Review Film Insidious: The Red Door (2023)

Insidious: The Red Door
Genre
  • horor
Actors
  • Patrick wilson
  • Rose Byrne
  • Ty Simpkins
Director
  • Patrick Wilson
Release Date
  • 12 July 2023
Rating
2 / 5

*(SPOILER ALERT) Review film Insidious The Red Door ini sedikit mengandung bocoran yang semoga saja enggak mengganggu buat kamu yang belum nonton.


Penggemar genre horor kemungkinan besar sudah enggak asing lagi dengan franchise film Insidious, ‘kan? Yap, pada 2023 ini, salah satu franchise horor populer dunia tersebut bakal merilis film kelimanya yang berjudul Insidious: The Red Door. Film ini pun menjadi debut penyutradaraan dari Patrick Wilson yang juga kembali berperan sebagai sang tokoh utama, yaitu Josh Lambert.

Sinopsis Insidious: The Red Door mengambil latar waktu 10 tahun setelah kejadian mengerikan yang keluarga Lambert lewati pada film Insidious: Chapter 2 (2013). Josh dan Dalton Lambert pun pada awalnya hidup normal, karena mereka berdua telah dihipnotis untuk melupakan kejadian mengerikan pada dua film pertamanya.

Namun, 10 tahun kemudian para iblis yang mereka kubur pada masa lalu mulai datang dan meneror kembali. Pasangan ayah dan anak ini pun harus kembali sekali lagi ke The Further demi menghentikan teror tersebut untuk selamanya.

Nah, sebelum kamu nonton film Insidious: The Red Door pada bioskop, simak terlebih dahulu ulasan KINCIR berikut ini!

Review film horor Insidious The Red Door

Terlalu asyik bernostalgia hingga keteteran di akhir

Review film horor Insidious The Red Door
Review film horor Insidious The Red Door Via Istimewa.

The Red Door rilis dalam kurun waktu yang terbilang lumayan lama dari film keduanya. Hal ini pun membuat The Red Door seolah berusahan membuat penonton (dan Josh serta Dalton yang memang hilang ingatan) mengingat kembali berbagai konflik yang terjadi pada dua film pertamanya. Makanya, sejak awal film ini seperti mencoba mereka ulang beberapa momen ikonis dari filmnya.

Sayangnya, ‘nostalgia’ yang The Red Door lakukan ini terbilang cukup lama sampai lupa melanjutkan konflik dari filmnya sendiri. Hal ini pun membuat third act dari filmnya memiliki penyelesaian konflik yang terasa buru-buru atau keteteran. Bahkan, akibat ‘notalgia’ ini, The Red Door hanya berhasil satu kali dalam menghadirkan momen horor yang berkesan, sementara selebihnya cukup sama dengan dua film pertamanya.

Memang, sih, film ini terbilang memberikan ending yang cukup memuaskan bagi konflik mengerikan yang dialami keluarga Lambert. Namun, proses untuk mencapai ending tersebut terasa lumayan maksa, enggak logis, dan sekali lagi terlalu buru-buru. Akibatnya, ending dari film ini enggak terasa meninggalkan kesan sama sekali bagi penonton.

Akting memukau yang kadang punya dialog cringe

Via Istimewa

The Red Door kembali melibatkan sejumlah pemain dari film pertamanya. Mulai dari Patrick Wilson yang berperan sebagai Josh, Ty Simpkins sebagai Dalton, Rose Byrne sebagai Renai, dan masih banyak lagi. Wilson dan Simpkins pun berhasil jadi pemain yang bikin memainkan emosi pada film ini. Oh ya, The Red Door juga kembali menampilkan beberapa karakter ikonis dari franchise Insidious.

Satu-satunya hal yang menurut KINCIR kurang dari segi akting film ini adalah pembawaan dialog pada beberapa adegannya. Sebab, beberapa dialog dari para karakter film ini terdengar cukup aneh dan terkesan cringe karena bukan seperti percakapan orang sehari-hari. Percakapan ini pun terbilang lumayan mengganggu, meski enggak sampai merusak pengalaman menonton.

Gaya penyutradaraan yang sukses bikin ngeri

Via Istimewa

Dalam debut penyutradaraannya, Patrick Wilson terbilang sukses bikin penonton ngeri dengan menghadirkan momen jumpscare ikonis franchise Insidious. Wilson cukup sering menggunakan angle close-up dan menyisakan space kosong pada bagian belakang karakternya. Keberadaan space kosong ini pun membuat penonton jadi semakin waspada karena takut tiba-tiba ada muncul jumpscare.

Sementara itu, scoring dari The Red Door terbilang kurang meninggalkan kesan, kecuali musik “Tiptoe Through The Tulips” dari Tiny Tim yang cukup memberikan efek nostalgia. Namun, masalah scoring ini sebenarnya bukan jadi suatu yang bermasalah. Sebab, pada dasarnya scoring dalam film horor lebih berfungsi untuk menambah efek kejut pada momen jumpscare serta nuansa menegangkan pada adegan tertentu.

***

Insidious: The Red Door memang berhasil memenuhi fungsinya sebagai film horor dengan menghadirkan jumpscare khas franchise Insidious. Namun, Insidious: The Red Door gagal menjadi film horor yang se-memorable film-film sebelumnya karena ceritanya yang kurang matang dan berkesan. Jika kamu tertarik, film ini sudah bisa kamu saksikan pada sejumlah bioskop Indonesia mulai 12 Juli 2023.

Nah, bagaimana tanggapan kamu dengan review film tersebut? Share pendapat kamu dan ikuti terus KINCIR untuk ulasan film lainnya, ya!

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.