*Spoiler Alert: Artikel ini mengandung bocoran film Fear Street 1994 yang bisa saja mengganggu buat kalian yang belum menonton.
Beberapa di antara kamu mungkin tumbuh dengan cerita-cerita horor karya R. L. Stine lewat buku Goosebumps (2000). Namun, karya termasyhur Stine bukan sekedar Goosebumps, ada Fear Street yang juga punya cerita-cerita horor khas remaja Amerika dan terkenal hingga mancanegara.
Saking terkenalnya, dulu kisah-kisah dari buku Fear Street diangkat jadi sebuah serial pada 1998. Nah, kini Netflix mengadopsinya jadi sebuah film horor trilogi. Pada 2 Juli 2021, film pertama bertajuk Fear Street Part 1: 1994 jadi penanda dibukanya trilogi film horor ini.
Apakah bakal seseram dan semenarik cerita-cerita di bukunya? Mari simak review Fear Street Part 1: 1994 versi KINCIR di bawah ini.
Misteri Kutukan Penyihir Jahat
Film Fear Street Part 1: 1994 ini bercerita tentang sebuah kota bernama Shadyside yang nampaknya kena kutukan. Selama periode tertentu, selalu ada kasus pembunuhan kejam yang terjadi. Saking seringnya, kota tersebut dijuluki “Ibukota pembunuh” oleh masyarakat.
Stigma itu makin kuat lantaran di kota Shadyside dihuni oleh kalangan menengah ke bawah. Berbeda jauh dengan kota Sunnyside yang berjarak setengah jam dari Shadyside. Sunnyside merupakan kota makmur, penduduknya berpendidikan dan berkecukupan. Nyaris tidak ada kejahatan yang terjadi di sana. Nah, konflik film ini berawal dari stigma itu.
Deena, seorang siswa SMA yang baru saja putus dengan pacarnya bernama Sam yang justru memilih pindah dari Shadyside ke Sunnyside. Di kota baru, Sam justru punya pacar baru. Suatu ketika, secara enggak sengaja, Deena mencelakai Sam dan pacarnya hingga masuk ke hutan. Mulai saat itu, kejadian janggal terjadi.
Ternyata, Sam tak sengaja menyentuh rantai tempat dulu seorang penyihir dari kota Shadyside dibunuh dan meninggal dunia. Sentuhan itu membuat Sam diincar dan hendak dibunuh oleh pembunuh-pembunuh dari masa lalu yang hidup lagi. Apakah Sam akan selamat? Simak kisah lengkapnya di Netflix.
Penuh Adegan Sadis
Sejak lima menit pertama, kamu akan disuguhkan dengan adegan kejar-kejaran. Seorang wanita dengan seorang pria bertopeng tengkorak yang menenteng pisau. Adegan tegang udah disuguhkan dari awal. Aktris Maya Hawke sebagai Heater yang terkenal di Stranger Things, sudah dibuat mati di adegan pertama film ini dengan mengenaskan.
Tak sampai di situ, para pembunuh ini juga enggak ada sopan santunnya saat ngebunuh. Mereka bisa tiba-tiba tusuk pisau ke perut, gorok leher, tebas kaki, atau hantaman kapak ke tempurung kepala. Sadis dan gila, deh! Bahkan ada satu pembunuhan yang bener-bener dilakuin dengan cara yang tragis dan cukup ngeri. Beruntungnya, semuanya divisualisasikan dengan gamblang dan tak setengah-setengah. Jadi, ngilunya lumayan terasa.
Alur Cerita Utama akan Mundur
Sebetulnya, inti dari trilogi ini adalah kutukan dari seorang penyihir yang terjadi pada 1666. Si penyihir itu menebar kutukan dan membuat orang-orang yang hidup di zaman setelahnya jadi kesurupan dan membunuh orang secara membabi buta.
Bahkan, para pembunuh yang sudah mati, dibangkitkan kembali untuk jadi pengikut si penyihir. Nah, film ini bercerita pada latar 1994. Nanti, di film kedua, ceritanya akan mundur ke 1978, tempat kejadian pembunuhan yang tak kalah mengerikan terjadi.
