*Spoiler Alert: Review film Love and Leashes ini mengandung bocoran yang bisa saja mengganggu kamu yang belum menonton.
Setelah sukses sukses membintangi drakor Private Lives pada 2020 lalu, Seohyun “SNSD” siap comeback lewat film terbarunya pada 2022 ini. Filmnya tersebut mengusung judul Love and Leashes yang merupakan adaptasi dari webtoon populer bertajuk Moral Sense. Ini juga menjadi pertama kalinya Seohyun membintangi sebuah film setelah enam tahun tak tampil dalam dunia layar lebar.
Sinopsis Love and Leashes mengisahkan Jung Ji-woo (Seohyun) dan Jung Ji-hoo (Lee Jun-young), rekan kantor yang punya nama mirip. Pada suatu hari Ji-woo secara tak sengaja mengambil paket punya Ji-hoo karena menyangka miliknya. Namun, ternyata paket tersebut mengungkap bahwa Ji-hoo ternyata selera seksual yang unik dan kini diketahui oleh Ji-woo.
Nah, sebelum kamu nonton Love and Leashes pada layanan Netflix, simak terlebih dahulu ulasan KINCIR berikut ini!
Review film Love and Leashes Netflix
Menghadirkan tema BDSM dengan cara yang tidak vulgar
Adanya pembahasan tentang BDSM tentunya membuat kita jadi teringat dengan seri film Fifty Shades of Grey yang juga mengangkat tema yang sama, ‘kan? Namun, bedanya cara penyampaian Love and Leashes tentang BDSM enggak vulgar seperti dalam Fifty Shades of Grey. Sepanjang film ini, kamu sama sekali tak akan melihat adegan telanjang atau momen seksual yang terlalu vulgar.
Penyampaian yang tak vulgar ini sebenarnya bisa jadi bukti bahwa film bertema BDSM tak selalu harus melakukan eksploitasi seksual pada adegannya agar bisa dimengerti penonton. Namun, tentu akan tetap ada sebagian penonton yang menganggap kalau kehadiran tema BDSM dalam filmnya terkesan tanggung karena tak adanya momen seksual yang frontal.
Turut mengangkat isu yang sering terjadi dalam lingkungan kerja
Sebagian besar adegan dalam Love and Leashes mengambil latar pada kantor tempat Ji-woo dan Ji-hoo bekerja. Makanya, enggak heran kalau film ini juga mengangkat berbagai macam isu yang sering terjadi dalam lingkungan bekerja. Contohnya Ji-woo yang kerap mendapatkan diskriminasi dari bosnya hanya karena dia perempuan, sementara Ji-hoo yang seorang laki-laki justru selalu dapat pujian walaupun salah.
Selain itu, film ini juga mengangkat isu bagaimana seorang perempuan hampir selalu jadi korban seandainya terkena sanksi bersama pasangannya dalam lingkungan kerja. Hal ini terlihat ketika sanksi yang Ji-woo terima terkesan lebih berat ketimbang Ji-hoo meski keduanya terlibat dalam masalah yang sama. Film ini berhasil menyampaikan isu tersebut dengan detail dan menyelesaikannya dengan cukup memuaskan.
Pembangunan karakter yang dikejar durasi
Sepanjang filmnya, kita akan bisa melihat perkembangan hubungan antara Ji-woo dan Ji-hoo dari yang cuma rekan kerja biasa hingga menjadi partner BDSM. Sayangnya, menurut KINCIR pembangunan hubungan antara Ji-woo dengan Ji-hoo terasa terlalu tergesa-gesa. Bahkan, hal ini sebenarnya tak cuma terjadi pada kedua karakter utamanya saja, melainkan sejumlah tokoh lain.
Faktor yang menyebabkan hal ini terjadi kemungkinan besar karena kisahnya merupakan adaptasi dari sebuah webtoon yang terdiri atas beberapa volume. Namun, seluruh cerita tersebut kemudian dirangkum dalam sebuah film yang cuma berdurasi 118 menit. Makanya, enggak heran kalau pembangunan chemistry karakter dalam film ini seperti terkejar-kejar oleh durasi filmnya.
Hal ini tentunya sangat sayang buat terjadi karena Seohyun dan Lee Jun-young sudah berperan secara maksimal, tapi chemistry antara keduanya kurang terasa. Menurut KINCIR, kisah dalam Love and Leashes jauh lebih baik menjadi sebuah serial agar pembangunan karakter ataupun narasinya enggak terburu-buru.
Komedi yang kurang terasa spesial
Selain mengangkat genre romansa, Love and Leashes juga mengandung unsur komedi. Makanya, enggak heran kalau sepanjang filmnya kamu bisa melihat berbagai adegan lucu dari para karakternya, entah itu karena sebuah dialog atau tingkah laku karakternya yang konyol. Namun, menurut KINCIR unsur komedi dalam film ini terasa kurang spesial
Sejumlah momen komedinya memang lucu, tapi tipe lucu yang biasa saja bukan yang bisa bikin kita tertawa kecil atau bahkan terbahak-bahak. Meski begitu, hal ini kemungkinan besar terjadi karena Love and Leashes lebih ingin berfokus pada unsur romansanya walaupun mengusung genre romantic-comedy.
***
Love and Leashes mungkin jadi tontonan yang tepat buat kamu yang penasaran dengan dunia BDSM, tapi dengan cara yang tak vulgar. Film ini akan cocok kamu tontonan bersama pasangan tercinta pada akhir pekan. Jika berminat, film ini sudah bisa kamu saksikan secara legal lewat layanan Netflix mulai 11 Februari 2022.
Bagaimana tanggapan kamu dengan review film Love and Leashes tersebut? Share pendapat kamu dan ikuti terus KINCIR untuk ulasan seputar film lainnya, ya!