta antara dua sejoli ini, perasaan lo juga bakal tersentuh dengan hubungan antara Katie dan ayahnya, Jack (Rob Riggle). Dengan segala polemik, keduanya memperlihatkan kedekatan mendalam yang hangat dan manis. Makanya, apalagi buat lo yang cengeng, siap-siap aja nangis, deh, khususnya di akhir cerita.
Daya tarik lainnya dalam film ini adalah original soundtrack. Yap, sebuah film tentu enggak lengkap kalau enggak diiringi lagu-lagu tema yang ciamik. Apalagi buat film drama romantis seperti Midnight Sun yang bertujuan bikin penontonnya terharu biru. Beberapa lagu bahkan dinyanyikan langsung oleh Thorne, seperti "Walk with Me", "Burn So Bright", "Reachng", "Let the Light In", dan "Sweetest Feeling". Lagu-lagu inilah yang cukup memiliki peran penting untuk membangkitkan emosi setiap adegan.
Oh, ya, sebagaimana film drama romantis lainnya yang diproduksi Hollywood, Midnight Sun nampilin banyak adegan romantis, khususnya adegan ciuman. Aslinya, film ini memiliki rating 13 tahun ke atas. Namun, di Indonesia, cuma yang udah 17 tahun atau lebih yang boleh nonton film ini. Jadi, pikir-pikir lagi, deh, kalau mau ngajak keluarga buat nonton film ini.
Jadi, kalau lo memang suka sama film drama romantis yang menghanyutkan perasaan, Midnight Sun bakal bisa lo nikmati meski alur ceritanya udah ketebak. Meski enggak jauh-jauh dengan sumber adaptasinya, film ini punya cara tersendiri buat menarik lo ngikutin perjalanan kisah cinta Katie dan Charlie.
Film ini sebenarnya udah dirilis sejak 22 Maret lalu. Namun, di Indonesia, Midnight Sun baru bisa lo tonton mulai pekan kedua April ini. Nah, biar enggak penasaran, coba aja lo tonton dulu cuplikannya!