Hingga nanti, puncaknya ada pada 1666, dan mengungkap apa sebetulnya motif dari si penyihir tadi menebar teror. Bisa jadi, di film itu juga kita bakal tahu bagaimana caranya mengakhiri kutukan. Trilogi ini akan tayang tiap Jumat mulai tanggal 2—16 Juli 2021.
Menghibur, Klasik, tapi Horornya Nanggung
Ingat film Scream? Yap, adegan awal film ini agak mirip dengan adegan awal film Scream. Dengan latar tahun 1990-an, film ini tak sekedar menyajikan nuansa di era tersebut lewat atribut dan gaya berpakaian, tapi juga dari tipikal cerita dan cara menakut-nakuti penonton.
Makanya, kesan klasik nan jadul agak terasa pada film ini. Hal ini juga bikin penonton mungkin tak terlalu merasa ketakutan saat nonton film Fear Street ini, karena jump scare yang tertebak dan tanpa intrik nakut-nakutin ala film horor kekinian. Jadi, mungkin kamu enggak akan takut sama sosok-sosok menyeramkan dalam film ini, tapi bakal lebih takut sama nasib para pemainnya.
Tak sampai di situ, film Fear Street ini juga pakai formula lama, di mana setengah jalan cerita ditampilkan adegan kejar-kejaran antara pembunuh dan sang protagonis. Tentu dengan adegan berpencar di mana masing-masing karakter diganggu oleh para pembunuh.
Dengan Kisah Romantika yang Tidak Biasa
Mungkin memang tak banyak sebuah film apalagi film horor yang pemeran utamanya terlibat cinta sesama jenis. Kisah romansa antara Deena dan Sam ini lumayan menarik. Karakter Deena yang pencemburu atau Sam yang lugu ala remaja SMA jadi keunikan dari hubungan mereka. Keduanya terbangun dengan baik.
Tak cuma itu, ada juga Josh, adik Deena yang diam-diam mencintai Kate, sahabatnya Deena. Perbedaan usia di antara mereka jadi bumbu unik. Apalagi yang lebih muda dari kisah romansa beda usia ini adalah cowoknya. Seakan nostalgia buat kamu yang pernah naksir kakak kelas atau teman kakakmu. Semuanya mengalir unik dan natural, tapi cukup bikin geregetan.
Masih Banyak Misteri yang Belum Terungkap
Tentu karena ini film trilogi, kisahnya tak secara gamblang dibuka. Masih banyak misteri yang belum terungkap tentang apa yang membuat si penyihir menebar kutukan, lalu apakah Sam akan selamat. Soal apa yang terjadi pada 1978 dan siapa juga sahabat Josh yang setiap hari bicara dengannya lewat chatingan di internet, Semuanya satu demi satu akan terbuka di film-film selanjutnya.
Buku Fear Street Lainnya juga Berpotensi Difilmkan
Film Fear Street Part 1: 1994 disutradarai oleh Leigh Janiak. Ini adalah film panjang keduanya. Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, Janiak berhasil membawa penonton masuk pada latar 1994 dengan penggambaran yang ciamik.
Meski karakter-karakter dalam film ini tak terlalu kuat, tapi Janiak lumayan berhasil meramu cerita dan bikin penonton penasaran tentang kelanjutan kisah teror misterius dari sang penyihir jahat. Film Fear Street Part 1: 1994 ini dibintangi oleh Kiana Madeira, Olivia Scott, Benjamin Flores, Fred Hechinger, dan Julia Rehwald. Jika trilogi ini berhasil, mungkin terbuka kesempatan cerita-cerita dari buku Fear Street lainnya yang difilmkan dan tayang di Netflix
***
Jadi buat kamu yang penasaran dengan film horor sadis ini dan butuh asupan menegangkan sekaligus seru. Film Fear Street Part 1: 1994 sudah bisa kamu saksikan di Netflix.