*(SPOILER ALERT) Artikel ini sedikit mengandung bocoran film Hello Ghost Indonesia yang semoga saja enggak mengganggu buat kamu yang belum nonton.
Buat kamu yang suka nonton film Korea Selatan, mungkin sudah enggak asing lagi dengan film garapan Kim Young-tak yang berjudul Hello Ghost, ‘kan? Yap, film komedi yang melibatkan Cha Tae-hyun sebagai pemeran utamanya ini memang sangat populer, terlebih karena bagian ending-nya yang mengharukan. Saking populernya, pada 2023 ini Falcon Pictures pun merilis versi remake Indonesia dari film Hello Ghost.
Sinopsis film Hello Ghost Indonesia berkisah tentang pria bernama Kresna (Onadio Leonardo) yang masuk rumah sakit setelah percobaan bunuh dirinya gagal. Ketika berada pada rumah sakit, Kresna pun bertemu dengan empat hantu yang sejak saat itu selalu mengikutinya ke manapun. Keempat hantu tersebut hanya akan pergi jika Kresna mau memenuhi permintaan mereka masing-masing.
Nah, sebelum kamu nonton film Hello Ghost Indonesia pada bioskop, simak terlebih dahulu ulasan KINCIR berikut ini!
Review film Hello Ghost Indonesia (2023)
Cerita sama dengan elemen yang baru
Alur cerita Hello Ghost Indonesia sama persis dengan versi Korea-nya. Namun, ada beberapa elemen cerita yang diubah dengan nuansa lebih melokal dengan harapan bisa lebih relate dengan kehidupan masyarakat Indonesia. Beberapa elemen baru itu memang berhasil, tapi sebagian besarnya justru enggak sama sekali dan justru merusak konteks emosional yang sebenarnya bisa dipertahankan dari versi orisinal.
Apalagi, sejumlah elemen baru itu enggak tereksekusi dengan baik sehingga gagal membangun latar belakang emosi terhadap cerita utamanya. Jadi, alih-alih menghadirkan elemen baru yang bisa relate bagi penonton, Hello Ghost Indonesia justru jadi punya cerita yang kualitasnya jauh di bawah versi orisinalnya.
Satu-satunya momen yang menurut KINCIR hampir berada pada level yang sama dengan versi orisinalnya adalah bagian ending mengharukannya. Makanya, menurut KINCIR Hello Ghost Indonesia ini jauh lebih bisa dinikmati oleh orang belum pernah nonton versi orisinalnya karena momen ending-nya akan lebih terasa ketimbang bagi yang sudah tahu akhir film Korea-nya.
Pemeran utama yang gagal bersinar
Kekurangan terbesar dari film ini terletak pada performa akting Onadio Leonardo alias Onad sebagai pemeran utama yang terasa kurang maksimal. Onad tampak kaku pada banyak adegan dan juga terkesan terlalu mengingat-ingat naskah saat berdialog. Chemistry Onad dengan Enzy Storia yang jadi love interest-nya Kresna juga sama sekali enggak terasa, padahal hubungan romantis mereka penting buat ceritanya.
Penampilan Onad pun baru terasa cukup baik ketika Kresna sedang kerasukan salah satu dari keempat hantu, karena sikapnya akan menirukan kepribadian dari para hantu tersebut. Namun, ketika sedang tidak kerasukan atau jadi diri sendiri, Onad seolah kebingungan ingin menggambarkan Kresna sebagai karakter utama yang seperti apa.
Performa yang cukup bikin film ini jadi menarik justru datang dari para pemeran hantu, seperti Indro Warkop, Tora Sudiro, dan Ciara Nadine Brosnan. Meski begitu, penampilan mereka juga enggak bisa terlalu maksimal akibat pembawaan dialognya yang terasa aneh dan enggak natural yang mungkin terjadi karena terlalu menerjemahkan secara mentah-mentah dialog dari versi Korea-nya.
Sinematografi yang kurang estetik serta scoring yang nge-‘spam’
Mungkin banyak dari kamu yang sudah tahu bahwa film-film produksi Falcon Pictures belakangan ini memang suka memiliki color grading yang berwarna kekuningan. Nah, color grading ini pun kembali muncul pada film Hello Ghost Indonesia.
Jumlah adegan yang memiliki color grading kuning tersebut pun ternyata enggak terlalu banyak, karena ada berbagai warna lain yang menghiasi momen pada film ini. Namun, menurut KINCIR color grading tersebut enggak memiliki makna apapun terhadap adegannya sehingga terasa kurang estetik. Apalagi, framing beberapa adegan dalam film ini juga punya komposisi yang terlihat tak seimbang dan aneh.
Lalu, dari segi scoring, film ini terasa terlalu nge-spam atau menghadirkan scoring yang sama secara bertubi-tubi. Keberadaan scoring tersebut mungkin bertujuan buat menggambarkan emosi pada suatu adegan. Namun, karena terlalu sering, scoring tersebut justru jadi terdengar mengganggu bagi penonton.
***
Sebagai sebuah film remake, Hello Ghost Indonesia masih berada jauh di bawah level versi orisinalnya dari segi kualitas. Jika kamu berminat, film ini sudah bisa kamu saksikan pada sejumlah bioskop Indonesia mulai 11 Mei 2023.
Nah, bagaimana tanggapan kamu dengan review film tersebut? Share pendapat kamu dan ikuti terus KINCIR untuk ulasan film lainnya, ya!
pistol4d
nuklirslot
slot gacor terpercaya