*(SPOILER ALERT) Review film Horizon Line ini sedikit mengandung bocoran yang semoga saja enggak mengganggu buat kamu yang belum nonton.
Ada banyak film rilisan 2020 yang tertunda penayangannya pada bioskop Indonesia akibat pandemi COVID-19. Salah satunya adalah Horizon Line, film produksi Swedia yang mengusung genre thriller sekaligus survival. Film ini rencananya baru akan rilis pada sejumlah bioskop Indonesia mulai Desember 2022.
Sinopsis film Horizon Line berkisah tentang Jackson dan Sara, sepasang mantan kekasih yang menumpangi pesawat kecil agar bisa sampai ke pulau tempat pernikahan teman mereka. Namun, saat sedang mengudara, pilot pesawat tersebut tewas karena serangan jantung. Jackson dan Sara pun harus mengesampingkan masalah pribadi mereka agar bisa bertahan hidup dengan pengetahuan seadanya.
Nah, sebelum nonton film Horizon Line di bioskop, simak terlebih dahulu ulasan KINCIR berikut ini!
Review film Horizon Line (2020)
Kisah survival yang unik, tapi kurang logis
Horizon Line sebenarnya memiliki konsep yang terbilang cukup menarik sebagai sebuah film thriller sekaligus survival. Film ini bahkan cukup berhasil menghadirkan ketegangan pada beberapa adegan lewat karakter yang memiliki pengetahuan seadanya soal mengemudikan pesawat. Sayangnya, lebih banyak momen yang terasa kurang logis atau tak masuk akal dalam film ini.
Yap, jika berpikir secara logika, ada banyak momen dalam film ini yang seharusnya membuat Sara dan Jackson tewas. Namun, mereka justru berhasil bertahan hidup dengan cara yang sebenarnya enggak mungkin untuk terjadi pada dunia nyata.
Mungkin bagi kamu yang tak pernah berpikir secara dalam tentang logis atau tidaknya tindakan karakter sebuah film, Horizon Line bisa jadi film yang terkesan seru dan menegangkan. Namun, sebenarnya film ini terasa memberikan plot armor yang setebal-tebalnya bagi Sara dan Jackson agar bisa bertahan hidup dengan cara konyol sekalipun.
Karakter yang enggak berkesan
Kekurangan lainnya dalam film ini terletak pada kurangnya penokohan Sara dan Jackson sebagai karakter utama. Tensi hubungan mereka sebagai sepasang mantan kekasih bahkan enggak terasa sama sekali setelah keduanya mulai terjebak dalam pesawat yang sudah tak memiliki pilot. Hal ini membuat status mereka sebagai sepasang kekasih hanya terkesan sebagai pemanis dari jalan ceritanya saja.
Selain itu, penonton juga sebenarnya lebih merasa geregetan terhadap Sara dan Jackson. Soalnya, Sara dan Jackson lebih banyak membuat keputusan yang terbilang bodoh untuk bertahan hidup sepanjang filmnya. Hasilnya, penonton jadi lebih merasa kesal kepada mereka berdua dan enggak terlalu berharap agar keduanya bisa bertahan hidup dari situasi yang mengancam tersebut.
Banyaknya plot hole yang terlewatkan begitu saja
Horizon Line memiliki durasi yang terbilang cukup pendek untuk sebuah film thriller–survival, yaitu 92 menit atau 1 jam 32 menit. Durasi ini sebenarnya membuat alur cerita dan penyelesaian konfliknya jadi berlangsung dengan cepat serta tidak bertele-tele. Namun, durasi yang cukup pendek tersebut juga membuat filmnya jadi menyisakan banyak plot hole pada bagian ending-nya.
Deretan plot hole tersebut pun sudah pasti akan terlewatkan karena kisah dalam film ini sama sekali enggak memiliki potensi untuk memiliki sekuel. Akibatnya, adegan yang jadi plot hole tersebut terkesan jadi momen yang sangat percuma untuk terjadi pada filmnya. Sebab, enggak ada penjelasan lebih lanjut terkait momen tersebut.
***
Dengan konsepnya yang unik, Horizon Line gagal mengeksekusi ceritanya menjadi sebuah film thriller yang masuk akal dan menghibur. Jika kamu masih berminat, film ini bisa segera kamu saksikan pada sejumlah bioskop Indonesia mulai 7 Desember 2022.
Nah, bagaimana tanggapan kamu dengan review film Horizon Line tersebut? Share pendapat kamu dan ikuti terus KINCIR untuk ulasan film lainnya, ya!